Proses Framing Entman Perangkat Framing Entman

2.1.9. Proses Framing Entman

Menurut Entman, framing dalam dua dimensi besar, seleksi issue dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau issue.Penonjolan adalah proses membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih diingat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok mempunyai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dalam mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas. Dalma praktiknya, framing dijalankan oleh media dengan menseleksi issue tertentu dan mengabaikan issue yang lain, dan menonjolkan aspek dari issue tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana penempatan yang mencolok menempatkan di headline depan atau bagian belakang, pengulangan, pemakian grafis untuk mendukung dan emperkuat penonjolan, pemakaian grafis tertentu ketika menggambarlkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan lain-lain. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak.Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi issue dan menulis berita. Cara pandang atau persepktif itu pada akhirnya menentukan fakta apa yang akan diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut. Eriyanto, 2002:187

2.1.10. Perangkat Framing Entman

Analisis dalam penelitian ini menggunakan model Robert N. Entman yang mengoperasionalkan empat dimensi structural teks berita sebagai perangkat framing :define problem definisi, diagnose causes penjelasan, make a moral judgement evaluasi, dan treatment recommendation rekomendasi. Frame berita timbul dalam dua level. Pertama konsepsi mental yang digunakan untuk memproses informasi dan sebagai karakteristik dari teks berita. Kedua, perangkat spesifik dari narasi berita yang dipakai untuk membangun pengertian mengenai peristiwa. Frame berita dibentuk dari kata kunci metafora, konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita. Karenanya, frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, citra, dan gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari teks berita.Kosakata dan gambar itu ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol dibandingkan bagian lain dalam teks.Itu dilakukan lewat pengulangan, penempatan yang lebih menonjol, atau menghubungkan dengan bagian lain dalam teks berita sehingga bagian itu lebih menonjol, lebih mudah diingat, dilihat, dan lebih mempengaruhi khalayak.Dalam pendekatan ini perangkat framing dibagi menjadi empat bagian struktur besar.Pertama : definisi, kedua: penjelasan, ketiga: evaluasi, keempat: rekomendasi. Eriyanto,2002:188-189. SKEMA FRAMING ROBERT N. ENTMAN Define Problem Pendefinisian Masalah Bagaimana suatu peristiwa atau issue dilihat? Atau sebagai masalah apa? Diagnose Causes Memperkirakan masalah atau sumber masalah Peristiwa itu dilihat dan disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa actor yang dianggap sebagai penyebab masalah? Make moral Judgement Membuat keputusan moral Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitmasi suatu tindakan? Treatment Recommendation Menekankan penyelesaikan Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah atau issue? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah? Sumber : Eriyanto, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, 2004 : 188 1. Define Problem Pendefinisian masalah adalah elemen yang merupakan master frame atau bingkai yang paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan ketika ada masalah atau peristiwa, bagaimana peristiwa atau isu tersebut dipahami. Karena peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda. 2. Diagnose Causes Memperkirakan masalah atau sumber masalah merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai actor dari suatu peristiwa. Penyebab disini berarti apawhat, tetapi bias juga berarti siapa who, bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang diangap sebagai sumber masalah, karena itu masalah yang dipahami berbeda. 3. Make Moral Judgement Membuat keputusan moral adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Ketika masalah susah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak. 4. Treatment Recommendation Menekankan penyelesaikan dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan, jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah. Eriyanto, 2002:191

2.1.11. Efek Framing

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN PEMBERITAAN TENTANG KENAIKKAN HARGA BBM Analisis Framing Pada Headline Berita Harian Kompas dan Jawa Pos Edisi 28 September - 1 Oktober 2005

0 7 2

Pemberitaan Media Tentang Angelina Sondakh sebagai Tersangka Kasus Korupsi Wisma Atlet (Analisis Framing pada Harian Kompas dan Jawa Pos edisi 4 Februari -28 April 2012)

0 5 25

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos).

0 0 136

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos).

0 0 136

PEMBINGKAIAN BERITA RENCANA KONSER LADY GAGA DI JAKARTA (Analisis Framing Pemberitaan Rencana Konser Lady Gaga di Jakarta pada Harian Jawa Pos dan Harian Surya Edisi 22 Mei – 28 Mei 2012).

0 0 105

PANDANGAN HARIAN JAWA POS TERHADAP RENCANA KENAIKAN HARGA BBM (Analisis Wacana Rencana Kenaikan Harga BBM Pada Kolom Opini Jati Diri Harian Jawa Pos Periode Maret - April 2012).

0 1 16

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos)

0 2 25

PEMBINGKAIAN BERITA RENCANA KONSER LADY GAGA DI JAKARTA (Analisis Framing Pemberitaan Rencana Konser Lady Gaga di Jakarta pada Harian Jawa Pos dan Harian Surya Edisi 22 Mei – 28 Mei 2012)

0 0 25

PEMAKNAAN KARIKATUR CLEKIT VERSI KENAIKAN HARGA BBM (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Karikatur Clekit Versi Kenaikan Harga BBM Edisi 3 Maret 2012 di Jawa Pos)

0 0 25

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KENAIKAN HARGA BAWANG PUTIH (Studi Analisis Framing Berita Tentang Kenaikan Harga Bawang Putih Pada Jawa Pos dan Kompas Edisi 11 – 15 Maret 2013)

0 0 21