Gambar 2.18 Resin Yukalac 235 Sumber:http:google.com
2.1.13 Katalis
Katalis berbentuk cairan jernih dengan bau menyengat. Fungsinya sebagai katalisator agar resin lebih cepat mengeras. Penambahan katalis ini cukup sedikit saja
tergantung pada jenis resin yang digunakan. Selain itu umur resin juga mempengaruhi jumlah katalis yang digunakan. Artinya resin yang sudah lama dan mengental akan
membutuhkan katalis lebih sedikit bila dibandingkan dengan resin baru yang masih encer.
2.2 Tinjauan Pustaka
Petrus Dodo Anggriawan 2013 telah melakukan penelitian tentang pengujian unjuk kerja kincir angin propeler tiga sudu dari bahan triplek dan anyaman bambu
berdiameter 80 cm. Penelitian ini bertujuan untuk mencari dan membandingkan koefisien daya diantara dua model kincir permukaan halus dan kincir permukaan
kasar dilapisi anyaman bambu. Kincir angin menggunakan model kincir angin horizontal tipe propeler dengan tiga sudu.
Kincir ini memiliki diameter 80 cm dengan luas penampang sudu 0,50 m
2
dan berat 420 gram. Kincir angin menggunakan variasi kemringan sudu 10
dan 15 .
Untuk mengukur dan mengetahui torsi, daya kincir, koefisien daya dan tips speed ratio pada kincir, poros kincir dihubungkan ke mekanisme pengereman yang
berfungsi sebagai variasi beban pada kincir. Besarnya beban pengereman pada kincir diukur dengan neraca pegas, putaran pada kincir diukur menggunakan takometer dan
kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer. Hasil kincir menunjukkan bahwa dengan kemiringan sudu 10
didapatkan kincir angin permukaan halus dapat menghasilkan daya lebih besar dari pada kincir
permukaan kasar yaitu sebesar 15,2 watt, dengan beban torsi 0,40 Nm dan C
P
8,6 . Sedangkan pada kemiringan sudu 15
didapat kincir angin permukaan kasar dapat menghasilkan daya lebih besar dari pada kincir permukaan halus yaitu sebesar 14
watt, dengan beban torsi 0,40 Nm dan C
P
8,2 .
Heryanto, Valentinus Kelvin 2014 telah melakukan penelitian tentang pengujian unjuk kerja kincir angin poros horisontal 4 sudu berbahan pipa
PVC 8” dengan variasi kemiringan sudu. Kebutuhan energi merupakan salah satu hal yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena mempunyai peranan yang penting untuk memenuhi semua kebutuhan manusia baik dari segi ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Pemanfaatan energi terbarukan saat ini sangat dibutuhkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
produksi bahan bakar minyak yang semakin terbatas. Keterbatasan produksi bahan bakar minyak menjadikan harga bahan bakar naik. Upaya-upaya pencarian sumber
energi alternatif selain fosil, membuat para peneliti untuk mencari energi lain yang kita kenal sekarang dengan istilah energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan
yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah pemanfaatan energi angin. Salah satu alat yang bisa memanfaatkan energi angin adalah kincir angin. Karakteristik desain
kincir angin menjadi salah satu syarat mekanisme yang harus diperhatikan.Penelitian ini juga memacu pengembangan pembuatan kincir angin dengan bahanmaterial yang
murah, kuat, sederhana, dan terjangkau masyarakat luas. Model kincir angin yang digunakan adalah kincir angin poros horisontal
menggunakan baha n pipa PVC polyvinil chloride 8” dengan jumlah sudu 4 buah
yang mempunyai diameter 1100 mm. Penelitian dilakukan dengan menggunakan sebuah terowongan angin di Laboratorium Konversi Energi Universitas Sanata
Dharma. Variasi yang diambil adalah variasi kemiringan sudu kincir angin. Data yang diambil pada saat penelitian adalah kecepatan angin, kecepatan putaran poros kincir
angin, dan gaya pengimbang torsi. Hasil penelitian kincir angin dengan variasi kemiringan sudu 28,7°
menghasilkan koefisien daya maksimal sebesar 11,27 pada tip speed ratio 3,03. Hasil penelitian kincir angin dengan variasi kemiringan sudu 34° menghasilkan
koefisien daya maksimal sebesar 34,91 pada tip speed ratio 4,38. Hasil penelitian kincir angin dengan variasi kemiringan sudu 39,8°. Menghasilkan koefisien daya
maksimal sebesar 23,57 pada tip speed ratio 3,64. Dari ketiga variasi kemiringan sudu yang digunakan pada penelitian kincir
angin, koefisien daya maksimal dihasilkan pada kemiringan sudu 34° sebesar 34,91 pada tip speed ratio 4,38. Kemiringan sudu kincir angin yang terbaik adalah sudu
kincir angindengan sudut 34°. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perencanaan kincir hingga analisis data. Langkah kerja dalam penelitian ini dalam bentuk gambar diagram
alir seperti yang di tunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian kincir angin. Mulai
Perancangan kincir angin poros horizontal empat sudu
Pembuatan cetakan kincir angin menggunakan pralon
Pembuatan kincir angin berbahan dasar komposit
Pengambilan data, untuk mengetahui kecepatan putaran kincir, kecepatan angin, dan beban pengereman pada kincir angin
Pengolahan data untuk mencari koefisien daya dan tip speed ratio. Membandingan koefisien daya maksimal dan tip speed ratio pada masing
– masing variasi kincir angin
Analisa serta pembahasan data dan pembuatan laporan
Selesai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI