2.1.8 Kata Maaf terhadap Remaja
Kemampuan melihat kesalahan adalah kesempatan untuk maju.Bila kita menganggap kesalahan sebagai hal yang tak bisa diperbaiki, maka secara otomatis
kitapun kehilangan rasa percaya diri dari teman dekat, atasan dan juga pasangan.
Tetapi bila dihadapi dengan baik, artinya dengan menyampaikan kata maaf pada tempatnya, kesalahan justru menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan sosial kita.
Karena keberanian mengucapkan kata maaf menunjukkan kita cukup rendah hati, sekaligus berbesar hati.
Namun, bagi beberapa orang kadang memulai untuk mengatakan kata maaf terasa berat untuk diucapkan, berikut beberapa langkah untuk memudahkan berkata maaf
SADARI KESALAHAN
Rela mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab.Mulailah dengan ucapan tulus dan langsung pada permasalahan. Ini membuat orang yang terluka mau menerima
dan memaafkan.
BERI PENJELASAN
Setelah mengaku, beri penjelasan pada orang yang telah anda sakiti. Yakinkan anda tidak bermaksud buruk.
Langsung minta maaf menunjukkan keseriusan anda. 28
TAWARKAN PERBAIKAN
Agar lebih sempurna, tawarkan mengganti kerugian yang terjadi walau hanya sebagai simbol.Bisa juga dengan mengirim pesan atau hadiah kecil.
WAKTU YANG TEPAT
Untuk masalah besar, hadapi orangnya, tatap matanya dan beri penjelasan yang diperlukan.Di kantor segeralah minta maaf sebelum bos atau klien menyadari kesalahan
anda. Hal ini membuat anda tampak lebih teliti.Hindari minta maaf saat seseorang sedang marah. Karena bisa tak diterima. Jangan ikut marah. Temui dan jelaskan duduk
perkaranya beberapa hari kemudian.Saat itu kemarahannya pasti sudah berkurang. Menurut Hurlock 1981 remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18
tahun. Monks, dkk 2000 memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall dalam Santrock, 2003 usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.
Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang
dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah
dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan storm and stress sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang
menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved Santrock, 2003, Papalia, dkk,
2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa 1989 merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. 2. Ketidakstabilan emosi.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. 4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
7. Senang bereksperimentasi. 8. Senang bereksplorasi.
9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan
berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif,
emosi, sosial dan pencapaian Fagan, 2006. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi
psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini
dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
2.1.9 Teori Uses and Gratifications