error  of  calibration,  RMSECV  root  mean  square  error  of    cross validation,  ,  dan  PRESS  predicted  residual  sum  of  squares,  yang  mana
semakin  kecil  nilainya  semakin  kecil  kesalahan  prediksi  dan  semakin  baik kemampuan  model  untuk  memprediksi  atau  semakin  baik  presisinya.
Akurasi  dinyatakan  dalam  koefisien  determinasi  R
2
.  Semakin  dekat  R
2
dengan 1 menunjukkan hubungan antara nilai aktual dan nilai prediksi yang semakin  baik  atau  semakin  baik  presisinya.  Selain  itu  akurasi  juga  dapat
dideskripsikan  dengan  persamaan  y=  Bx  +  A,  yang  mana  x  =  kadar sebenarnya  dan  y  =  kadar  terprediksi.  Akurasi  yang  baik  jika  nilai  A
mendekati 0 dan B mendekati 1 Danzer et al, 2004. RMSECV  menggambarkan  kemampuan  prediksi,  nilai  RMSECV
dapat  ditentukan  dari  nilai  PRESS,  semakin  kecil  nilai  RMSECV  maka kemampuan  model  untuk  memprediksi  semakin  baik  El-Gindy  et  al.,
2006.
2. Validasi Eksternal
Validasi  eksternal  dilakukan  dengan  cara  menetapkan  konsentrasi 10  larutan  validasi  dengan  hasil  yang  dapat  dilihat  pada  Tabel  VIII.  Nilai
sebenarnya merupakan nilai yang dibuat pada proses penentuan konsentrasi larutan,  sementara  itu  nilai  terhitung  merupakan  nilai  yang  diperoleh  dari
penetapan  konsentrasi  larutan  dengan  koefisien  model  kalibrasi  yang  telah melewati proses validasi internal.
Tabel VIII. Evaluasi nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari 10 larutan set validasi yang mengandung parasetamol PCT, propifenazon
PROPI, dan kafein KAF.
No Konsentrasi µgmL
PCT PROPI
KAF Sebenarnya
Terhitung Sebenarnya
Terhitung Sebenarnya
Terhitung
1 5,3
5,378 4,4
4,241 2,8
2,942 2
7,7 7,682
3 3,181
2,2 2,33
3 6,2
6,092 2,2
2,01 2,8
2,745 4
4,8 4,712
2,8 2,735
2 1,844
5 7,5
7,442 3,7
3,634 1,1
0,951 6
5,8 5,702
2,5 2,655
1,1 0,939
7 6,7
6,541 2,7
2,804 0,9
1,067 8
7,1 7,011
2,2 2,326
1,2 1,113
9 8,4
8,313 3,1
3,239 1
1,183 10
4,8 4,714
3,3 3,167
1,1 1,12
persamaan
y = 0,9946x - 0,0365 y = 0,9196x + 0,2496
y = 1,014x - 0,0194 R
2
R² = 0,9975 R² = 0,9564
R² = 0,967 RMSEP
0,0982 0,1454
0,1421
Data  yang  diperoleh  dari  Tabel  VIII  menjelaskan  kemampuan prediksi  dari  model  kalibrasi  PLS  yang  diperoleh  setelah  tahap  cross
validation.  Kemampuan  prediksi  yang  masih  dapat  diterima  pada  validasi eksternal terlihat dengan nilai R
2
yang diperoleh untuk parasetamol 0,9975, untuk  propifenazon  0,956,  dan  untuk  kafen  0,967  serta  nilai  RMSEP
parasetamol 0,0982, profipenazon 0,1454, dan kafein 0,1421. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IX. rekapitulasi evaluasi parameter validasi metode spektrofotometri UV- PLS
Tahap Parameter
Validasi PCT
PROPI KAFF
Kalibrasi RMSEC
0,027 0,082
0,043 R²
0,9994 0,9878
0,9919 a
0,0034 0,0426
0,0101 b
0,9994 0,9878
0,9919 Validasi Internal
RMSECV 0,062
0,095 0,063
cross validation R
2
0,997 0,983
0,982 PRESS
0,156 0,782
0,279 a
-0,071 0,0358
0,035 b
1,0125 0,9919
0,9718 Validasi
Eksternal RMSEP
0,0982 0,1454
0,1421 R
2
0,9975 0,9564
0,967 a
-0,0365 0,2496
-0,0194 b
0,9946 0,9196
1,014
Melihat  parameter  yang  dihasilkan  dari  uji  validasi  silang  dapat dilihat  pada  Tabel  IX.  dengan  teknik  leave  one-out  dan  validasi  eksternal
yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa model ini masih baik digunakan untuk penetapan kadar sampel sediaan farmasi, karena nilai R
2
0,9 , RMSEP dan RMSECV-nya kecil.
D. Penetapan kadar sampel sediaan farmasi