Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

usaha mengemabngkan teori deiksis dengan menggunakan bahan-bahan yang ada dalam bahasa Indonesia melainkan diarahkan pada pemergunaan teori deiksis sebagai alat untuk menyikapkan seluk-beluk bahasa Indonesia dengan dibandingkan dnegan bahasa-bahasa tak serumpun seperti bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Latin, Rusia dan bahasa-bahasa serumpun seperti bahasa Taggalog, Batak, Toba, Jawa, dan Aceh. Pada bab I diuraikan kaitan deiksis dengan leksem- leksem persona, ruang, dan waktu. Pada bab II diuraikan kata-kata yang berhubungan dengan persona, ruang, dan waktu perihal aspek semantis leksikal yakni deiksis luar-tuturan eksofora. Pada bab III yang dibicarakan adalah deiksis dalam-tuturan endofora yakni membahas mengenai aspek sintaksis yaitu perihal koreferensi. Pencampuran antara deiksis luar-tuturan dan deiksis dalam-tuturan diuraikan dalam bab IV yang disebut dengan pembalikan deiksis. Aspek semantis situasional dari kata ganti persona dalam bahasa Indonesia yang belum dibahas dalam bab II karena dalam bab II dibicarakan terbatas pada aspek semantis leksikal saja maka pada bab V dipaparkan aspek semantis situasional dengan masalah kepekaan-konteks yang dapat dijumpai dalam struktur yang bermodus imperatif, adhortatif, dan dubitatif. Perihal pemetaan kronologis, struktur beku, dan struktur korelatif dibahas dalam bab VI sehubungan dengan kaitannya pada susunan beruntun. Beberapa masalah yang belum teruraikan dalam bab I-VI dikumpulkan menjadi satu pada bab VII karena mempunyai suatu kerangka kesatuan tersendiri. Apa yang terdapat dalam bab VII merupakan pemerian permasalahan yang tidak hanya disikapi dengan teori deiksis saja. Penelitian Dwi Setiyaningsih 2012 berjudul “Deiksis Artikel Harian Suara Merdeka Sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Narasi Nonfiksi Dan Skenario Pembelajarannya ”. Penelitian ini bertujuan 1 mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis pada artikel wacana lokal harian suara Merdeka edisi April 2013 dan 2 mendeskripsikan skenario pembelajaran deiksis yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran menulis narasi nonfiksi pada kelas X SMA. Berdasarkan tujuan penelitian Dwi Setiyaningsih menghasilkan kesimpulan. Beberapa Bentuk-bentuk deiksis yang dipakai dalam artikel wacana lokal harian Suara Merdeka edisi April 2013 terdiri dari: 1 deiksis persona berupa kata saya, kita, kami, mereka, dia, ia, dan –nya; 2 deiksis tempat berupa provinsi ini, republik ini, kota ini, dan kota itu; 3 deiksis waktu berupa lima tahun ke depan, beberapa waktu lalu, sekarang, kini, sepekan terakhir, sebelumnya, medio Juli, saat ini, selama ini, tahun ini, selama ini, belakangan ini, dan hari ini; 4 deiksis anafora berupa ini, itu, hal ini, hal itu, -nya, mereka, dan ia; dan 5 deiksis katafora berupa seperti, adalah, yaitu, meliputi, semisal yakni, artinya, terdiri atas, antara lain, dan misalnya. Pembelajaran deiksis yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran menulis narasi nonfiksi dilakukan dengan mengombinasikan tiga metode pembelajaran, yaitu: metode ceramah, metode problem solving, dan penugasan. Pene litian Aditya Rahardani 2012 berjudul “Deiksis Dalam Tajuk Rencana Harian Solopos Tahun 2011 dan Sumbanganya Terhadap Materi Pembelajaran Bahasa Indoneisa di SMK ”. Penelitian ini bertujuan untuk 1 mendeskripsikan bentuk-bentuk deiksis yang terdapat dalam tajuk rencana harian SOLOPOS tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI