8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Fisika
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental  dalam  setiap  penyelenggaraan  jenis  dan  jenjang  pendidikan.
Hal ini berati, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tersebut sangat  tergantung  pada  proses  belajar  yang  dialami  siswa,  baik  ketika  ia
berada  di  sekolah  maupun  di  lingkungan  rumah  atau  keluarganya  sendiri Muhibin, 1995:5.
Secara umum, belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara  diri  manusia  dengan  lingkungan,  yang  mungkin  berwujud  pribadi,
fakta,  konsep  atau  teori.  Tiap  proses  belajar  mengakibatkan  perubahan dalam  diri  atau  organisme  yang  belajar.  Perubahan  itu  tidaklah  begitu
terjadi  dan  kemudian  lenyap  kembali,  tetapi  perubahan  yang  tidak  tahan lama awet Samuel Suetomo: 1982.
Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi merupakan kegiatan yang meningkatkan siswa membangun
sendiri  pengetahuannya.  Pembelajaran  berarti  partisipasi  pelajar  dalam membentuk  pengetahuan,  membuat  makna,  mempertanyakan  kejelasan,
bersikap  kritis.  Peranan  guru  adalah  mediator  dan  fasilitator  yang
8
9
membantu  agar  proses  belajar  murid  berjalan  dengan  baik  Suparno, 1996:14.
Pembelajaran  adalah suatu  rangkaian peristiwa eksternal  yang mempengaruhi  siswa  sedemikian  rupa,  sehingga  proses  belajarnya
dapat  berlangsung  dengan  mudah  didefinisikan  oleh  Gagne  dan
Briggs pada tahun 1979 Tanlain Wens, 2005:33. 2.
Keterlibatan Siswa
Suatu  proses  pembelajaran  memerlukan  keterlibatan  siswa  secara aktif  dalam  berbagai  kegiatan  yang  relevan  dalam  proses  pembelajaran.
Keterlibatan adalah suatu proses yang mengikutsertakan setiap siswa secara serempak  dalam  proses belajar.  Dalam  proses  belajar,  siswa  harus  terlibat
aktif dalam membangun pemahaman konsepprinsip fisika. Oleh karena itu, dalam  proses  belajar  siswa  harus  diberi  waktu  yang  memadai  untuk  bisa
membangun  pemahaman,  sekaligus  membangun  ketrampilan  dari pengetahuan yang diperolehnya.
Keterlibatan  siswa  dalam  suatu  proses  pembelajaran  dapat dibedakan menjadi dua yaitu keterlibatan secara individual dan keterlibatan
secara  klasikal.  Keterlibatan  secara  individual  adalah  keterlibatan  yang bersifat  individual,  yang  dapat  dibedakan  dengan  mana  yang  terlibat  dan
tidak  terlibat.  Misalnya  mengemukakan  pendapat  dan  alasan  secara  lisan, mengamati  percobaan  dengan  sungguh
–  sunguh,  mengemukakan penjelasan  secara  lisan,  mengajukan  pertanyaan,  dan  lain  sebagainya.
Sedangkan  keterlibatan  secara  klasikal  adalah  keterlibatan  yang  bersifat klasikal. Keterlibatan ini dilakukan secara bersama
– sama atas permintaan
10
guru  atau  kegiatan  yang  terdapat  dalam  LKS.  Misalnya  memberikan pendapat  dan  alasan  dalam  LKS,  mencatat  hasil  observasi,  memberikan
penjelasan dalam LKS dan lain sebagainya. Kartika Budi, 2001 :52
3. Guru Sebagai Sumber Belajar