b. Nilai koefisien determinan berganda R
square
tinggi c. Menganalisis matrik kolerasi variabel bebas, jika antar
variabel bebas ada kolerasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas.
2. Autokolerasi
Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi, maka dinamakan autokolerasi. Autokolerasi muncul dikarenakan adanya
observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini timbul karena residual
kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokolerasi Ghozali, 2001:68. Masalah autokolerasi relative jarang terjadi karena
“gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individukelompok yang berbeda. Model regresi yang baik
adalah regresi yang baik adalah regresi autokolerasi. Pendektesian autokolerasi dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan nilai Durbin Waston DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bila nilai DW terletak di antara batas atas du dan batas
bawah dl atau DW terletak antara 4 – du dan 4 – dl, maka hasilnya tidak dapatdisimpulkan.
Bila nilai DW lebih besar daripada 4 – dl, maka
koefisien autokolerasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokolerasi negative.
Bila DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower
bound dl, maka koefisien autokolerasi lebih besardaripada nol, berarti ada autokolerasi positif.
Bila nilai DW terletak antara batas atau upper bound du
dan 4 – du, maka koefisien autokolerasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokolerasi.
3. Heteroskedastisitas
Hesteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamat ke pengamat lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Santoso,2002:208. Hal ini bias
diidentifikasikan dengan menghitung kolerasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai
probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Analisis Regresi Linear Berganda