38
sampai yang paling canggih. Hasil pengukurannya dan kegunaannya sangat tinggi, dan telah diterima oleh para ahli.
2.6.2 Penggunaan Energi Otot
Grandjean Kroemer 2000 menjelaskan bahwa kebutuhan energi energi seseorang sangat tergantung dari berat ringannya pekerjaan dan sikap kerja.
Semakin berat dan lamanya suatu pekerjaan yang dilakukan semakin banyak energi yang dibutuhkan. Bila penggunaan energi otot melebihi cadangan energi
yang tersedia, maka akan terjadi penurunan energi. Penurunan energi mempercepat timbulnya kelelahan dan akumulasi asam laktat merangsang
reseptor rasa nyeri sehingga dirasakan sebagai keluhan muskuloskeletal Guyton Hall, 2000; Grandjean Kroemer 2000.
Berdasarkan denyut nadi, penggunaan energi selama melakukan aktivitas dihitung berdasarkan nilai denyut nadi yang kemudian di konversikan dalam kkal
energi yang dikeluarkan. Perhitungan penggunaan energi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut Yuliani, 2010; Agvia dkk., 2011.
2 4
10 .
71733 ,
4 0229038
, 80411
, 1
X X
Y
4 Y
1
= penggunaan energi sebelum kerja kkalmin Y
2
= penggunaan energi sebelum kerja kkalmin X
1
= denyut nadi sebelum kerja denyutmin X
2
= denyut nadi setelah kerja denyutmin Dimana :
Penggunaan energi sebelum kerja Y
1
:
2 4
10 .
71733 ,
4 0229038
, 80411
, 1
1 1
1
X X
Y
5
39
Dan penggunaan energi setelah kerja Y
2
:
2 4
10 .
71733 ,
4 0229038
, 80411
, 1
2 2
2
X X
Y
6 Dengan demikian persamaan penggunaan energi untuk melakukan kegiatan
memarkir kendaraan adalah : Y = Y
2
- Y
1
kkalmin 7
2.6.3 Kemudahan Parkir
Kemudahan memarkir kendaraan berkaitan erat dengan rendahnya hambatan dari pengguna parkir untuk sampai memarkir kendaraannya di petak
parkir. Hambatan yang dirasakan dapat berupa portal, halangan atau benda-benda bergerak dan tidak bergerak yang menghalangi pengguna parkir untuk memarkir
kendaraan di tempat yang diinginkan Anonim, 2015d Pengukuran kemudahan parkir dilakukan dengan memberikan kuesioner
dengan beberapa parameter yang dijadikan ukuran kemudahan parkir kendaraan adalah : 1 ruang parkir basement. Pertanyaan ini memiliki implikasi langsung
terhadap kemudahan memarkir kendaraan. Jika jawabannya sangat setuju maka dapat dikatakan bahwa kondisi ruang parkir basement memiliki tingkat
kemudahan yang baik; 2 petak parkir. Ketersediaan petak parkir sangat menentukan kemudahan memarkir kendaraan. Semakin lengkap dan komunikatif
petak parkir maka semakin baik tingkat kemudahan memarkir kendaraan; 3 lebar petak parkir. Lebar petak parkir sangat menentukan kemudahan memarkir
kendaraan; 4 besar sudut petak parkir. Besar sudut petak parkir sangat mempengaruhi kemudahan dalam merakir kendaraan.; 5 rambu parkir. Rambu
40
parkir memudahkan dalam mencari tempat untuk memarkir kendaraan; 6 pola petak parkir. Pola petak parkir akan mempengaruhi posisi kendaraan parkir; 7
arah sirkulasi parkir. Arah sirkulasi parkir sangat menentukan dalam memarkir kendaraan; 8. Lebar lintasan sirkulasi parkir. Lebar lintasan sirkulasi parkir
memudahkan dalam mencai tempat untuk memarkir kendaraan.
2.6.4 Kenyamanan Parkir