− =
� ℎ +
ℎ ℎ
Kemudian untuk menentukan lamanya waktu pengembalian kredit, dapat ditentukan dengan membagi 365 hari satu tahun dihitung 365 hari
dengan perputaran kredit Receivable Turn Over.
E. Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu Fahmi, 2011:121.
Pengukuran rasio likuiditas disesuaikan dengan kondisi laporan keuangan pada Credit Union, dimana istilah-istilah yang digunakan sesuai dengan yang
terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Loan to Deposit Ratio LDR untuk menghitung tingkat
likuiditas. Loan to Deposit Ratio menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan masyarakat dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya Rivai dan Veithzal, 2007: 156. Adapun pengukuran untuk Loan to Deposit Ratio LDR
yaitu: =
� � �
+ ×
Loan to Deposit Ratio diperoleh dengan membagi total kredit yang diberikan dengan total dana masyarakat ditambah modal inti kemudian
dikalikan 100. Dalam laporan keuangan pada Credit Union, total kredit yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikan dapat diartikan juga sebagai pinjaman beredar karena sebenarnya memiliki makna yang sama, dimana pinjaman beredar tersebut dapat diperoleh
di komparasi neraca yang terdapat dalam buku RAT. Sedangkan penjumlahan total dana masyarakat dan modal inti diartikan sebagai simpanan non saham.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 41 Ayat 1, modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Ayat 2, modal
sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, diketahui bahwa modal
berasal dari simpanan, dimana simpanan merupakan modal inti pada Credit Union. Istilah simpanan non saham sendiri merupakan simpanan yang tidak
menanggung resiko ketika Credit Union mengalami kerugian dan akan memperoleh jasabunga yang ditetapkan. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 55, jika terjadinya pembubaran koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan
modal penyertaan yang dimilikinya, dimana simpanan pokok dan simpanan wajib merupakan simpanan saham, sehingga anggota masyarakat dapat tetap
menuntut pengembalian dana simpanan diluar simpanan saham tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, total dana masyarakat yang dapat mereka
terima kembali dapat diartikan sebagai simpanan non saham. Simpanan non saham diperoleh dengan menjumlahkan simpanan bunga
harian, simpanan berjangka, dan tabungan koperasi yang dapat dilihat di neraca yang tercantum dalam buku Rapat Anggota Tahunan RAT pada