Pemaknaan Hubungan Laki-laki dan Perempuan Dalam Lirik Lagu

4.3. Pemaknaan Hubungan Laki-laki dan Perempuan Dalam Lirik Lagu

“Keong Racun” Dalam lirik lagu “Keong Racun” ini laki-laki sebagai laki-laki yang suka mempermainkan perasaan perempuan. Perempuan yang dimaksudkan dalam lagu ini mengalami ketidakadilan gender dan pelecehan seksualitas. Dimana mengakibatkan terjadinya pelecehan yang merupakan cermin bentuk dari kontruksi sosial budaya patriarki, yang mendasari pelanggaran gender mengakibatkan perempuan senantiasa berada pada posisi yang dirugikan dan mendapat kekeasaan pisikis atau kekerasan mental. Pemaknaan laki-laki dalam lirik lagu “Keong Racun” adalah laki- laki yang suka bergati-ganti pasangan terhadap perempuan yang baru dikenal, dimana laki-laki tersebut akan meningalkan setelah mendapatkan yang diinginkan terhadap perempuan di tiduri atau di ajak hubungan intim dan menganggap perempuan yang baru dikenal adalah perempuan gampangan atau perempuan yang mudah untuk diajak tidur serta dibohongi. Pemaknaan perempuan dalam lirik lagu “Keong Racun” adalah perempuan yang tidak mudah untuk dibohongi dan kuat terhadap pendiriannya. Dimana pada lirik lagu “Keong Racun” perempuan tersebut menolak atas ajakan laki-laki yang baru dikenal untuk diajak hubungan intim. Kekerasan yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan pada lirik lagu adalah kekerasan psikis yaitu kekerasan mental dimana mengakibatkan ketakutan serta hialangnya rasa percaya diri perempuan. Perempuan takut terhadap laki-laki yang baru dikenal karena sikap laki- laki yang kuarang ajar dan tidak sopan terhadap perempuan. Pada dasarnya laki-laki memaknai peremuan dalam lirik lagu “Keong Racun” dianggap sebagai perempuan yang mudah untuk di ajak hubungan intim. Perempuan dalam hal tersebut dianggap lemah, sehingga mereka sering kali mengalami kekerasan sosial. Dalam lagu ini perempuan dimaknai sebagai orang yang selalu dianggap gampangan karena kekerasan psikis yang dilakukan oleh kaum laki-laki disekitarnya. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa persoalan pelemahan terhadap perempuan merupakan persoalan sistem dan struktur ketidakadilan masyarakat dan ketidakadilan gender, salah satu contoh pada lirik lagu “Keong Racun”. Seperti pada bait pertama lirik keempat “Kau anggap aku ayam kampung” mempunyai makna angapan seorang laki-laki terhadap perempuan yang baru dikenal bahwa perempua tersebut merupakan perempuan cabutan atau perempuan murahan yang bisa ditiduri semaunya atau diajak berhubungan intim ini merupakan bias gender dimana perempuan mendapat diskriminasi dan kekerasan psikis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah mengulas mengenai pemaknaan pada lirik lagu “Keong Racun” dan hubungan dengan peran-peran gender dan pelecehan seksualiatas yang dilakukan oleh laki-laki kepada perempuan, maka diperoleh kesimpulan dari interpretasi data tersebut yaitu : 1. Dari data yang dianalisis menyimpulkan dalam lirik lagu “Keong Racun”, laki-laki dalam hal ini dimaknai sebagai orang yang suka berganti-ganti pasangan dan melecehkan perempuan yang dimana perempuan sebagai perempuan yang teraniyaya karena kekerasan psikis yang disebabkan oleh perilaku laki-laki yaitu setiap sikap dan perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya kemampuan untuk bertindak, dan hilangnya rasa percaya diri. 2. Bias gender mengakibatkan berbagai macam tindakan ketidakadilan gender seperti adanya pelabelan atau stereotip dan kekerasan. Dalam hubungan masyarakat kelompok yang berada di posisi atas dalam hal ini laki-laki sangat potensial melakukan tindakan kekerasan atau menindas kelompok yang ada dibawahnya yaitu perempuan. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat kita. 71