Pengertian Seksualitas Landasan Teori

inequalities. Namun persoalannya tidaklah sesederhana yang dipikirkan, ternyata perbedaan gender tersebut telah melahirkan berbagai ketidakadilan baik bagi kaum lelaki maupun perempuan. Ketidakadilan gender adalah suatu sistem dan struktur dimana kaum lelaki dan perempuan menjadi korban dari sistem itu. Guna memahami bagaimana perbedaan dapat dipahami melalui berbagai manifestasi ketidakadilan tersebut.

2.1.7 Pengertian Seksualitas

Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikapberkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual.Kata seksualitas berasal dari kata dasar “seks”, yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah hubungan INTIM, saat ini seks bukan lagi sesuatu yang tabu untuk diperbincangkan, bahkan pada saat, zaman, keadaan, waktu, dan jugarevolusi pola pikir manusia tak jarang seks di jadikan sebagai gaya hidup life style.‘Seks”juga yang memiliki beberapaarti, yaitu: 1. Jenis Kelamin keadaan biologis manusia yang membedakan laki dan perempuan. Istilah jenis kelamin berbeda dengan jender. Gender adalah pembedaan jenis kelamin berdasarkan peran yang dibentuk oleh masyarakatbudaya tertentu misalnya perempuan lembut,laki-laki kasar. 2. Reproduksi Seksual : Membuat bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu laki maupun perempuan bisa menghasilkan bayi dengankondisi-kondisi tertentu. Bagian tubuh itu disebut alat atau organ reproduksi. Organ reproduksi laki-laki dan perempuan berbeda karena punya fungsi yang berbeda. 3. Organ reproduksi : organ reproduksi laki-laki dan perempuan terdiri atas organ bagian luar dan bagian dalam. 4. Rangsangan atau Gairah Seksual : rangsangan seksual dapatdisebabkan perasaan tertarik sekali seperti magnitpadaseseorang sehingga terasa ada getaran “aneh” yang munculdalam tubuh. 5. Hubungan Seks : Hubungan seks HUS terjadi bila dua individusaling merasa terangsang satu sama lain dapat terjadi pada lainjenis maupun pada sejenis sampai organ seks satu sama lainbertemu dan terjadi penetrasi. 6. Orientasi seksual sexual orientation adalah kecenderunganseseorang mencari pasangan seksualnya berdasarkan jeniskelamin. Ada tiga orientasi seksual: a. Heteroseksual tertarik pada jenis kelamin yang berbeda. b. Homoseksual tertarik pada jeniskelamin yang sama: gay pada laki- laki, lesbian pada perempuan.50 Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja Bagi Calon Konselor Sebaya c. Biseksual tertarik pada dua jenis kelamin: laki-lakidan perempuan. 7. Kelainan Perilaku Seksual sexual disorders adalahkecenderungan seseorang untuk memperoleh kepuasan seksualmelalui tingkah laku tertentu. Misalnya: a. Vayourisme b. Fetihisme 1. Sanisme: memperoleh kepuasan seksual dengan melukaimenyiksa pasangannya. 2. Machosisme: memperoleh kepuasan seksual dengan melukai diri sendiri. Seksualitas adalah konstruksi historis yang dibentuk oleh banyak hal. Mulai dari faktor biologis, mental, identitas gender, perbedaan budaya, kecakapan reproduktif, keperluan, keinginan, hingga fantasi-fantasi. Semuanya tentunya terikat dengan norma-norma atau nilai budaya yang ada di masyarakat. Orang banyak memandang seksualitas adalah hal tabu yang sangat pantang untuk dibicarakan. Padahal dalam Al-Quran sendiri seks dipaparkan dengan sangat indahnya, dengan kata-kata kiasan yang begitu indah, yang menunjukkan, seks tidak pantang untuk di bicarakan. www.shvoong.com Dalam dunia barat, seksualitas tak ada hubungannya dengan seks, reproduksi, ataupun komitmen. Seks bisa dilakukan dengan banyak orang, tanpa komitmen dan tak ada akibat dengan reproduksi. Di Indonesia sebaliknya. Hanya seksualitas yang heteroseksual yang dianggap pantas. Begitu pun dengan keluarga yang heteroseksual. Seksualitas yang aktif seharusnya terjadi dalam pernikahan. Maka itu, di Indonesia selalu ada kaitan antara pernikahan, seksualitas, dan reproduksi. Konseptualisasi seksualitas dalam konteks Indonesia selalu mempertimbangkan agama. ikarlinagmail.comseksualitas-dan-keremajaan-beda-di.html Fenomena yang terjadi di Indonesia saat ini, masih banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat terkait pendidikan seks bagi para remaja.Selain itu, pembicaraan-pembicaraan mengenai masalah seks, masih dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Dan sebagian masyarakat masih berpandangan stereotype dengan pendidikan seks, bahwa seolah-olah hal itu sebagai sesuatu yang vulgar untuk disampaikan kepada para remaja.Karena membicarakan seks dan pendidikan mengenai itu masih dianggap tabu. Cara pandang para remaja terhadap seksualitas perlu diarahkan, agar mereka tidak salah menganggap hal alamiah itu menjadi sebuah aktivitas yang biasa untuk dilakukan bagi kalangan usia muda. Pengamat kesehatan, Dr Tengku Yenni Febrina di Medan, mengungkapkan masa remaja merupakan saat fase transisi dari anak-anak menuju dewasa, sehingga pada masa itu mereka membutuhkan perhatian dari orang tua dan sekolah untuk kehidupan sosialisasi pergaulan remaja. Pada masa remaja perlu mendapat bimbingan yang cukup besar dari orang para orang tua.Sehingga para remaja tersebut tidak akan mudah terpengaruh atau terjurumus dari perbuatan negatif, serta pergaulan bebas yang merugikan masa depan mereka.Salah satu pergaulan bebas saat ini yang paling populer adalah menganggap free sex sebagai hal yang biasa untuk dilakukan. Untuk menghindari terjadinya salah pengertian para remaja terhadap pergaulan bebas, bahaya serta risiko yang akan dialami jika melakukan hal itu, dan mereka perlu diberikan pendidikan seks yang benar dan jelas. Cara pandang remaja yang salah terhadap seksualitas, akan memberikan dampak negatif terhadap generasi muda, terlebih tatanan kehidupan sosial nantinya yang disebabkan salah kaprah memahami hal itu.Bahkan, dengan terjadinya kekeliruan itu, remaja perempuan lebih rentan terhadap berbagai resiko yang akan diderita dari perilaku seksual secara bebas tanpa ikatan agama.

2.1.8 Perilaku Seksual