Desain Kincir Langkah Penelitian

9. Pembebanan. Pembebanan yang dilakukan dengan menggunakan lampu bermaksud untuk mengetahui performa kincir angin. Variasi voltase lampu yang diberikan bermaksud supaya data yang dihasilkan lebih bervariasi. Lampu yang digunakan adalah lampu 40 Watt sebanyak 8 buah, lampu 60 Watt sebanyak 4 buah, lampu 75 Watt sebanyak 3 buah dan lampu 100 Watt sebanyak 8 buah. Gambar 3.10 Skema Pembebanan Lampu.

3.3 Desain Kincir

Desain kincir angin yang dibuat seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.10. Gambar tersebut menunjukan bahwa kincir angin yang dibuat panjang diameternya berukuran 100 cm dengan lebar maksimum sudu 13 cm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.11 Desain kincir. 3.4 Pembuatan Sudu Blade Kincir Angin 3.4.1 Alat dan Bahan Pembuatan sebuah sudu blade merupakan proses yang dilakukan secara bertahap serta membutuhkan alat dan bahan, seperti yang ditunjukkan oleh Tabel 3.1 Tabel 3.1 Alat dan Bahan Pembuatan Sudu. ALAT BAHAN Mesin Bor Pipa 8 Inchi Mesin Gerinda Tangan Katalis Ampelas Resin Timbangan Serat gelas Kertas Karton Aluminium foil Kuas Plat Aluminium Gergaji Besi Gunting Gelas Ukur PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.4.2 Proses Pembuatan Sudu Blade

Dalam proses pembuatan sudu blade dilakukan dengan beberapa tahapan. tahapan – tahapan pembuatan sudu seperti berikut: A. Pembuatan Cetakan Pipa: 1. Memotong pipa 8 inchi dengan panjang 45 cm. Pipa 8 inchi berfungsi sebagai mal cetakan dari proses pembuatan sudu blade kincir angin yang mana bahan yang digunakan adalah komposit. Proses memotong menggunakan gerinda dengan panjang pipa yang diinginkan adalah 45 cm. Setelah pipa dipotong, kemudian pipa di belah dua. Hal ini bertujuan pada saat pembentukan pipa dengan mal kertas agar lebih mudah dilakukan dan Pipa yang digunakan adalah Pipa Wavin D 8 inchi. 2. Membentuk Mal cetakan kertas. Mal atau cetakan kertas mempermudah pembentukan pipa menjadi sebuah sudu balde. Mal ditempelkan pada pipa kemudian pipa ditandai sesuai dengan mal menggunakan spidol. Gambar 3.12 Mal Cetakan Kertas. 3. Membentuk pipa dengan mal kertas. Pipa yang telah ditandai oleh mal ketas, kemudian dipotong menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI gerinda. Proses pembentukan ini dilakukan secara bertahap, pemotongan di mulai dari garis mal yang mudah dipotong. Gambar 3.13 Pembentukan sudu pada pipa. 4. Menghaluskan pipa. Setelah pipa yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk dari mal kertas, kemudian pinggiran pipa dihaluskan. Hal ini bertujuan untuk mencapai sebuah presisi ukuran dan estetika dari pipa. Gambar 3.14 Bentu cetakan sudu kincir angin. B. Pembuatan sudu blade komposit : 1. Pelapisan cetakan pipa. Setelah cetakan dari pipa telah siap, kemudian dilanjutkan pada tahap dua yaitu pembuatan sudublade. Sebelum perpaduan dari resin dan katalis dioleskan dipermukaan cetakan. Mal pipa dilapisi dengan alumunium foil. Hal ini bertujuan agar cetakan dengan sudu yang telah jadi tidak menempel. Gambar 3.15 Pelapisan Mal. 2. Pencampuran Resin dan Katalis. Pencampuran resin dan katalis dilkakukan didalam wadahgelas. Katalis berfungsi untuk mengeraskan campuran dan resin adalah bahan yang dikeraskan. 3.16 Resin dan Katalis. 3. Pembuatan Sudu Blade. Dalam membuat sebuah sudu dengan bahan komposit yang terdiri dari Resin, Katalis dan Serat Glass. Proses pembuatan sudu blade dilakukan secara berulang dan cepat. Karena saya mengharapkan sebuah sudu yang jadi nantinya terdiri dari lima lapis serat glass. Di antara lapisan kedua dan ketiga serat glass diberikan sebuah plat alumunium pada pangkal sudu yang berukuran 2,5 cm x 6 cm. Pemberian sebuah plat pada lapisan serat glass bertujuan untuk menambah ketahanan pangkal sudu terhadap gaya tekan yang diberikan oleh baut. Langkah – langkah pembuatan sudu sebagai berikut: a. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada permukaan pipa yang telah dilapisi alumunium foil menggunakan kuas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 3.17 Pengolesan resin dan katalis ke cetakan b. Menempelkan lapisan pertama serat glass pada cetakan yang telah dioleskan campuran resin dan katalis. Gambar 3.18 Peletakan serat glass pada cetakaan sudu c. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada lapisan serat glass pertama. d. Menempelkan lapisan kedua serat glass kedua. e. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada lapisan serat gelas kedua. f. Menempelkan plat alumuium diantara lapisan kedua dan ketiga Serat glass. Gambar 3.19 Peletakan plat pada ujung sudu kincir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g. Menempelkan lapisan ketiga serat glass. h. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada lapisan ketiga serat glass. i. Menempelkan lapisan keempat serat glass. j. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada lapisan keempat serat glass k. Menempelkan lapisan kelima serat glass. l. Mengoleskan campuran resin dan katalis pada lapisan kelima serat glass. 4. Pengeringan sudu Blade Setelah proses pembuatan sudu selesai dilakukan, kemudian sudu blade dikeringkan dengan cara dijemur dibawah matahari. Proses pengeringan yang dilkukan dibawah matahari memerlukan waktu 2 -3 hari. 5. Finishing sudu blade. Proses finishing sudu blade meliputi: Pemotongan, Penghalusan, Pengurangan berat sudu blade. Pengurangan berat sudu yang dimaksud adalah menyamakan berat sudu menjadi 215 gram menggunakan timbangan duduk digital. 6. Pembuatan Lubang Baut. Pembuatan Lubang pada sudu dilakukan menggunakan bor dengan diameter lubang baut 12. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.5 Langkah Penelitian

Langkah yang dilakukan sebelum pengambilan data penelitian adalah pemaasangan kincir angin di depan fan blower, pemasangan komponen poros penghubung kincir angin dengan sistem pembebanan lampu yang berada di bagian belakang kincir Angin. Proses pengambilan data Kecepatan Angin, Putaran Poros rpm, tegangan, arus listrik dan pembebanan kincir angin ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu: 1 Poros kincir di hubungkan dengan mekanisme pembebanan lampu. 2 Memasang Blade Sudu pada dudukan sudu. 3 Memasang anemometer pada tiang di depan kincir angin untuk mengukur kecepatan angin. 4 Memasang timbangan digital pada lengan generator. 5 Memasang generator pada poros kincir angin. 6 Merangkai pembebanan lampu pada generator. 7 Jika sudah siap, fan blower dihidupkan untuk memutar kinicir. 8 Percobaan pertama kincir Angin empat sudu dengan kecepatan angin 10 ms, percobaan kedua kincir angin empat sudu dengan kecepatan 8 ms, percobaan ketiga kincir angin empat sudu dengan kecepatan angin 6 ms. 9 Untuk mengatur kecepatan angin dalam terowongan angin dengan cara memundurkan jarak gawang Kincir Angin terhadap fan blower agar dapat menentukan variasi kecepatan angin. 10 Bila kecepatan angin dan variasi beban telah sesuai dengan yang diinginkan, maka pengukuran dapat dilakukan dengan membaca massa pengimbang yang terukur pada timbangan digital. 11 Mengukur kecepatan angin dengan menggunakan anemometer dan kecepatan kincir angin dengan mengunakan Tachometer. 12 Mengamati selama waktu yang telah ditentukan. 65

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian

Berikut ini data hasil dari penelitian kincir angin empat sudu jenis propeler dengan tiga variasi kecepatan angin. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2, dan Tabel 4.3. Tabel 4.1 Data pengujian kincir angin empat sudu kecepatan angin 10,2 ms NO Hambatan Watt Kecepatan Angin Putaran kincir Gaya Pengimbang Tegangan Arus v ms n rpm F gram Volt Ampere 1 10,2 814 100 54,60 0,00 2 60 785 130 52,80 0,11 3 120 755 170 51,80 0,23 4 180 747 200 50,30 0,35 5 220 740 220 49,10 0,43 6 260 731 240 48,40 0,49 7 300 728 260 47,80 0,59 8 340 723 280 46,90 0,64 9 380 707 300 45,90 0,73 10 420 694 310 44,80 0,80 11 460 687 330 44,00 0,87 12 500 677 340 43,80 0,95 13 560 653 370 42,30 1,04 14 660 640 410 41,50 1,21 15 760 633 450 40,80 1,37 16 860 620 480 39,50 1,49 17 960 614 510 38,60 1,68 18 1060 595 530 37,40 1,78 19 1160 580 570 36,70 1,92 20 1260 554 600 33,80 2,07 21 1360 536 640 32,60 2,16 22 1435 518 670 31,50 2,26 23 1510 489 690 30,90 2,32 24 1585 472 700 28,90 2,40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu, berbahan PVC 8 inchi, diameter 1 m, lebar maksimal sudu 14 cm berjarak 20 cm dari sumbu poros.

3 9 100

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

5 14 97

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87