Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

b. Saya Kata saya digunakan untuk menggantikan diri si pembicara dan dapat digunakan oleh siapa saja terhadap siapa saja dan biasanya digunakan pada situasi formal Chaer, 2011:92. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama saya. 1 Yang saya maksud dengan “membaca” adalah praktik mempelajari sesuatu dengan lengkap, utuh, tidak sepotong-potong. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan orang-orang yang sering berkomentar dengan sembarangan tanpa fakta yang terpercaya melalui internet. Zen R.S mengemukakan pemahaman mengenai cara membaca dengan baik dan benar. 2 Bagi saya, para inlander adalah mereka yang mudah terpukau oleh orang kaya saat berada di luar negeri, diundang untuk ketemu oleh orang kaya di negara tersebut dan langsung mau begitu saja sampai lupa dengan jabatannya. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenal Kasali penulis komo di harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015.Tuturan tersebut berkaitan dengan kata inlander yang diberikan oleh Belanda kepada Indonesia sebagai ejekan. Inlander adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan bangsa yang dijajah secara fisik dan seccara mental. Orang yang terjajah secara mental diindikasikan dnegan orang yang mau bekerja jika diperintah, mudah diadu domba dan mengadu, pendendam, tidak percaya diri dan lainnya. Tuturan pada data 1 dan 2 merupakan kalimat dari rubrik kolom di harian Jawa Pos. Pada tuturan di atas merupakan deiksis persona karena kalimat mengandung kata deiksis persona pertama yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang berfungsi untuk menggantikan kata ganti orang pertama yakni orang yang sedang melakukan pembicaraan. Berdasarkan kedua contoh di atas dapat dibuktikan bahwa deiksis persona pertama saya tidak memiliki rujukan yang tetap. Rujukan saya dapat merujuk berpindah-pindah dengan tergantung pada konteks tuturan dan siapa yang sedang berbicara. Meskipun memiliki kata deiksis yang sama yakni kata saya tetapi kedua data 1 dan 2 memiliki rujukan yang berbeda-beda. Pada tuturan 1 pembicara adalah penulis rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa, 01-09-2015 yakni Zen R.S. Zen R.S mengungkapkan mengenai tentang banyaknya informasi yang disebarkan melalui media internet dan belum bisa dibuktikan kebenarannya tetapi dengan mudahnya dipercaya oleh pengguna media internet bahkan sampai membagikan kepada pengguna internet lainnya melalui media sosial di internet. Informasi di internet sangat mudah untuk didapatkan dengan bermodal kouta internet dan handphone canggih yang bisa digunakan untuk mengakses internet. Jika dibandingkan dengan membaca buku yang memuat informasi yang dipercaya dan dapat dibuktikan memerlukan banyak waktu, pergi mencari buku dan membaca memegang buku. Pada tuturan 2 pembicara adalah Rhenald Kasali penulis kolom di rubrik kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu, 26-09-2015. Rhenald Kasali berpendapat mengenai sifat inlander yang diberikan kepada rakyat Indonesia karena telah di jajah oleh negara Belanda selama 350. Rakyat Indonesia dikenal memiliki sifat yang sulit bekerja apabila diperintah, mudah diadu domba dan mengadu domba. Rhenald Kasali juga memberikan contoh orang yang memiliki sikap inlander seperti anggota DPR Indonesia yang menghadiri kampanye kandidat calon presiden Amerika Serikat yakni Trump dengan mewakili rakyat Indonesia dan menggunakan uang negara untuk pergi ke luar negeri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Kita Kata kita digunakan untuk menyatakan orang pertama jamak yang diajak berbicara termasuk di dalamnya dan dapat digunakan oleh siapa saja dan kepada siapa saja dalam situasi apa saja. Chaer, 2011:94. Perhatikan contoh di bawah ini yang menunjukkan deiksis persona pertama kita. 3 Di Jakarta saja, kita sudah saksikan tiang-tiang monorel yang bernasib serupa. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Jumat 11-09-2015 kepada pembaca kolom. Tuturan ini berkaitan dengan proyek monorel oleh Basuki Tjahaja Purnama membatalkan proyek monorel karena kontraktor tidak bisa memenuhi kewajian yang dituntuk oleh pemerintah. Salah satu syarat dari pemerintah adalah kontraktor harus memenuhi kecukupan modal dan harus ada perjanjian bahwa jika proyek berhenti sebelum selesai maka semua aset yang sudah berdiri akan menjjadi pemerintah DKI. 4 Teknologi penemuan ahli kita kurang memiliki kesempatan untuk diterapkan. Konteks tuturan : Tuturan inni dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi kamis 05-11-2015 kepada pembaca kolom khususnya masyarakat Indonesia. Tuturan ini berkaitan dengan kesempatan yang kurang diberikan kepada ahli penemu teknologi dari Indonesia digunakan di Indonesia sehingga dapat menemukan kekurangan dan memperbaiki dan menyempurnakan. Tuturan pada data 3 dan data 4 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis persona pertama jamak yakni kata kita. Kata kita merupakan kata deiksis persona pertama jamak yang berfungsi untuk menggantikan orang yang berbicara dan orang yang terlibat dalam proses tuturan yakni penutur dan mitra tutur. Penutur dalam tuturan di atas adalah penulis kolom di harian Jawa Pos. Mitra tutur dalam tuturan di atas adalam pembaca rubrik kolom harian Jawa Pos. Berdasarkan contoh pada data 3 dan 4 dapat dibuktikan bahwa kata kita tidak memiliki rujukan yang tetap. Rujukan kata kita