Pendekatan SHIP Penerapan Pendekatan Ergonomi Total Parkir Basement Sepeda Motor

28 mesin pompa air. Semua kegiatan ini secara prinsip ergonomi dapat dipertanggungjawabkan. d. Hemat energi: diharapkan mencapai kenyamanan ruang dalam ruang parkir basement tersebut hanya dengan menggunakan energi primer dalam jumlah yang relatif rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang ruang parkir hemat energi antara lain: sistem fasilitas tempat parkir, susunan lampu yang tepat dan memadai serta perletakan yang diatur sesuai kebutuhan sinar. e. Sosial Budaya: keterkaitan dalam aspek sosial budaya antara lain: a secara prinsip mengikuti aturan tata ruang berdasarkan kaidahnorma tradisi yang berlaku di Bali terkait dengan pengaturan tata letak, fungsi, dan aturan tradisi secara optimal; b mengikuti norma, tata nilai, kebiasaan, agama, kepercayaan dan kebutuhan pemakai. f. Ramah Lingkungan: mengurangi kerusakan lingkungan akibat dari perbaikan tempat parkir baik di dalam dan diluar ruang parkir basement. Disamping itu, kegiatan perbaikan tidak mengganggu kegiatan yang terjadi pada pusat perbelanjaan Mall Robinson Denpasar.

2.4.3 Pendekatan SHIP

Pendekatan SHIP SHIP Approach merupakan pendekatan komulatif melalui 4 unsur Manuaba, 2006b yaitu : Sistemik Systemics, Holistik Holistics, Interdisipliner Interdiciplinary dan Partisipatori Participatory. Kajian tentang pendekatan SHIP pada parkir basement sepeda motor Mall Robinson sebagai berikut : 29 a. Sistemik Tempat parkir basement sepeda motor sebagai sistem utama dalam kegiatan pengguna parkir. Sub sistemnya adalah manusia, ruang parkir basement sepeda motor dengan luasan terbatas dan lingkungan. Semua sub sistem ini saling berinteraksi menciptakan saling ketergantungan dalam sebuah sistem yang utuh. Manusia membutuhkan kenyamanan dalam ruangan, sehingga diperlukan pengaturan ruang sesuai kebutuhan. Sedangkan lingkungan juga sangat menentukan dalam memecahkan masalah kenyamanan Turner, 1976. b. Holistik Pendekatan ini bersifat universal dan fleksibel, antara sistem yang satu dengan lainnya merupakan keterkaitan dalam memecahkan masalah. Upaya pemecahan masalah yang menyeluruh, semua aspek dan komponen dilibatkan, terutama pengguna yang setiap saat dapat merasakan kondisi tempat parkir. c. Interdisipliner Untuk lebih memperdalam analisis perlu melibatkan berbagai disiplin ilmu yang terkait secara proporsional dan profesional sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan. Hal ini sangat membantu mempercepat penyelesaian masalah yang dibutuhkan pengguna parkir. Disiplin ilmu yang dibutuhkan antara lain: arsitektur, ergonomi, ahli sipil, psikologi dan ahli lingkungan Manuaba, 2006a. d. Partisipatori Peran serta pengguna parkir dan pengelola parkir dalam menyampaikan masalah mengenai tempat parkir dan usaha memecahkan masalah merupakan hal utama. Peran stakeholders lainnya juga mendukung memecahkan masalah sesuai 30 bidangnya. Pelibatan partisipan lain hanya memberikan masukan kepada pengguna, sehingga menjadi proses berkelanjutan.

2.5 Kualitas Tempat Parkir Basement Sepeda Motor

Tempat parkir merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua sumber daya yang ada termasuk manusia yang melakukan suatu aktivitas fungsional di dalamnya. Aktivitas yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi kelangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya, aktivitas ini dapat berupa aktivitas produksi, biologi serta interaksi sesamanya. Dalam aktivitas yang dilakukan manusia tentu akan dituntut suatu nilai fungsional dari aktivitas yang dilakukan serta akan menghasilkan suatu dampak sehingga dapat memberikan perubahan pada kondisi lingkungan. Perubahan pada lingkungan dapat mempengaruhi tingkah laku dari manusia, perubahan terhadap kondisi sumberdaya yang akhirnya dapat mempengaruhi keberadaannya dan akhirnya tuntutan fungsional tidak berjalan secara berkesinambungan Wilson and Belshe 2007. Fenomena mengindikasikan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat bahwa pembangunan merupakan aktivitas utama dari setiap negara dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan.