Kondisi waktu Kondisi informasi

24 baik memungkinkan pekerja untuk dapat melihat objek atau benda kerja secar a jelas, cepat dan tanpa upaya tambahan yang tidak perlu Suma’mur, 1982. Penerangan yang kurang baik dapat mengakibatkan kelelahan mental, keluhan pegal dan sakit kepala disekitar mata, kerusakan indera mata dam kelelahan mata sehingga efisiensi kerja menurun Grandjean, 1993; Suma’mur, 1982. Tingkat kebutuhan penerangan yang ideal adalah 300 – 700 lux Grandjean Kroemer, 2000. Sementara hasil studi pendahuluan tempat parkir di Mall Robinson Denpasar berkisar 230,54-297,66 Lux, berarti dibawah penerangan ideal.

2.4.1.5 Kondisi waktu

Organisasi kerja antara lain mengatur waktu kerja dan alikasi sumber daya manusia pekerja. Pengaturan waktu kerja sangat erat kaitannya dengan kemampuan pekerja, tuntutan tugas dan lingkungan kerja. Tuntutan tugas yang kurang dari dari kemampuan pekerja akan menimbulkan kebosanan dan sebaliknya tuntutan tugas yang melebihi kemampuan kerja dapat menimbulkan kelelahan dini, dan keduanya pada akhirnya akan menimbulkan kualitas kerja. Oleh karena itu didalam melakukan pengaturan waktu kerja harus benar-benar diupayakan untuk dapat menciptakan keseimbangan antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dan kemampuan pekerja Manuaba, 2000; Grandjean, 1993. Hasil pengamatan terhadap waktu kerja dalam studi pendahuluan menunjukkan bahwa pengguna parkir dalam hal ini karyawan Mall Robinson Denpasar bekerja selama 8 jam kerja, shift pagi bekerja pukul 08.30-16.30 WITA dan pada shift sore pukul 14.00-22.00 WITA dengan waktu istirahat selama 1 25 jam pada shift pagi pukul 12.00-13.00 WITA dan pada shift sore pukul 16.00- 17.00 WITA. Waktu istirahat singkat pada waktu kerja tidak teratur.

2.4.1.6 Kondisi informasi

Komunikasi dua arah antara pengelola parkir dengan karyawan sebagai pelanggan parkir perlu mendapat perhatian yang lebih baik sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas. Bentuk komunikasi dua arah adalah dengan melibatkan semua pihak terkait dalam setiap tahap proses dengan memberi pemikiran ide, pesan dan pandangan yang selanjutnya ikut merasa bertanggung jawab akan semua rencana dan tujuan serta hasil yang dicapai. Desain pesan hendaknya sesuai dengan prinsip display dan control masing- masing alat seperti warna, jenis dan besar huruf Manuaba, 1998. Ukuran huruf hendaknya mengikuti aturan seperti di bawah ini Grandjean Kroemer, 2000 : Tinggi huruf dalam mm = jarak baca dalam mm200 Lebar huruf = 23 x tinggi huruf Tebal huruf = 16 x tinggi huruf Jarak antara 2 huruf = 15 x tinggi huruf Jarak antara 2 kata = 23 x tinggi huruf Jarak antara 2 baris kalimat = 1 x tinggi huruf Penggunaan rambu parkir untuk media komunikasi tertulis antara pengelola parkir dengan pengguna parkir mutlak diperlukan. Saat ini informasi tertulis berupa rambu relatif sedikit dan penempatannya tidak teratur.

2.4.1.7 Kondisi sosial-budaya