2.2 Kerangka Berfikir
Peningkatan indeks gigi berlubang masyarakat Indonesia kian tahun semakin tinggi khususnya pada anak – anak usia 6 – 12 tahun. Hal ini
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan serta perilaku masyarakat yang tidak dapat merawat gigi dengan baik. Menurut Kesehatan Nasional 1998
dari 77,2 penduduk yang menyikat gigi hanya 8,1 yang menyikat gigi di malam hari. Dengan adanya fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan di
tahun yang akan datang indeks gigi berlubang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan suatu persuasif dan pemberian pengetahuan dini
kepada masyarakat khususnya anak-anak mengenai perawatan gigi yang baik secara luas dan menyeluruh melalui iklan agar dapat merubah perilaku
masyarakat. Hal ini pula yang dilakukan pasta gigi Pepsodent dengan membuat
iklan televisi yang kreatif dengan menggunakan unsur-unsur iklan yang
dibuat sedemikian rupa untuk memberikan informasi kepada khalayak. Melalui iklannya yang menarik, produk ini mengangkat tema kampanye
yang berslogan “sikat gigi pagi dan malam hari dengan pepsodent” dengan maksud mengajak dan mengubah kebiasaan masyarakat khususnya anak-
anak agar selalu merawat giginya sejak dini pada pagi dan malam hari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor agar dapat melawan
bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Respon itulah nantinya menimbulkan efek kognitif, sehingga dari
stimulus atau isi pesan dalam hal ini terpaan tayangan iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster” di televisi yang disampaikan oleh
komunikator membuat komunikan atau khalayak dalam hal ini anak-anak menjadi lebih mengerti dan mengetahui iklan pasta gigi Pepsodent versi
“little monster” di televisi tentang melakukan kebiasaan sikat gigi pagi dan malam menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor untuk perawatan
dan pencegahan gigi berlubang sejak dini. Maka peneliti mencoba melihat tingkat pengetahuan siswa SD kelas 5 dan kelas 6. Secara sistematis dapat
dilihat pada bagan berikut ini :
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana akan menggambarkan dan mendeskripsikan dengan tujuan melukiskan secara
sistematis dan fakta dan karakteristik populasi secara faktual dan cermat Rakhmat 1999:22 mengenai tingkat pengetahuan siswa SD di Sidoarjo
tentang iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster”. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.1.1 Tingkat Pengetahuan Siswa SD di Sidoarjo Tentang Iklan Pasta
Gigi Pepsodent Versi “Little Monster”
Tingkat pengetahuan khalayak dalam hal ini adalah suatu pengetahuan siswa SDN Sidoklumpuk di Sidoarjo tentang iklan
pasta gigi Pepsodent versi “little monster” di televisi yaitu bahwa siswa-siswi SD mampu untuk mengetahui dan mengingat pesan yang
disampaikan dalam iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster” di televisi. Untuk mengetahui efek dari terpaan media dalam
penelitian ini adalah iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster”, peneliti ingin mengetahui respon khalayak pada bidang kognitifnya
tentang stimuli berupa unsur-unsur iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster” di televisi.
24
Iklan pasta gigi Pepsodent versi “little monster” yang dimaksud adalah iklan versi pertama dari berbagai macam versi yang
dikeluarkan oleh produsen pasta gigi Pepsodent. Iklan ini ditayangkan sejak Oktober 2009 di seluruh televisi nasional di
Indonesia. Iklan berdurasi 30 detik ini tidak sekedar mengacu pada penjualan saja namun juga cermat mengamati keadaan yang tengah
terjadi di masyarakat khususnya pada anak-anak usia dini dalam hal kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat dioprasionalkan unsur-
unsur iklan yang terdiri dari : a.
Talent Adalah model dalam iklan yaitu terdiri dari 3 model yakni
seorang ayah, ibu dan seorang anak yang berperan sebagai sebuah keluarga untuk menyampaikan pesan produk.
b. Props
Merupakan alat peraga yang digunakan oleh model dalam menyampaikan pesan produk Pepsodent. Peraga dalam iklan ini
adalah boneka monster yang melambangkan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
c. Setting