Analisis Statistik Deskriptif Analisis Data

5. Analisis Hubungan Perputaran Kredit dengan Solvabilitas

Dalam menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai adanya hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas, peneliti menggunakan analisis korelasi Spearman dengan bantuan program SPSS. Adapun hasil dari analisis korelasi Spearman adalah sebagai berikut: Tabel 5.9 Uji Korelasi Spearman antara Perputaran Kredit dengan Solvabilitas Correlations PERPUTARAN _KREDIT SOLVABILI TAS Spearman s rho PERPUTARAN KREDIT Correlation Coefficient 1.000 .472 Sig. 2-tailed . .005 N 34 34 SOLVABILITAS Correlation Coefficient .472 1.000 Sig. 2-tailed .005 . N 34 34 Setelah hasil analisis korelasi diperoleh, kemudian dilakukan langkah- langkah sebagai berikut: a. Koefisien korelasi Correlation Coefficient antara perputaran kredit dengan solvabilitas sebesar 0,472. Angka ini menunjukkan adanya korelasi positif yang tidak erat antara perputaran kredit dengan solvabilitas. b. Melakukan pengujian hipotesis 1 Merumuskan hipotesis hubungan perputaran kredit dengan solvabilitas sebagai berikut: :Tidak ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas. � : Ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas. 2 Menentukan taraf keyakinan, dalam penelitian ini mengunakan taraf keyakinan sebesar α = 5, atau 0,05. 3 Menarik kesimpulan dengan melihat angka probabilitas yang merupakan hasil pengujian hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut: Jika probabilitas Sig.2-tailed 0,05 maka H diterima. Jika probabilitas Sig.2-tailed 0,05 maka H ditolak. Pada tabel 5.9 menunjukkan angka probabilitas Sig. 2-tailed antara perputaran kredit dengan solvabilitas sebesar 0,005. Angka probabilitas tersebut lebih kecil dari taraf keyakinan 0,05 sehingga H ditolak, hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas. Hasil pengujian tersebut juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septian 2013, yang juga menyatakan adanya hubungan positif antara perputaran kredit dengan solvabilitas. Serta penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih 2005, yang menyatakan bahwa perputaran kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap solvabilitas.