Definisi Operasional dan Pengkuran variable .1 Definisi Operasional

1. Motif Kognitif keinginan untuk menambah pengetahuan baru Individu dalam menonton film Kata Maaf Terakhir di bioskop bertujuan untuk mencari pengetahuan atau hal – hal baru , antara lain: a. Ingin memperoleh wawasan atau pengetahuan baru tentang film drama religi keluarga di Indonesia b. Ingin mendapatkan informasi tentang cerita keterbelakangan keluarga yang memiliki konflik di Indonesia c. Ingin mendapatkan pesan moril yang terdapat dalam film Kata Maaf Terakhir. d. Memuaskan rasa ingin tahu tentang keluarga, dan minat umum tentang keluarga yang harmonis 2. Motif Identitas Personal keinginan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan Dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengikuti keadaan sekitarnya, misalnya : a. Ikut – ikutan tetangga atau teman yang menonton film kata maaf terakhir di bioskop b. Ingin mendiskusikan tentang tampilan cerita maupun tokoh dalam film Kata Maaf Terakhir di bioskop c. Ingin menjadikan segala informasi yang di peroleh dari menonton film Kata Maaf Terakhir sebagai bahan pembicaraan dengan teman, tetangga atau orang lain. d. Untuk mendapatkan manfaat dari film Kata Maaf Terakhir di bioskop sehingga dapat meningkatkan pemahaman diri. 3. Motif Diversi keinginan untuk mencari hiburan Keinginan disini berarti dengan keinginan untuk melepaskan diri dari kejenuhan, antara lain: a. Mencari hiburan b. Mengisi waktu luang c. Bersantai sambil menikmati film Kata Maaf Terakhir d. Melepaskan diri dari kejenuhan. Seperti : kejenuhan dari rutinitas sehari – hari, adanya kesibukan di sekolah, kantor maupun di rumah, atau melakukan pekerjaan rumah yang melelahkan. 3.1.2 Pengukuran Variabel pengukuran motif ini di ukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi model skala Likert skala sikap dengan rasio ordinal. Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan pengskalaan dengan model ini. Responden diberi daftar pertanyaan mengenai motif dan setiap pertanyaan akan di 38 sediakan jawaban yang harus dipilih oleh respoden untuk menyatakan kesetujuan dan ketidaksetujuannya Singarimbun ,1987:111 Pilihan jawaban masing – masing pernyataan di golongkan dalam empat macam kategori , yaitu : “Sangat Setuju” SS,”Setuju”S,”Tidak Setuju” TS,Sangat Tidak Setuju” STS. Dalam penelitian ini tidak di gunakan alternative jawaban ragu – ragu undecidedalasannya menurut Hadi 1981:20 adalah sebagai berikut : a. Kategori undecided memiliki arti ganda. Bisa di artikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu – ragu . kategori jawaban yang memiliki arti ganda Mukti Interpretable ini tdak diharapkan dalam instrument. b. Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengnah central tendency effect , terutama bagi mereka yang ragu – ragu akan menjawab jawabannya. c. Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data peneliti sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat di jaring oleh responden. Pada tahap selanjutnya, empat kategori jawaban di atas akan diberi nilai sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden. Sedangkan pemberian nilainya sebagai berikut : a. Sangat Setuju SS : di beri skor 4, jika responden sangat menyetujui dan sependapat dengan pernyataan yang di ajukan. b. Setuju S : di beri skor 3, jika respon setuju, akan tetapi ada keraguan untuk menjawab c. Tidak Setuju TS : di beri skor 2, jika responden tidak sependapat dengan pertanyaan yang di ajukan d. Sangat tidak setuju STS : di beri skor 1, jika responden sangat tidak sependapat dengan pernyataan yang di ajukan Scoring dilakukan dengan cara menjumlakan skor dari setiap item dari tiap – tiap angket, sehingga diperoleh skor total dari tiap pertanyaan tersebut untuk masing – masing individu. Selanjutnya, tiap – tiap indicator untuk motif diukur melalui pernyataan – pernyataan yang terdapat pada angket. Kemudian jawaban yang telah dipilih, di beri skor dan ditotal. Total skor dari tiap dikategorisasikan ke dalam 3 interval, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan interval di lakukan menggunakan range Range masing – masing kategori ditentukan dengan : Rrange = skor tertinggi – skor terendah Jenjang yang di inginkan Keterangan : 40  Range : batasan dari setiap tingkatan  Skor Tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item Pertanyaan  Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan  Jenjang : 3 tinggi, sedang, rendah Berdasarkan rumus tersebut maka di perolah tingkatan interval untuk mengetahui motif remaja dalam menonton film “ Kata Maaf Terakhir “ di Bioskop. Untuk lebih jelasnya di gambarkan sebagai berikut : 1. Pada motif Kognitif terdapat tiga 3 pernyataan tentang responden yang menonton film “ Kata Maaf Terakhir” di bioskop yaitu ingin memperoleh wawasan atau pengetahuan yang baru tentang film drama religi keluarga, maka : Motif Kognitif = Rendah = 4 – 11 Sedang = 12 – 20 Tinggi = 21 – 29 2. Pada motif Interaksi Sosial terdapat empat 4 pernyataan tentang responden yang menonton film “ Kata Maaf Terakhir “ di Bioskop karena ingin belajar memahami tentang pentingnya keluarga , menjadikan segala informasi yang di peroleh dari menonton film “ Kata Maaf Terakhir “ sebagai bahan pembicaraan dengan teman, keluarga atau orang lain, maka : Motif Interaksi Sosial = Rendah = 4 – 11 Sedang = 12 – 20 Tinggi = 21 – 29 3. Pada motif Diversi terdapat empat 4 pernyataan tentang responden yang menonton film “ Kata Maaf Terakhir “ di Bioskop karena ingin mencari hiburan, ingin bersantai, mengisi waktu luang, serta melepaskan diri dari kejenuhan. Maka : Motif Diversi : Rendah = 4 – 11 Sedang = 12 – 20 Tinggi = 21 – 29 3.2 Populasi, Sampel dan Tekhnik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri dari atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di perlajari dan kemudian di tarik satu kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang di miliki oleh populasi Sugiono,2005:91 . Dan populasi yang di ambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah remaja Surabaya. 42

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah jumlah dari populasi yang akan di ambil, maka sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia15 tahun ke atas sudah tertarik dengan fenomena – fenomena social dan dianggap sudah dapat menganalisa fenomena tersebut Hurlock, 2004: 12. Dengan pemberian batasan usia tersebut dapat mewakili responden yang di inginkan. Maka sampel yang di gunakan dengan menggunakan rumus Yamane, yaitu : Keterangan : n= jumlah sampel N= jumlah populasi D= presisi 100 derajat ketelitian 0,1 Maka : Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling kebetulan accidental Sampling . Teknik ini memilih siapa saja yang kebetulan di jumpai untuk di jadikan sample. Teknik ini di gunakan, antara lain karena peneliti merasa kesulitan untuk memenuhi responden atau karena topik yang di teliti untuk memenuhi responden atau karena topic yang di teliti adalah persoalan umum dimana semua orang 43

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI PENDIDIKAN MENGHARGAI ORANG TUA DALAM FILM ”KATA MAAF TERAKHIR” KONSTRUKSI PENDIDIKAN MENGHARGAI ORANG TUA DALAM FILM ”KATA MAAF TERAKHIR” (Analisis Semiotik Perspektif Pembelajaran PKn).

0 0 15

“MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI).

2 3 118

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON FILM TENDANGAN DARI LANGIT (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Dalam Menonton Film Tendangan Dari Langit di Kota Malang).

0 0 102

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA FTV ”SINEMA WAJAH INDONESIA” DI SCTV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara FTV “Sinema Wajah Indonesia“ di SCTV ).

1 2 119

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON KUIS “HAPPY SONG“ DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Motif Remaja Surabaya Terhadap Kuis “Happy Song” di Indosiar).

0 0 79

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON FILM KATA MAAF TERAKHIR ( Studi Deskriptif kuantitatif mengenai motif remaja Surabaya menonton film kata maaf terakhir ) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN “ VETERAN:

0 0 26

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 )

0 0 25