dengan baik dan dirol panas pada 120-130 C kemudian dihancurkan untuk membuat
bubuk cetakan. Rol yang dipanaskan sebagian besar akan memberikan pengaruh pada sifat-sifat produknya. Dilain pihak, resol digunakan dalam bentuk larutan alkohol 30-
50 pernis, sedangkan untuk barang cetakan, bubuk kayu secukupnya dijenuhkan dalam pernis kira-kira 50, dikeringkan dan dibubukkan untuk sebagai bahan
mentah. Diperlukan waktu dan energi untuk pengeringan karena itu dalam banyak hal ini dilakukan menurut proses dua tahap.
Gambar 2.16 Reaksi Resin Fenol. Sumber: Ir. Tata Surdia MS. Met. E , Prof. Dr. Shiroku Saito, 2005, Pengetahuan
Bahan Teknik, PT.Pradnya Paramita, Hal 253.
2.1.12.3 Resin urea-formaldehid Resin Urea
Ini adalah resin termoset yang didapat lewat reaksi urea dan formalin, dimana urea dan formaldehid 37 formalin bereaksi dalam alkalin netral dan lunak. Untuk
resin cetakan, ditambah 97-160 g formalin 37 1,2-2,0 mol sebagai formaldehid pada 60 g 1 mol urea, dan pH diatur sampai 7-8,5 dengan air amonia, larutan
natrium hidroksida dalam air, trietanolamin, dsb, dan biarkan bereaksi berturut-turut untuk 2-3 jam pada 40
C atau 1,0-1,5 jam pada 70 C. Larutkan kondensat awal yang
didapat dalam heksametilentetramin 1-8 heksamin, dan tambahkan 29-48 g puipbubur selulosa dan campurkan secukupnya untuk kira-kira 1 jam. Semakin
sedikit pulp yang terdapat sebagai pengisi, semakin transparan produk yang didapat, tetapi kurang kekuatannya, menyusut lebih banyak dan lebih mudah retak. Resin
campuran ini dikeringkan untuk 2-3 jam mulai 60 C sampai 90-95
C, didehidrasi dan dikondensasi. Bahan yang kering kemudian dibubukan untuk 20-48 jam, lalu
ditambahkan bahan pewarna, pemlastis, pengeras asam oksolat, asam ftalat, amonium ftalat dan garam-garam lain. Disamping itu, bahan digunakan sebagai
perekat, cat, pengubah kertas dan serat. Resin urea sendiri lebih jelek dari pada resin fenol, resin melamin, dsb, dalam
hal ketahanan air, kestabilan dimensi dan ketahanan terhadap penuaan, karena itu beberapa bahan lain ditambahkan atau diproses menjadi kopolimer dengan fenol,
melamin, dsb, untuk memperbaiki sifat-sifat tersebut diatas. 1
Pencetakan Proses yang dipakai yaitu pencetakan tekan, pengalihan dan injeksi. Dalam
pencetakan tekan, bahan diproses pada temperatur cetakan 130-150 C, tekanan 150-
300 kgcm
2
, selama 30-40 detik1 mm ketebalan dari benda cetakan.
2.1.12.4 Resin Melamin
Bahan ini lebih unggul dalam berbagai sifat dari pada resin urea. 1
Cara produksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karena melamin mempunyai 3 gugus amino, maka 6 mol formaldehid dapat bereaksi dengan 1 mol melamin, tetapi ada umumnya 3-5 mol formaldehid digunakan
untuk membuat resin. Bahan bereaksi secara termal dengan katalis. Untuk membuat bahan cetakan, 6 g 1 mol melamin direaksikan dengan 243 g formalin 37 3 mol
sebagai formaldehid diatur sampai pH 8-9 dengan larutan natrium karbonat dalam air. Setelah 60-90 menit bahan dipindahkan ke alat penekan, dicampur dengan 55-85
g pulp untuk sekitar 1 jam, dikeringkan 80-110 C dan dibubukkan. Pembubukan
dihentikan setelah 10-15 jam. Karena bahan cetakan mengandung 60-70 resin, ditambahkan pulp 30-40, pengeras 0,05-1 bahan asam lemah seperti
ftalatanhidrid atau garamnya dan 0,5-2 bahan pewarna. Berbagai bahan dapat dibuat dengan kondensasi yang sesuai untuk memenuhi kegunaan yang bersangkutan,
seperti perekat, lapisan hiasan,lembaran yang dilaminasi, cat, kertas dan serat. 2
Pencetakan Seperti halnya resin urea, dilakukan pencetakan: tekanan, pengalihan, dan
injeksi. Suhu pencetakan 10-20 C lebih tinggi dari pada resin urea. Sebagai kondisi
pencetakan standar digunakan temperatur pencetakan 150-170 C, tekanan
pencetakan 150-250 kgfcm
2
, waktu pencetakan 1 menit pada 160 C atau 40 detik
pada 170 C per 1 mm tebal bahan. Dalam produksi alat-alat makan, pengerjaan yang
kurang sesuai menghasilkan formalin sisa yang menggangu dan merusak kemampuan penggunaan, karena itu pada umumnya barang cetakan dibiarkan dalam termostat
pada 80-120 C selama 30-60 menit agar pemantapan dapat berlangsung secukupnya
pemanggangan akhir. Proses yang cocok digunakan untuk pencetakan pelapis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hiasan dan lembaran-lembaran yang dilapisi, perekat, pengecatan, pelapisan resin pada serat dan kertas.
2.1.12.5 Resin Epoksi