F. Landasan Teori
Dalam sediaan obat sering digunakan campuran zat aktif untuk memperoleh efek teraupetik yang lebih baik. Salah satunya adalah campuran
Parasetamol, Kafein, Propifenazon Tan Rahardja, 2007. Penelitian ini merupakan analisis senyawa multikomponen
sehingga untuk mengatasi overlapping spektra UV yang dihasilkan maka digunakan kombinasi kalibrasi multivariat untuk pengolahan data dan
validasi metode dilakukan dengan paramater akurasi dan presisi Danzer et al, 2004.
Sifat kelarutan dari ketiga zat aktif tersebut mirip. Parasetamol larut larut dalam air 1 g 70 mL. Kafein larut dalam air 1 g46 mL. Propifenazon
larut dalam air 1 g400 mL. Parasetamol, Kafein, Propifenazon masing –
masing dapat ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri UV- VIS. Parasetamol memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada 245 nm
dan serapan maksimum dalam larutan basa pada 257 nm, kafein memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada 273 nm, propifenazon
memiliki serapan maksimum dalam larutan asam pada 240 nm Moffat, et al., 2004. Dengan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang
yang berdekatan tersebut menyebabkan spektrum serapan ketiga senyawa tumpang tindih. Metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kemometrika dapat digunakan sebagai alat analisis untuk ketiga senyawa yang tumpang tindih tersebut.
Keberhasilan analisis menggunakan spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat dilihat dari koefisien
determinasi R
2
0,99 , RMSEP root mean square error of prediction dan RMSECV root mean square error of cross validation yang kecil El-
Gindy et al., 2006.
G. Hipotesis
1. Spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat
PLS memiliki kemampuan prediksi yang optimal untk senyawa parasetamol, kafein, dan propifenazon.
2. Spektrofotometri UV-VIS yang dikombinasikan dengan kalibrasi
multivariat PLS merupakan metode yang valid untuk senyawa parasetamol, kafein, dan propifenazon.
3. Spektrofotometri UV-VIS yang dikombinasikan dengan kalibrasi
multivariat dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar senyawa campuran parasetamol, kafein, propifenazon dalam sediaan tablet oral
memiliki akurasi dan presisi yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III METOD
ELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian noneksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif.
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel Bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Konsentrasi larutan campuran model kalibrasi. b.
Variabel Tergantung. Variabel tergantung dari penelitian ini adalah Konsentrasi sampel sediaan farmasi.
c. Variabel Pengacau. Variabel pengacau dari penelitian ini adalah
pengukuran data absorbansi yang tidak informatif. Dikendalikan dengan pemusatan pengukuran pada panjang tertentu.
2. Definisi Operasional
a. R-sq atau R
2
merupakan koefisien determinasi yang menggambarkan kemampuan nilai konsentrasi dalam menjelaskan hubungan terhadap
nilai terhitung.. b.
RMSE root mean square of error merupakan stadar deviasi dari sebuah pemodelan yang menjelaskan seberapa mungkinsuatu model
kalibrasi melakukan kesalaan saat memprediksikan sampel. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI