E. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini menetapkan kadar parasetamol, propifenazon, kafein dalam sediaan tablet kombinasi secara spektrofotometri UV yang dihubungkan dengan
kalibrasi multivariat tanpa tahap pemisahan. Analisis secara spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat dilakukan
dengan cara : 1.
Scanning spektra standar Scanning standar dilakukan dengan membuat standar parasetamol dan
kafein dengan konsentrasi 5 µgmL dan dilakukan scanning spketra pada panjang
gelombang 220-400 nm.
2. Pemilihan interval pengukuran dan panjang gelombang pengukuran untuk
set kalibrasi a.
Dilakukan pengamatan spektra dari hasil pengukuran campuran standar parasetamol, propifenazon, dan kafein. Dipilih rentang
panjang gelombang saat campuran senyawa mulai memberikan
serapan sampai campuran memberikan serapan mendekati nilai 0
b. Rentang panjang gelombang yang dipilih adalah 220-310 nm. Interval
pengukuran yang dipilih adalah 3 nm agar diperoleh data pengamatan dalam jumlah yang cukup untuk dapat menggambarkan hubungan
variabel.
3. Penyiapan larutan set kalibrasi dan set validasi eksternal
a. Standar parasetamol, propifenazon, kafein masing
–masing ditimbang secara seksama 50 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 mL,
dilarutkan dengan pelarut akuabides, diultrasonifikasi selama 10 menit, dan ditambahkan dengan pelarut sampai batas tanda.
b. Pembuatan 20 larutan set kalibrasi dan 10 set validasi , dilakukan
dengan cara: setiap larutan antara dipipet sejumlah tertentu, dimasukkan dalam labu takar 10 mL dan diencerkan dengan pelarut
akuabides hingga diperoleh kadar sesuai Tabel III untuk set kalibrasi dan Tabel IV untuk set validasi eksternal.
Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol, propifenazon, dan kafein untuk model kalibrasi
No Parasetamol
µgmL Propifenazon
µgmL Kafein
µgmL
1 5,8
3,5 1,5
2 7,1
3,1 1,2
3 5,2
3,4 0,5
4 6,6
4,7 0,6
5 4
4,3 0,7
6 6,1
3,6 0,8
7 5,6
4,4 2
8 3,9
3,9 0,9
9 6,3
2,1 1,8
10 3,8
2,3 1
11 7
3,6 2
12 6,8
2,9 1,9
13 4,5
4,4 1,4
14 6,4
2,6 0,7
15 5
3,6 1,2
16 7,3
16 1,6
17 6,1
2,4 0,8
18 6,3
4,7 1,2
19 4,5
3,6 1,2
20 7,2
3,4 1,9
Tabel IV. Komposisi campuran sintetik paracetamol Parasetamol, Kafein, Propifenazon untuk validasi eksternal
No Parasetamol
µgmL Propifenazon
µgmL Kafein
µgmL 1
5,9 4,6
1,7 2
7,8 3,6
1,3 3
6,3 2
1,8 4
4,8 3,2
0,7 5
7,6 4,1
2 6
5,8 2,9
1,9 7
6,7 3,3
0,8 8
7,2 2,7
1,2 9
8,4 3,7
1 10
4,9 3,7
1,1 4.
Uji keseragaman bobot tablet Sejumlah 20 sediaan tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Sediaan
tablet memenuhi syarat apabila ditimbang satu per satu, tidak ada lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari 5 dan tidak ada
satu tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 10 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995.
5. Analisis Sampel
a. Ditimbang 20 sampel tablet secara seksama, dicatat bobot setiap tablet,
dilakukan pengujian keseragaman bobot tablet, digerus sampai homogen. b.
Ditimbang seksama dengan jumlah tertentu yang setara dengan 25 mg parasetamol, 15 mg propifenazon, dan 5 mg kafein dilarutkan dalam labu
takar 100 mL, dilarutkan dalam sebagian pelarut akuabides, diultrasonikasi selama 15 menit, dan diencerkan dengan pelarut sampai
batas tanda. Larutan disaring menggunakan kertas saring. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Dari larutan yang telah disaring, dipipet sebanyak 5,0 mL dan
dimasukkan dalam labu takar 50 mL, kemudian ditambahkan pelarut sampai batas tanda.
d. Dari larutan c tersebut dipipet lagi sebanyak 2,0 mL dan dimasukkan
dalam labu takar 10 mL, kemudian ditambahkan pelarut sampai batas tanda.
e. Dilakukan scanning dari larutan tersebut pada panjang gelombang 220-
310 nm dengan interval absorbansi 3 nm. f.
Dilakukan penetapan kadar parasetamol, propifenazon, dan kafein sebanyak 6 kali. Kadar dihitung dengan metode kalibrasi multivariat
partial least square PLS. 6. Analisis statistik kalibrasi multivariat PLS
a. Model Kalibrasi Multivariat PLS
1 Data konsentrasi dan absorbansi kelompok larutan kalibrasi yang disajikan dalam kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel
dipindahkan ke dalam kertas kerja Minitab® 16 trial dengan fungsi copy-paste.
2 Pengolahan data statistik partial least square PLS dipilih dengan menggunakan pilihan Stat pada panel kerja Minitab 16, kemudian
dipilih regression partial least square. 3 Setelah muncul jendela baru dari program Minitab 16, dilakukan
pembuatan model PLS parasetamol dengan cara; kolom response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi PCT dan kolom model
dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model PLS kafein dibuat dengan cara; kolom
response diisi dengan pilihan variabel konsentrasi CAF dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang gelombang 220-310
nm. 4
Diperoleh nilai terhitung dan nilai sebenaryna dari model kalibrasi multivariat PLS parasetamol dan kafein, nilai tersebut kemudian
dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel dengan fungsi copy-paste.
5 R
2
didapat dari hubungan korelasi atau kedekatan nilai antara nilai sebenarnya sumbu X dengan nilai terhitung sumbu Y.
6 RMSEC dapat dihitung menggunakan rumus
√
∑
dimana x adalah nilai sebenarnya actual, y adalah nilai terhitung
calculated, dan n adalah banyak nya data konsentrasi yang dirandomisasi yaitu 20.
b. Cross Validation Leave-one-out
1 Data dipindahkan dari kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel
dengan menggunakan fungsi copy-paste ke dalam kertas kerja Minitab 16.
2 Dipilih model kalibrasi PLS dengan menekan pilihan stat pada
panel kerja, kemudian dipilih regression partial least square. 3
Proses validasi model kalibrasi dilakukan dengan, dimasukan variabel konsentrasi PCT ke dalam response dan variabel
absorbansi ke dalam kolom model. Kemudian tekan tombol option yang selanjutnya ditentukan tambahan proses leave-one-one.
Perlakuan sama diberlakukan untuk proses validasi CAF. 4
Diperoleh nilai sebenarnya dan nilai terhitung, serta nilai PRESS dari tahap validasi internal dan selanjutnya dipindahkan ke dalam
kertas kerja perangkan lunak Microsoft Excel dengan fungsi copy- paste.
5 Akurasi dan presisi model kalibrasi ditinjau dari nilai R
2
dan nilai RMSECV dengan membuat hubungan linier antara nilai sebenarnya
dan nilai terhitung. Diperoleh persamaan linear y=bx+a hubungan antara nilai sebenarnya dan terhitung yang nantinya akan digunakan
untuk memperoleh nilai RMSECV. 7.
Anasilis data Sampel a.
Akurasi dan presisi model kalibrasi multivariat parasetamol dan kafein dinyatakan secara statistik dengan nilai R
2
, RMSEC, RMSECV, RMSEP dan PRESS.
b. Konsentrasi sampel dihitung dengan koefisien dari masing-masing model
untuk senyawa parasetamol dan kafein sesuai dengan rumus :
Keterangan : X
= Konsentrasi terhitung sampel µgmL t
s
= koefisien dari model kalibrasi = absorbansi dari masing-masing pengukuran sampel
= koreksi kesalahan yang mungkin erjadi pada model kalibras PLS
c. Kadar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :
̅
Keterangan : Ct = konsentrasi sampel terprediksi oleh model µgmL
Fp = Faktor Pengenceran ̅ = Berat rata-rata penimbangan keseluruhan sampel tablet mg tab
X = Berat penimbangan sampel mg d.
Akurasi dari proses penetapan kadar ditetapkan dengan persen perolehan kembali dengan rentang yang dapat diterima menurut Wood 1998
adalah sebesar 90-107 e.
Presisi dari proses penetapan kadar ditetapkan dengan nilai RSD dengan nilai maksimal yang masih dapat diterima menurut Gonzales dan
Herrador 2007 adalah sebesar 11,3. Analisis kalibrasi multivariat dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak Minitab
®
16 trial. Kertas kerja perangkat lunak Excel 2010 digunakan untuk menentukan konsentrasi secara random masing
–masing zat aktif dan untuk menghubungkan antara konsentrasi sebenarnya dan
konsentrasi yang ditemukan atau terprediksi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN