Maksud Deiksis Rujukan Waktu
rujukan yang tetap dan rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menuturkan tuturan berdsarkan konteks tuturan. Dalam data tuturan 15
masuk dalam deiksis anafora persona karena kata saya merupakan kalimat langsung yang dituturkan oleh Donald Trump pada acara kampanye calon
presiden Amerika Serikat. Kata saya pada data 15 merupakan deiksis endofora anafora karena berupa kalimat langsung maka kata saya memiliki rujukan di
dalam tuturan dna sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Jadi, kata saya pada data 15 merujuk pada Donald Trump.
16
“Ia menyebutkan harga”. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Seno Gumira
Ajidarma dalam kegiatan diskusi buku terbaru Seno Tiada Ojek di Paris yang dilaksanakan di Kineruku, Bandung ketika sedang
membicarakan mengenai perjalanan Seno ke kota ideal di Indonesia yakni Bawean. Seno melakukan perjalanan ke kota Bawean dan
menginap di sebuah hotel yang dekat dari pelabuhan, tetapi tidak ada resepsionis hotel dan kunci kamar hanya bergantungan di
dinding. Ketika hendak check out Seno tidak tahu harus bayar dimana sampai ada seseorang yang memberitahu keberadaan
pemilik hotel untuk melakukan pembayaran hotel kepada pemilik hotel.
Tuturan pada data 16 merupakan tuturna yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ia. Kata ia merupakan kata deiksis anafora
persona karena merujuk pada seseorang yang sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Kata ia memiliki rujukan pada seseorang yang sedang
dibicarakan dalam sebuah tuturan dan memiliki fungsi yang sama denga kata dia dan
–nya. Kata ia merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang
yang dibicarakan dalam tuturan. Pada data tuturan 16 dituturkan oleh Seno Gumira Ajidarma yang membicarakan mengenai seorang pemilik hotel di kota
Bawean. Jadi, kata ia pada tuturan 16 merujuk pada seorang pemilik hotel di kota Bawean.
17
Sungguhkah mereka peduli dengan penuntasan kasus
pembunuhan Munir? Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis
kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konser Efek Rumah Kaca yang dilaksanakan di
Bandung Jumat 18-09-2015 dan dihadiri oleh 2 ribuan penonton. Band Efek Rumah Kaca memiliki lagu yang berjudul Di Udara,
lagu Di Udara merupakan lagu yang ditujukan kepada Munir Said Thalib seorang aktifis HAM dan penyuara pembelaan
terhadap kasus-kasus kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap warga sipil dan akhirnya Muhir dibunuh pada tanggal 7
September 2004.
Tuturan pada data 17 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni mereka. Kata mereka merupakan kata deiksis
anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dan sudah disebut pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata deiksis. Kata
mereka merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang yang
menjadi pembicaran dalam tuturan. Pada data tuturan 17 dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Zen R.S
membicarakan mengenai para penonton konser Band Efek Rumah Kaca yang melaksanakan konser di Bandung pada Jumat, 18-09-2015. Jadi, kata mereka pada
tuturan data 17 merujuk pada penonton konser Band Efek Rumah Kaca Bandung pada Jumat, 18-09-2015.
18 Fadli membantah acara yang dihadirinya bersama Setya
Novanto, ketua DPR, tersebut sebagai dukungan terhadap kampanye Trump.
Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015.
Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto pada kampanye yang dilakukan Trump sebagai calon
Presiden Amerika Serikat. Fadli Zon mengakui bahwa acara yang dihadiri merupakan konferensi pers yang dilakukan
Donald Trump di Amerika Serikat.
Tuturan pada data 18 merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis yakni
–nya. Kata –nya merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan pada suatu tuturan dan rujukan
sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata –nya merupakan kata deiksis
karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah- pindah tergantung pada siapa orang yang sedang dibicarakan dalam tuturan. Pada
data tuturan 18 dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S menuturkan mengenai Fadli Zon yang membantah tudingan
mengenai kehadiran Fadli Zon pada kampanye yang dilakukan oleh calon Presiden Amerika Serikat yakni oleh Trump. Jadi, kata
–nya pada tuturan 18 merujuk pada Fadli Zon.
19 Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Prof.
Azyumardi Azra sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau
mengubah IAIN dulu. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan
penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan IAIN yang berubah
menjadi UIN dengan keinginan kelengkapan secara kualitas dan kuantitas. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Jakarta
pada ke-10 masa jabatan 1998-2006 yang memiliki beberapa terobosan dalam kepemimpinan di UIN yakni memaksa ingin
membuka Fakultas Kedokteran, memaksa Jepang agar memberikan bantuan untuk membuka FK, meminta Prof Dr dr
M.K. Tadjudin menjadi dekat di fakultas baru di UIN. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tuturan pada data 19 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni beliau. Kata beliau merupakan kata deiksis
anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang sudah disebutkan pada konstituen sebelah kiri. Kata beliau pada data
19 merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa ornag yang
dibicarakan berdasarkan konteks tuturan. pada data tuturan 19 dituturkan oleh dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Senin, 23-11-2015. Dahlan
Iskan pada tuturan 19 menuturkan mengenai seorang profesor yang memiliki ide cemerlang dalam membangun perkembangan di UIN Jakarta yakni Prof.
Azyumardi Azra. Jadi, kata beliau pada tuturan 19 merujuk pada Prof. Azyumardi Azra.
20
Ini sebelas dua belas lah dengan berkoak-koak mengutarakan
jargon nasionalisme, anti-liberalisme, anti modal asing, anti- Amerika, anti-Istrael; namun bangga bukan main menghadiri
kampanye kandidat capres Amerika yang sangat kanan dan amat pro-israel.
Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini
berkaitan dnegan politikus Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jasa pengamanan dari pihak negara maupun pribadi
untuk melancarkan segala yang akan dilakukan.
Tuturan pada data 20 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis anafora
bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan tertentu yang sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak
memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang berkaitan dengan kata deiksis. Pada data tuturan 20 dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa
Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai kehadiran Setya Novanto dan Fadli Zo pada kampanye yang dilakukan oleh Donald Trump. Zen
R.S mengkaitkan dengan peristiwa tersebut dengan pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan
macetnya lalu lintas. Jadi, kata ini pada tuturan 20 merujuk pada pernyataan yang telah disebut pada konstituen sebelah kiri yakni pejabat Indonesia yang
memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas.
21
Hal itu menjadi fokus pembicaraan dengan pemimpin Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur.
Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan
ini berkaitan dengan ancaman dari kelompok teror ISIS pada negara-negara muslim guna mennjatuhkan kekuasaan pemerintahan
yang ada masyarakat muslim. Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura merupakan tujuan kelompok teror ISIS karena
memiliki rakyat yang berkeyakinan muslim dan dipimpin oleh pemimpin muslim juga.
Tuturan pada data 21 merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora
bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan pada konstituen sebelah kiri. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap
dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan penyataan yang sudah disebut pada konstituen sebelah kiri. Pada data tuturan 21
dituturkan oleh Malcom Turnbull penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 01- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI