Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Minat 2.2.1.1 Definisi Minat Menurut Widyastuti Ellya Benny dan Yuskar, 2006:4 menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan minat, yaitu : 1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku. 2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.

2.2.1.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClellaand 1961 yang mengemukakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada. Kebutuhan yang dapat memotivasi gairah adalah Hasibuan, 1999: 111 – 112:  Kebutuhan akan prestasi  Kebutuhan akan afiliasi  Kebutuhan akan kekuasaan Minat mahasiswa dalam penididkan profesi akuntansi dipengaruhi oleh banyak hal satunya adalah mata kuliah pengantar akuntansi, mata kuliah pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran akuntansi yang sangat menentukan keberhasilan ke tingkat selanjutnya. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kolerasi positif antara minat mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi akuntansi dengan motivasi yang didapat dari mata kuliah pengantar akuntansi digunakan sebagai pedoman serta acuan untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk

Pendidikan Profesi Akuntansi bertujan menghasilkan lulusan yang mengusai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kopensasi keprofesian akuntansi Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profei akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak. Keputusan Mendiknas Nomor 179U2001 menyebutkan bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Kurikulum dan silabus Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk. Penyelenggara PPAk meliputi paling sedikit 20 SKS yang ditempuh dan paling banyak 40 SKS selama 2 semester atau 12 bulan. Kurikulum nasional yang dimaksud adalah: 1. Etika Bisnis dan Profesi 2. Seminar Perpajakan 3. Praktik Audit 4. Lingkungan Bisnis 5. Pengetahuan Pasar Modal 6. Seminar Akuntansi Keuangan 7. Seminar Akuntansi Manajemen Pendidikan Profesi Akuntansi PPAk merupakan pendidikan tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karier sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2.1 Profesi Akuntansi

Banyak masalah yang terjadi pada berbagai bisnis yang ada saat ini melibatkan profesi akuntan. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Menurut teori sosiologi klasik tentang profesi Ellya Benny dan Yuskar, 2006 dalam Rizka Daniar Mahesa, 2009:27 menyebutkan bahwa masyarakat mempunyai prestasi dan kekuatan terhadap profesi. Disebabkan karena para profesional mempunyai bodies of knowledge yang terkait dengan pusat keinginan dan nilai dari suatu sistem sosial. Untuk itu diharapkan para profesional dalam menjalankan tugas profesinya harus berpegang pada nilai-nilai profesionalitas. Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia IDI. Supaya dikatakan profesi maka akuntan harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya. Adapun ciri profesi menurut Harahap 2004 adalah sebagai berikut : 1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya, yaitu merupakan pedomandalam melaksanakan keprofesiannya. 2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakatpemerintah. 4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat. 5. Bekerja bukan dengan motif komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya sebagai kepercayaan masyarakat. Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang memperggunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik Regar, 1993:7-8. Untuk menjadi akuntan harus lebih dahulu mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerjanya hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan telah diaanggap cakap untuk melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang bersangkutan. Pengetahuan teori yang diperoleh selama proses pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai akuntan.

2.2.3 Pengertian Motivasi

Motivasi Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat emnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Seseorang yang denean sengaja mengikatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia lainnya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Dalam Winardi 2002:24 menyebutkan bahwa istilah motivasi motivasion berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere yang berarti “menggerakkan” to move.

2.2.4 Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan 1999:150 ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif. a. Motivasi Positif Motivasi positif maksudnya manjer memotivasi merangsang bawahan dengan memberi hadiah penghargaan kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standart, dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat Karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja. b. Motivasi Negatif Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standart mereka akan mendapat hukuman, dengan motivasi negative Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ini semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkatkan karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik. Dalam penggunaan masing – masing jenis motivasi ini dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi karyawan, sebab pada hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang mungkin tidak efektif bagi orang lain Rivai 2005:461.

2.2.5 Karakteristik Motivasi

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut:

2.2.5.1 Motivasi Karir

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Widyastuti 2004:10 mengemukakan bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang lebih diraih. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.2. Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana 2004:10 mengemukakan bahwa karir sebagi akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang baik dibandingkan dengan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan adanya kesempatan karir yang luas di bidang akuntansi dibandingkan karir di bidang lain, serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.

2.2.5.3. Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan. Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima seseorang bagi jasa- jasa yang diberikan kepada organisasi, yang dapat berupa gaji upah, bonus, premi, tunjangan istri, tunjangan anak, biaya pengobatan, biaya pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain Siagian, 2004:138. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penghargaan finansial terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan finansial merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemen. Widyastuti, dkk 2004:325 mengemukakan bahwa motivasi ekonomi didorong oleh kemampuan mahasiswa untuk memperoleh gaji yang tinggi, fasilitas yang memadai dalam memperoleh bonus.

2.2.5.4. Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana 2004:325 menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi ekonomi dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, serta adanya bonus-bonus.

2.2.5.5. Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dalam penelitian Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana 2004:323 mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong oleh Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kemauan mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu pengetahuan yang menyangkut bidang pekerjaanya.

2.2.5.6. Pengaruh Motivasi Kualitas terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, Kiky Juliana 2004:323 menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi kulitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang profesional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

2.2.6 Teori Motivasi

2.2.6.1 Teori Hierarki kebutuhan oleh Abraham Maslow

Teori maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang menunjukkan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah sebelumnya telah dipuaskan. Hirarki 5 kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah: kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan akualisasi diri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 1 : Hirarki Kebutuhan Maslow Aktualisasi Diri Kebutuhan Fisiologis Rasa Aman Kepemilikan Sosial Penghargaan Sumber : Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak, 2006  Aktualisasi diri Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.  Penghargaan diri Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.  Kepemilikan Sosial Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok berafiliasi, berinteraksidan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.  Rasa Aman Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya pertentangan dan lingkungan hidup.  Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual sebagai kebutuhan terendah. 2.2.6.2 Teori Eksistensi – Keterkaitan – Pertumbuhan ERG Menurut Gibson dkk 1997: 193 Teori motivasi ini dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Existence, Related dan Growth, dikembangkan oleh Alderfer dan merupakan satu modifikasidan reformulasi dari teori hierarki kebutuhan dari Maslow. Alderfer mengelompokkan kebutuhan dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Kebutuhan Eksistensi : kebutuhan – kebutuhan terpuaskan oleh faktor – faktor seperti makanan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisik dan rasa aman dari Maslow. 2. Kebuthan Keterkaitan : kebutuhan – kebutuhan terpuaskan dengan adanya hubungan sosial dan interpersonal yang berarti kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial dari Maslow. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Kebutuhan Pertumbuhan : kebutuhan – kebutuhan yang terpuaskan oleh seorang individu yang menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif. Kebutuhan ini serupa dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow. Beberapa dasar pemikiran tentang teori ERG ialah bahwa: 1. Makin kurang lengkap suatu kebutuhan tepuasi, makin besar keinginannya untuk memuaskannya. 2. Makin lengkap satu kebutuhan yang lebih kongkret terpuasi, makin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang kurang kongkret abstrak. Teori ERG ini sama dengan teori hierarki kebutuhan Maslow, tidak mencerminkan adanya kebutuhan yang mengarah ke motivasi kerja yang proaktif ataupun yang efektif.

2.2.6.3 Teori X dan Y oleh Mc Gregor

Hasil karya seorang ilmuan banyak dimanfaatkan dalam usaha mendalami teori motivasi ialah Douglas McGregor yang menuangkan hasil-hasil pemikirannya dalam buku dengan judul Tge Human Side of Enterprise. Dari judul karya tulis itu saja sudah terlihat bahwa McGregor berusaha menonjolkan pentingnya pemahaman tentang peranan sentral yang dimainkan oleh manusia dalam organisasi. Inti teori McGregor terlihat pada klasifikasi yang dibuatnya tentang manusia, yaitu: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Teori X Teori X yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Bila dikaitkan dengan teori Maslow akan terlihat gejala bahwa para pekerja yang tergolong pada kategori “X” akan lebih mementingkan pemuasan kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan pokoknya dan kuarang memberikan perhatian pada kebutuhan pada anak tangga teratas yaitu aktualisasi diri Siagian 2004: 163. b. Teori Y Teori Y yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Yang terjadi pada manusia yang tergolong pada kategori “Y” dalam arti bahwa pemuasan kebutuhan yang sifatnya psikologis dan non materil lebih diutamakan ketimbang pemuasan kebutuhan yang bersifat kebendaan Siagian 2004: 163.

2.3 Kerangka pikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

2 71 67

Studi deskriptif tentang respon mahasiswa akuntansi terhadap minat memasuki Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) pasca dikeluarkannya PMK nomor 25/PMK.01/2014: studi empiris pada tiga Universitas Negeri di Jakarta

0 8 132

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

1 4 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17

SKRIPSI “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ” Yang diajukan Reny Astianingrum 0813010036FEAK

0 0 20