Maksud Deiksis Rujukan Anafora

tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang berkaitan dengan kata deiksis. Pada data tuturan 20 dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai kehadiran Setya Novanto dan Fadli Zo pada kampanye yang dilakukan oleh Donald Trump. Zen R.S mengkaitkan dengan peristiwa tersebut dengan pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas. Jadi, kata ini pada tuturan 20 merujuk pada pernyataan yang telah disebut pada konstituen sebelah kiri yakni pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas. 21 Hal itu menjadi fokus pembicaraan dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ancaman dari kelompok teror ISIS pada negara-negara muslim guna mennjatuhkan kekuasaan pemerintahan yang ada masyarakat muslim. Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura merupakan tujuan kelompok teror ISIS karena memiliki rakyat yang berkeyakinan muslim dan dipimpin oleh pemimpin muslim juga. Tuturan pada data 21 merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan pada konstituen sebelah kiri. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan penyataan yang sudah disebut pada konstituen sebelah kiri. Pada data tuturan 21 dituturkan oleh Malcom Turnbull penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 01- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12-2015. Malcom Turnbull mengungkapkan mengenai pembicaraaan mengenai penangganan terro ISIS yang terjadi di beberapa negara yang memiliki rakyat berkeyakinan muslim. Jadi, kata itu pada tuturan 20 merujuk pada fokus pembicaraan antara Australia dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur mengenai penangganan kasus ISIS yang mengancam rakyat.

4.2.2.5 Maksud Deiksis Rujukan Katafora

Deiksis katafora memiliki rujukan pada konstituen yang berada di sebelah kanan. Rujukan pada deiksis katafora adalah sesuatu yang sudah disebutkan sesudah kata deiksis muncul. Pada penelitian ini peneliti menemukan dua jenis deiksis yang merupakan deiksis katafora yakni deiksis katafora persona dan deiksis katafora bukan persona. Deiksis katafora persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan, berupa anafora karena dibicarakan dalam tuturan. Deiksis anafora bukan persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu pernyataan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang berada di sebelah kiri. Berikut akan dipaparkan maksud deiksis katafora yang terdapat pada data penemuan peneliti. 22 “Saya tuntut kau”, ujar Trump. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Donald Trump dalam sebuah acara televisi di stasius nasional Amerika Serikat kepada Bill Maher seornag komedian Joke Amerika Serikat.Tuturan ini berkaitan dengan joke yang dilakukan oleh Bill Maher memberikan ejekan kepada Donald Trump mengenai warna rambut Trump yang disamakan dengan warna bulu orang utan cokelat kemerah-merahaan. Bill Maher merasa terusik karena bully yang terus menerut dilakukan Trump keada Presiden Barack Obama dengan menginginkan Obama menbuktikan keamerikaan dan transkrip nilai kuliah kepada media. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tuturan pada data 22 merupakan tuturan yang berupa klaimat yang mengandung kata deiskis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang melakukan tuutran atau disebut penutur. Kata saya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menuturkan tuturan berdsarkan konteks tuturan. Dalam data tuturan 22 masuk dalam deiksis anafora persona karena kata saya merupakan kalimat langsung yang dituturkan oleh Donald Trump pada acara kampanye calon presiden Amerika Serikat. Kata saya pada data 22 merupakan deiksis endofora katafora karena berupa kalimat langsung maka kata saya memiliki rujukan di dalam tuturan dan disebutkan setelah kata deiksis muncul. Jadi, kata saya pada data 22 merujuk pada Donald Trump. 23 Namanya: Gulam Gumilar. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di haria Jawa Pos edisi Selasa 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan seorang mahasiswa di FK UIN yang baru berusia 17 tahun suda co-as dan artinya akan menjadi dokter teruda bernama Gulam Gumilar. Gulam Gumilar adalah seorang anak yang mempunyai IQ 150 sehingga ketika kelas IV sudah boleh masuk SMP, SMP dan SMA diselesaikan dengan masing-masing dua tahun. Tuturan pada data 23 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni –nya. Kata –nya merupakan deiksis katafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang memiliki fungsi sama dengan kata dia dan rujukan disebutkan setelah muncul kata deiksis yakni pada konstituen sebelah kanan. Kata –nya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menjadi pembicaraan dalam tuturan. Pada data tuturan 23 dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Selasa, 23-11-2015. Dahlan Iskan menuturkan mengenai seorang anak bernama Gulam Gumilar yang sudah menjadi co-as pada usia 17 tahun. Jadi, kata -nya pada data tuturan 23 merujuk pada Gulam Gumilar. 24 Yang sulit adalah ini: dalam ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender Konteks tuturan : Tuturan ini dikemmukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan sistem tender yang biasa berlaku di proyek-proyek Indonesia tanpa syarat hanya asalkan mampu dengan biaya sendiri dan menyelesaikan dalam waktu yang cepat dan hasil bagus. Negara Indonesia belum memiliki syarat tertentu yang wajib diikuti oleh para penngikut tender demi meringankan biaya dan meningkatkan kualitas. Tuturan pada data 24 merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis katafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan dan rujukan berada pada konstiuen sebelah kanan. Kata ini memberikan penekanan terhadap suatu pernyataan pada kontituen sebelah kanan. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang sedang dibahas dalam tuturan. Pada data tuturan 24 dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Senini, 09-11-2015. Dahlan Iskan menuturkan mengenai proyek-proyek di Indonesia yang tidak memiliki syarat tertentu sehingga dapat diikuti oleh peserta tender. Jadi, kata ini pada tuturan 24 merujuk pada ketentuan suatu tender, kadang ada syarat yang sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sekali tidak memungkinkan sebuah penemuan baru bisa ikut tender karena disebut setelah kata deiksis muncul. 25 Misalnya bila dalam tender itu ada syarat begini: barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal. Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 09-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ketentuan tender yang harus diikuti oleh peserta agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan biaya yang tidak boros bagi keuangan negara. Ketentuan dalam sistem tender akan menjadikan penemuan-penemuan baru tidak dapat mengikuti tender karena belum pernah dicoba dan bahkan belum diketahui kekurangan pada produk. Tuturan pada data 25 merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni begini. Kata begini merupakan deiksis katafora bukan persona karena memiliki rujukan pada suatu pernyataan yang diungkapkan setelah munculnya kata deiksis pada konstituen sebelah kanan. Kata begini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah. Pada tuturan 25 dituturkan oleh Dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos Senin 09-11-2015 Dahlan Iskan mengungkapkan mengenai pemisalan jika tender di Indonesia memiliki tender. Kata begini pada data 25 merujuk pada per nyataan “barang tertentu sudah harus terbukti pernah dipakai secara komersial selama tiga tahun dan terbukti handal.” karena pernyataan tersebut muncul setelah kata deiksis begini pada konstituen sebelah kanan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.3 Pembahasan

Rubrik kolom di harian Jawa Pos merupakan tulisan yang berisi pendapat, ide, kritikan, saran penulis terhadap suatu permasalahan yang sedang terjadi di suatu lingkungan sosial. Romli 2009:89 menyatakan bahwa kolom colomn adalah sebuah rubrik khusu di media cetak yang berisi karangan atau tulisan pendek, yang berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu permasalahan. Rubrik kolom mengandung berbagai kata deiksis. Purwo 1983:1 mengatakan bahwa sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada saat dan tempat dituturkan kata itu. Berdasarkan teori tersebut dapat dinyatakan bahwa meskipun suatu tuturan A dan tuturan B memiliki kata deiksis yang sama tetapi pasti memiliki rujukan yang berbeda-beda karena kata deiksis memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung konteks tuturan. Penelitian ini meneliti mengenai wujud deiksis dan maksud rujukan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September-Desember 2015. Dalam menemukan wujud deiksis penelitian ini memiliki acuan pada teori yang dikemukakan oleh Purwo 1984 dalam bukunya bejudul Deiksis dalam Bahasa Indonesia sedangkan maksud rujukan deiksis pada penelitian ini ditafsirkan oleh peneliti berdasarkan konteks tuturan. Konteks tuturan dalam penelitian mengenai maksud rujukan deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September- Desember 2015 memiliki peran yang sangat penting. Konteks tuturan adalah latar belakang pengetahuan backgroud knowledge yang diasumsikan sama-sama dimiliki dan dipahami bersama oleh mitra tutur atas apa yang dimaksud oleh si penutur itu di dalam keseluruhan proses bertutur Rahardi. 2003:20. Konteks sangat berarti dalam suatu tuturan lisan maupun tulisan karena akan mempengaruhi tersampainya maksud yang dimiliki penutur kepada mitra tutur. Berdasarkan temuan dari hasil pengumpulan data dan analisis data tentang fenomena deiksis pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September- Desember 2015 peneliti menemukan dua wujud deiksis yakni deiksis eksofora berjumah 118 dan deiksis endofora berjumlah 77. Deikiss eksofora yang ditemukan peneliti berupa tiga hal yakni deiksis persona berjumlah 63, deiksis ruang berjumlah 23, dan deiksis waktu berjumlah 32. Deiksis endofora yang ditemukan peneliti berupa dua hal yakni deiksis anafora berjumlah 72 dan deiksis katafora berjumlah 5. Selain itu, peneliti juga menemukan lima maksud dalam rujukan deiksis yakni maksud rujukan persona, maksud rujukan ruang, maksud rujukan waktu, maksud rujukan anafora, dan maksud rujukan katafora. Teori wujud deiksis yang diungkapkan oleh Purwo 1984 disebutkan beberapa kata yang merupakan kata deiksis yakni deiksis persona pertama aku, saya, kita, kami, deiksis persona kedua engkau, kamu, Anda, kalian, deiksis persona ketiga ia, dia, beliau, -nya, mereka, deiksis ruang ini, itu, begini, begitu, sana, sini, situ, dan deiksis waktu yang menunjukkan jam, hari, minggu, bulan, dan tahun. Dari penemuan penelitian pada rubrik kolom di harian Jawa Pos edisi September- Desember 2015 dibuktikan bahwa ada dari beberapa kata tersebut yang tidak ditemukan oleh peneliti yakni kata aku, engaku, kamu, kalian. Kata aku, engaku, kamu, kalian tidak ditemukan dalam penelitian ini karena kata tersebut dalam bahasa Indonesia digunakan untuk persona dan dapat digunakan kepada teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI