4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Deskripsi hasil penelitian ini memberikan gambaran tentang data- data serta perkembangan Pertumbuhan Ekonomi, Tenaga Kerja dan Pendapatan Perkapita
sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap perkembangan Investasi.
4.2.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2000-2010
Tahun Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan 2000
3,26 -
2001 3,76
0,50 2002
3,80 0,04
2003 4,78
0,98 2004
5,83 1,05
2005 5,84
0,01 2006
5,80 - 0,04
2007 6,11
0,31 2008
5,94 - 0,17
2009 5,01
- 0,93 2010
6,50 1,49
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Pertumbuhan Ekonomi selama 11 tahun 2000-2011 cenderung mengalami fluktuasi.
Perkembangan tertinggi Pertumbuhan Ekonomi adalah pada tahun 2010 sebesar 1,49 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2009 sebesar -0,93 .
Pertumbuhan Ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 6,50 dan Pertumbuhan Ekonomi terendah pada tahun 2000 sebesar 3,26 . Pemicu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pertumbuhan Ekonomi adalah salah satunya dari sektor industri yang mulai yang mulai meningkat lagi. Selain itu, pemerintah juga akan mengangkat sektor agro
industri yang selama ini terabaikan. Semakin tingginya angka pertumbuhan ekonomi di suatu daerah akan berpengaruh positif terhadap semakin terbukanya
lapangan pekerjaan. Estimasi juga dipicu oleh percepatan upaya pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas infrastruktur. Dan permasalahan pada tahun 2000
secara makro yaitu nilai rupiah tahun 2000 yang terus bergejolak yang cenderung merosot nilainya. Bersamaan dengan itu, pelaksanaan penyesuaian tarif angkutan,
penyesuaian harga BBM, penyesuaian tarif dasar listrik, dan kenaikan gaji PNS telah meningkatkan tekanan terhadap kenaikan laju inflasi. Besarnya beban
pengeluaran pemerintah, terutama untuk pembayaran bunga utang dan subsidi, mengakibatkan terbatasnya stimulus fiskal untuk mendorong pemulihan ekonomi
dan menimbulkan kekhawatiran akan kesinambungan fiskal dalam jangka menengah panjang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2. Perkembangan Tenaga Kerja
Perkembangan Tenaga Kerja dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel.1. Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2000-2010
Tahun Penyerapan Tenaga Kerja
Jiwa Perkembangan
2000 16.596.631
- 2001
17.589.967 5,98
2002 17.273.049
- 1,80 2003
18.098.250 4,77
2004 17.690.238
- 2,25 2005
18.591.324 5,09
2006 19.244.959
3,51 2007
20.117.924 4,53
2008 20.178.590
0,30 2009
20.338.568 0,79
2010 19.527.051
- 3,99 Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Tenaga Kerja selama 11 tahun 2000-2010 cenderung mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Tenaga Kerja
adalah pada tahun 2001 sebesar 5,98 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2010 sebesar -3,99 . Tenaga Kerja tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 20.338.568
jiwa dan Tenaga Kerja terendah pada tahun 2000 sebesar 16.596.631 jiwa. Situasi ketenagakerjaan saat ini masi belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Penciptaan kesempatan kerja baru masi belum mampu mengurangi jumlah penganggur terbuka seperti yang diharapkan. Pada tahun 2000, yang tidak dapat diserap dalam pasar
kerja sebanyak 5,8 juta orang. Kompleksitas permasalahan di bidang ketenagakerjaan di Jawa Timur membutuhkan berbagai kebijakan dan program yang mengarah pada
kebutuhan yang sangat mendesak, khususnya dalam penyediaan lapangan kerja alternatif bagi angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau yang masih menganggur
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya. Upaya tersebut dilakukan bersamaan dengan upaya peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja serta upaya peningkatan
kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja dalam kerangka menjaga iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Peningkatan tahun 2009 di sebabkan adanya penyerapan
tenaga kerja yang banyak dan informasi yang mudah didapat dan banyaknya investor sehingga mempengaruhi adanya lapangan pekerjaan. Dengan masih adanya beberapa
perusahaan yang belum melaksanakan kebijakan pemerintah tentang upah minimum, sehingga mengakibatkan adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh para pekerja.
4.2.3. Perkembangan Pendapatan Perkapita
Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa perkembangan Pendapatan Perkapita setiap tahunnya mengalami naik turun yang tidak tentu besarnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel
3 yang menjelaskan bahwa pada tahun 2000 sampai 2010, Perkembangan terbesar Pendapatan Perkapita pada tahun 2010 sebesar 2,20 dan terendah sebesar -0,50
terjadi pada tahun 2005, Pendapatan Perkapita terbesar pada tahun 2010 sebesar Rp. 38.107.001. dan Pendapatan Perkapita yang terendah yaitu pada tahun 2000 sebesar Rp.
35.340.005. Kenaikan pendapatan perkapita disebabkan dua faktor. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai sekitar enam persen atau lebih, yang
pada gilirannya akan meningkatkan PDB. Dampaknya akan lebih bagus jika pertumbuhan PDB lebih cepat dibanding laju pertumbuhan penduduk. Faktor kedua, karena apresiasi
rupiah. Hitungan pendapatan per kapita selama ini didasarkan pada kurs dolar. Karena harus konversi dolar berdasarkan kurs. Dengan bergairahnya perekonomian nasional akan
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya akan meningkatkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pendapatan perkapita. Penurunan pendapatan perkapita disebabkan oleh naiknya standar perkembangan suatu daerah, politik ekonomi yang tidak sehat, faktor-faktor luar negeri
seperti : rusaknya syarat-syarat perdagangan, beban hutang, kurangnya bantuan luar negeri, dan perang.
Tabel.3. Perkembangan Pendapatan Perkapita Tahun 2000-2010 Tahun
Pendapatan Perkapita Rupiah
Perkembangan 2000
35.340.005 -
2001 35.633.392
0,83 2002
35.930.459 0,83
2003 36.206.060
0,76 2004
36.668.407 1,27
2005 36.481.779
- 0,50 2006
36.592.435 0,30
2007 36.895.571
0,82 2008
37.094.836 0,54
2009 37.286.246
0,51 2010
38.107.001 2,20
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
4.2.4. Perkembangan Investasi
Perkembangan Investasi dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel.4. Perkembangan Investasi Tahun 2000-2010
Tahun Investasi
Juta Rupiah Perkembangan
2000 98.067.036
2001 2.287.310
- 97,66 2002
922.132 - 59,68
2003 2.009.883
117,96 2004
4.413.036 119,56
2005 6.070.685
37,56 2006
168.888.617 2682,03
2007 17.556.383
- 89,60 2008
22.498.716 28,15
2009 26.967.013
19,86 2010
97.412.132 261,22
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Investasi selama 11 tahun 2000-2010 cenderung mengalami fluktuasi. Perkembangan tertinggi Investasi adalah
pada tahun 2006 sebesar 2682,03 dan perkembangan terendah adalah pada tahun 2001 sebesar -97,66 . Investasi tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar Rp.168.888.617 juta
dan Investasi terendah pada tahun 2002 sebesar Rp. 922.132. Pembangunan Infrastruktur tercapai maka investasi akan meningkat dan mempermudah dalam memberikan
perizinan. Keadaan geografis yang mendukung maka para investor tidak segan untuk berinvestasi. Penurunan investasi disebabkan oleh harga saham yang turun, perizinan
yang sulit, dan krisis global.
4.3. Uji Hipotesis Secara Parsial