59
Mikrotik RB 1100AH
Management Mikrotik OS
Mikrotik RB 411AH
Mikrotik Groove A52HPn
Mikrotik Metal 2SHPn
Mikrotik Groove A52HPn
internet
Client
Client
Client
W D
S 1
WDS 2
W D
S 3
BAB IV DATA DAN ANALISIS KINERJA JARINGAN
4.1 Topologi Jaringan 4.1.1 Topologi Fisik
Hasil dari survey dan pengamatan jaringan WLAN di PT Kanisius maka dapat digambarkan topologi fisik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Topologi fisik WLAN PT Kanisius Gambar 4.1 menunjukkan topologi fisik jaringan WLAN yang
dimiliki oleh PT Kanisius. PT Kanisius menggunakan Jaringan Wireless Distribtion System
WDS menghubungkan access point utama dengan tiga buah repeater di dalam lingkup PT Kanisius.
60 m
60 m
3 m
Access point utama
Repeater 1
Repeater 2 Repeater 3
W D
S 1
WD S
2 WD
S 3
Showroom
Redaksi Direksi
Gedung Selatan Gedung Tengah
Gudang Produksi
Staff Teknik
PT Kanisius menggunakan Internet Service Provider Sat Net dengan bandwidth sebesar 5Mbps. Router utama menggunakan Mikrotik
RB1100AH. Manajemen hotspot menggunakan sebuah PC yang terinstal Mikrotik OS. Access point utama menggunakan Mikrotik RB411AH
sebagai pemancar sinyal, Untuk memperluas area coverage sinyal yang diharapkan maka digunakan tiga repeater. Repeater menggunakan dua
Mikrotik Groove A 52HPn dan satu Mikrotik Metal 2SHPn. 4.1.2 Pemetaan Wifi
Survey lokasi penempatan Access Point dan repeater di PT
Kanisius dapat dipetakan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Peta lokasi peletakan Access Point
firewall internet
Manajemen hotspot
AP master
repeater
repeater repeater
Access point utama sebagai pemancar sinyal diletakkan di tengah
pada sebuah tower setinggi 20 meter, repeater 1 ditetakkan di bagian utara komplek PT Kanisius diharapkan dapat menjangkau bagian showroom,
repeater 2 diletakkan di bagian selatan komplek PT Kanisius, diharapkan
dapat menjangkau bagian redaksi, direksi dan gedung selatan, repeater 3 diletakkan di bagian atas ruang produksi diharapkan dapat menjangkau
bagian staff teknik. Pada pemetaan wifi dapat dilihat bahwa jumlah access point belum
sesuai dengan pedoman pembangunan WiFi. Pedomannya setiap access point melayani 20-25 pengguna. Namun dalam keadaan sibuk, di PT Kanisius
repeater 1 harus melayani sekitar 41 orang, repeater 2 harus melayani sekitar 47 orang. Sedangkan repeater 3 sudah sesuai dengan pedoman yaitu melayani
sekitar 20 orang. Jumlah tersebut tidak seluruhnya terkoneksi dengan internet dalam waktu bersamaan.
4.1.3 Topologi Logik
Gambar 4.3 Topologi logik WLAN PT Kanisius
Gambar 4.3 menunjukkan topologi logik jaringan WLAN yang dimiliki oleh PT Kanisius. Internet diperoleh dari ISP melalui wireless.
Kemudian masuk ke firewall di sini menjalankan fungsi NAT agar seluruh user dapat terhubung dengan internet hanya dengan satu IP public.
Pada jaringan WLAN, manajemen dilakukan untuk efektivitas penggunaan internet. Untuk hari kerja hanya karyawan yang bekerja di
kantor yang mempunyai username dan password sebagai hak akses internet, karena pekerjaan menuntut mereka untuk menggunakan internet.
Sedangkan pada bagian produksi dan gudang tidak diberikan hak akses karena pekerjaan mereka tidak menuntut menggunakan internet. Akses
internet ke beberapa situs seperti youtube dan sosial media juga dibatasi untuk efektifitas penggunaan bandwidth dan agar tidak mengganggu
pekerjaan.
4.2 Analisa Data 4.2.1 Hasil Pengukuran Coverage Area