Analisis Hubungan Perputaran Kredit dengan Likuiditas

: Tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas. � : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas. 2 Menentukan taraf keyakinan, dalam penelitian ini mengunakan taraf keyakinan sebesar α = 5, atau 0,05. 3 Menarik kesimpulan dengan melihat angka probabilitas yang merupakan hasil pengujian hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: Jika probabilitas Sig.2-tailed 0,05 maka H diterima. Jika probabilitas Sig.2-tailed 0,05 maka H ditolak. Pada Tabel 5.10 menunjukkan angka probabilitas Sig. 2- tailed antara perputaran kredit dengan rentabilitas sebesar 0,041. Angka probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05 sehingga H ditolak, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas. Hasil pengujian tersebut juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septian 2013 dan Pamungkas 2011, yang juga menyatakan adanya hubungan positif antara perputaran kredit dengan rentabilitas.

B. Pembahasan

1. Hubungan Perputaran Kredit dengan Likuiditas

Hasil uji korelasi dalam penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Hasil pengujian ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekti 2006, yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Hasil penelitian yang dilakukan Sulantoro 2004, juga menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Tidak adanya hubungan antara perputaran kredit dengan likuidtas dapat disebabkan dari hasil perhitungan perputaran kredit yang sangat rendah dapat dilihat pada tabel 5.2 terlihat bahwa tingkat perputaran kredit di seluruh Credit Union dalam satu periode tidak lebih dari satu kali. Perputaran kredit yang rendah tersebut disebabkan karena jangka waktu pemberian kredit yang terlalu lama sehingga Credit Union sulit untuk memberikan kredit yang baru bagi anggotanya yang merupakan sumber likuiditasnya. Selain itu dapat pula disebabkan karena besarnya likuiditas diperoleh dari pinjaman beredar dibagi simpanan non saham dikali 100, di dalam buku RAT disebutkan bahwa apabila perputaran kredit di Credit Union terganggu dikarenakan jumlah simpanan anggota tidak sebesar pinjaman yang diberikan maka Credit Union langsung mengajukan pinjaman kepada Puskopdit Bali Artha Guna. Pinjaman kepada Puskopdit tersebut dapat dilihat di neraca dalam buku RAT dimana pinjaman tersebut hanya digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anggota karena kegiatan Credit Union hanya berfokus pada simpanan dan pinjaman anggota. Seperti yang dijelaskan oleh Fried dkk 1993, tujuan Credit Union adalah memberikan manfaat dan pelayanan yang maksimal untuk anggotanya dimana pelayanan tersebut merupakan pelayanan tabungan dan jasa pemberian pinjaman kepada anggotanya. Dengan demikian hal tersebut dapat menyebabkan tidak terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Disisi lain, tidak adanya hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas dapat pula disebabkan karena jumlah pengambilan sampel atau data yang sedikit.

2. Hubungan Perputaran Kredit dengan Solvabilitas

Hasil uji korelasi dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas. Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Septian 2013, yang menyatakan adanya hubungan positif antara perputaran kredit dengan solvabilitas, sehingga apabila perputaran kredit meningkat maka solvabilitas juga ikut meningkat, begitu pula sebaliknya. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih 2005 juga memperoleh hasil bahwa perputaran kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap solvabilitas, semakin cepat perputaran kredit semakin besar solvabilitasnya sehingga perputaran uang yang dimiliki dari pelunasan kredit akan semakin cepat. Dengan perputaran uang yang semakin cepat, penerimaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI