Deskripsi Obyek Penelitian 1 Kondisi Geografis di Jawa Timur

82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis di Jawa Timur Jawa Timur terletak antara 110.54 dan 115.57 BT , 5.37 dan 8.48 LS. Dengan luas daratan mencapai 46.712,80 km2 dan terbagi dalam 37 wilayah KabupatenKota. Menurut kondisi geografisnya, Jawa Timur dibagi menjadi 3 bagian : dataran tinggi lebih 100 meter di atas permukaan laut, sedang 45-100 meter, dan rendah di bawah 45 meter Jumlah penduduk Jawa Timur berdasarkan sensus bulan Juni 2000 mencapai 34.525.588 jiwa terdiri dari 16.980.594 jiwa laki- laki dan 17.544.944 jiwa perempuan, dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 720 jiwakm2. Berdasarkan letak geografis, kondisi sosio-kultur, potensi alam dan infrastruktur, maka Jawa Timur dibagi 4 bagian: • Bagian Utara dan Pulau Madura, merupakan daerah pantai dan dataran rendah serta daerah pegunungan kapur yang relatif kurang subur. • Bagian Tengah merupakan daerah dataran rendah dengan perbukitan dan gunung-gunung berapi yang relatif subur. • Bagian Selatan-Barat Daerah Mataraman merupakan daerah pegunungan dengan gunung-gunung berbatu dan kapur yang relatif kurang subur. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. • Bagian Timur, karena posisinya sebagai penghubung dengan Pulau bali dan Indonesia bagian Timur, maka industri dan perdagangan merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan.

4.1.2. Kondisi Perkembangan Investasi di Jawa Timur

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dipastikan akan tetap bertahan, setidaknya hingga dua tahun mendatang. Kini pertumbuhan ekonomi Jatim meningkat lebih tinggi dibandingkan nasional, yakni 5,01 dan nasional 4,50. Dengan telah dioperasikannya jembatan Suramadu memudahkan arus transportasi ke Madura. Untuk itu para investor yang akan menamkan modal ke Jatim ditarik untuk investasi ke Madura, pengalihan ini dikarenakan potensi Madura masih terbuka. Keoptimisan ini didukung dengan bangkitnya sejumlah industri kecil yang menjadi penggerak utama perekonomian, serta tumbuhnya investasi di Jatim. Investasi di Jatim saat ini berada di kisaran Rp 200-225 triliun, ini masih kurang Rp 50 triliun lagi sampai akhir 2009. Pada 2010, idealnya lebih dari Rp 300 triliun. Menurutnya sejumlah investor sudah berinvestasi ke Jatim. Apalagi dengan dibangunnya jembatan Suramadu diyakini akan ikut menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2010 ini sudah ada investor dalam negeri yang melakukan penjajakan untuk berinvestasi di Bangkalan Madura. Meski demikian masih ada beberapa hal yang menghambat investasi, dan tentunya segera dibenahi, yakni memperbarui Peraturan Daerah Perda di kabupatenkota. Perda kabupatenkota dinilainya menghambat masuknya investor. Perda yang menghambat investasi ini, di antaranya kewajiban untuk investor memperbaharui izin investasi setiap 5 tahun sekali. ”Pemprov Jatim punya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kewenangan untuk melakukan pembaruan pada Perda yang ada di Jatim. Ini karena selama tahun 2009 lalu, investasi di Jawa Timur mengalami penurunan. Bahkan hingga akhir November, investasi yang masuk 114 perusahaan. Sebanyak 84 perusahaan dari Investasi PMA dan 30 perusahaan dari Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi investasi yang masuk Jatim di tahun 2008 sebanyak 93 PMA dengan total investasi sebesar 2,58 miliar dollar AS dan 35 PMDN dengan total investasi sebesar Rp 19,93 triliun. Sedangkan pada 2008 jumlah investasi PMA mencapai 93 projek, dan PMDN mencapai 35 proyek. Data investasi 2009 ini belum keseluruhan masuk ke BPM. Saat ini BPM masih menunggu data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM pusat. Terkait perizinan, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN mengurus izin hanya membutukan waktu 16 hari, namun untuk Investasi PMA izinnya perlu waktu agak lama yaitu 78 hari karena masih terkait dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM di Jakarta dan instansi terkait. Untuk pelayanan perijinan investasi, Jatim saat ini berada diperingkat pertama, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah, sedangkan nilai investasi dan jumlah perusahaan berada di peringkat tiga setelah Jawa Barat dan Banten. Jumlah nilai investasi hingga Desember 2009 untuk Penanam Modal Asing PMA 1,415 miliar dollar AS, sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN mencapai Rp 9,5 triliun. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian