pinjaman tersebut hanya digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anggota karena kegiatan Credit Union hanya berfokus pada simpanan dan
pinjaman anggota. Seperti yang dijelaskan oleh Fried dkk 1993, tujuan Credit Union adalah memberikan manfaat dan pelayanan yang maksimal
untuk anggotanya dimana pelayanan tersebut merupakan pelayanan tabungan dan jasa pemberian pinjaman kepada anggotanya. Dengan
demikian hal tersebut dapat menyebabkan tidak terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan likuiditas. Disisi lain, tidak adanya hubungan
antara perputaran kredit dengan likuiditas dapat pula disebabkan karena jumlah pengambilan sampel atau data yang sedikit.
2. Hubungan Perputaran Kredit dengan Solvabilitas
Hasil uji korelasi dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara perputaran kredit dengan solvabilitas. Hasil pengujian ini
sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Septian 2013, yang menyatakan adanya hubungan positif antara perputaran kredit dengan
solvabilitas, sehingga apabila perputaran kredit meningkat maka solvabilitas juga ikut meningkat, begitu pula sebaliknya. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih 2005 juga memperoleh hasil bahwa perputaran kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap
solvabilitas, semakin cepat perputaran kredit semakin besar solvabilitasnya sehingga perputaran uang yang dimiliki dari pelunasan kredit akan
semakin cepat. Dengan perputaran uang yang semakin cepat, penerimaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kas juga semakin cepat sehingga memungkinkan Credit Union untuk melunasi segala hutang jangka panjangnya serta dapat menyalurkan
dananya kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Dari hasil pengujian ini dapat dikatakan bahwa perputaran kredit
berhubungan dengan jumlah aset dan kewajiban yang dimiliki Credit Union. Menurut Rohana 2008, perputaran kredit yang mengalami
kemacetan juga berpengaruh terhadap dana atau kas yang tersedia pada Credit Union, sehingga apabila kewajiban jangka panjang Credit Union
mengalami jatuh tempo dan harus segera dilunasi namun dana tidak tersedia atau tercukupi, maka Credit Union tersebut mengalami masalah
dengan solvabilitasnya.
3. Hubungan Perputaran Kredit dengan Rentabilitas
Hasil uji korelasi dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas. Hasil pengujian ini
juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Septian 2013 dan Pamungkas 2011, yang juga menyatakan adanya hubungan
positif antara perputaran kredit dengan rentabilitas. Menurut Goddard dkk 2008 pemilik utama Credit Union adalah
anggota, yang pada prinsipnya para anggota dapat menerima SHU berdasarkan jumlah simpanan dan pinjaman yang telah dilakukan,
sehingga jika anggota ingin mendapatkan SHU yang besar maka anggota juga harus sering melakukan simpanan dan pinjaman dalam jumlah yang
besar pula. Semakin sering Credit Union melakukan kegiatan simpan pinjam maka semakin cepat pula perputaran kreditnya. Semakin cepat
perputaran kredit pada sebuah Credit Union maka pengembalian kredit menjadi meningkat dan dana bisa disalurkan kembali menjadi kredit baru.
Semakin banyak kredit yang diberikan maka semakin besar pula pendapatan bunga pinjaman yang diperoleh Credit Union yang juga akan
meningkatkan Sisa Hasil Usaha SHU dimana rentabilitas Credit Union dilihat dari besarnya SHU. Melihat uraian tersebut dapat dibuktikan bahwa
memang terdapat hubungan antara perputaran kredit dengan rentabilitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI