Parasetamol Kafein Kombinasi Obat Pereda Nyeri

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kombinasi Obat Pereda Nyeri

Parasetamol dan Propifenazon merupakan obat yang secara luas digunakan dalam penanganan rasa nyeri analgetika dan demam antipiretika. Kafein sering dikombinasikan dengan Parasetamol dan Propifenazon untuk memperkuat efek analgetiknya melalui mekanisme vasokonstriktif guna untuk mengobati nyeri kepala. Karena terjadi efek potensiasi, maka dosis masing –masing komponennya diturunkan sehingga efek samping dapat dikurangi Tan Rahardja, 2007.

1. Parasetamol

Struktur parasetamol dapat dilihat pada Gambar 1 memiliki rumus kimia C 8 H 9 NO 2 BM. 151,2 berbentuk kristal atau serbuk berkristal, larut dalam air 1 g dalam 70 mL Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979; larut dalam etanol, metanol, dimetilformamid, etilen diklorid, aseton, dan etil asetat; sangat sedikit larut dalam kloroform; sedikit larut dalam eter; praktis tidak larut dalam petroleum eter, pentana, dan benzen. Gambar 1. Struktur kimia parasetamol Spektrum UV parasetamol pada larutan asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 245 nm dengan nilai = 688a, pada larutan alkali 257 nm = 715b Moffat, et al., 2004.

2. Kafein

Struktur Kafein dapat dilihat pada Gambar 2 memiliki rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2 BM. 194,2 berbentuk kristal putih atau serbuk kristal putih. Gambar 2. Struktur kimia kafein Titik didih pada 238ºC. Ketika dikristalisasi dari air, kafein mengandung 1 molekul air dari hasil kristalisasi, tapi bebas dari air ketika dikristalisasi menggunakan etanol, kloroform atau eter. Larut pada pirol, pada tetrahidrofuran yang mengandung ± 4 air; larut pada etil asetat; larut 1 g dalam 46 mL air, 1 g dalam 5,5 mL air pada suhu 80ºC, 1 g dalam 1,5 mL air mendidih, 1 g dalam 66 mL alkohol, 1 g dalam 22 mL alkohol pada suhu 60ºC, 1g dalam 50 mL aseton, 1 g dalam 5,5 mL kloroform, 1 g dalam 530 mL eter, 1 g dalam 100 mL benzen, 1 g dalam 22 mL benzen mendidih, sedikit larut dalam petroleum eter. Kelarutan dalam air dapat ditingkatkan menggunakan benzoat , sinamat, sitrat atau salisilat. pK a kafein 10,4 40º. Dalam air asam mempunyai λmaks 273 nm dengan nilai sebesar 504a. Tidak memiliki λmaks pada air basa Moffat, et al., 2011.

3. Propifenazon