2.1.12. Dampak Kenaikan BBM
Perkembangan harga minyak yang terus melonjak akhir-akhir ini akan membawa pengaruh terhadap kehidupan iklim berinvestasi.Yang paling utama
apakah pemerintah akan turut menyesuaikan harga minyakBBM di dalam negeri atau tidak. Jika ya ,tentu saja tentu saja kondisi perekonomian bisa
sangat berbeda. Biasanya kenaikan BBM,akan mengakibatkan naiknya biaya produksi,naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi.
Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot,kerena penghasilan tetap.
Ujungnya perekonomian akan stagnan dan tingkat kesejahteraan terganggu.
Di sisi lain, kredit macet semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja karena dunia usaha
menyesuaikan produksinya sesuai dengan kenaikan harga serta penurunan permintaan barang.Jika harga BBM dinaikkan, citra pemerintah secara politik
akan terganggu, rakyat tentu tidak setuju jika harga-harga menjadi mahal, jika pemerintah terganggu dampaknya menjadi sangat luas,jadi, jika mengacu pada
hal tersebut kemungkinan harga BBM tidak akan dinaikkan. Tetapi masalah belum selesai sampai di sini, walaupun harga BBM
tidak dinaikkan, tetap saja dampak kenaikan harga minyak dunia berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia termasuk didalamnya iklim investasi.Kenaikan
harga minyak dunia membuat biaya produksi meningkat. Itu berarti harga jual barang-barang impor impor juga akan mahal yang akan berdampak pada inflasi
karena kenaikan harga impor barang. Dampak dari hal ini pertama,tingkat bunga dana dan kredit belum akan
turun dalam waktu dekat, kedua tingkat bunga yang bertendensi meningkat atau minimal tetap akan berbanding terbalik terbalik dengan harga obligasi. Artinya
jika tingkat bunga meningkat, harga obligasi berkemungkinan akan turun. Ketiga,t ingkat bunga yang tidak berubah juga memberikan perbedaan tingkat
bunga di dalam negeri dengan luar negeri yang relatif tetap atau bahkan semakin melebar.
Di bidang ekonomi, kenaikan BBM secara pasti akan menaikkan biaya operasional sehari-hari. Pengaruh yang sangat terasa adalah kenaikan biaya
transportasi jalan raya, yang akan diikuti dengan kenaikan biaya listrik dan air, kenaikan tarif tol. Dan pada gilirannya akan berdampak pada kenaikan sembako
sembilan bahan pokok. Bilamana kenaikan ini tidak diserta dengan kenaikan pendapatan,
maka akan menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia. Bilamana seorang kepala keluarga dengan dua orang anak setingkat SDSMP, memiliki
penghasilan per bulan satu juta lima ratus ribu. Maka kenaikan biaya hidup sebesar 15 sampai dengan 25 persen per bulan pasti akan menambah jumlah
hutang mereka. Dengan asumsi kebutuhan per bulan sebesar 1,6 juta, akan menambah jumlah hutang sebesar 200 sampai dengan 300 ribu sebulan. Belum
lagi bila ditambahkan dengan kenaikan biaya pendidikan, maka akan kita lihat lebih banyak lagi warga miskin di negeri ini. Di bidang industri akan
menambah biaya transportasi bahan baku dan pada distibusi barang jadi kepada masyarakat luas di satu sisi. Di sisi lain, tingkat daya beli masyarakat
akanmengalami penurunan. Sehingga bisa terjadi penumpukan barang-barang produksi. Bilamana hal ini tidak terjadi perbaikan, di masa mendatang akan
meningkatkan biaya operasional overheat production, sehingga akan terjadi pengurangan jumlah buruh dan menaikkan jumlah pengangguran di Indonesia.
2.2. Kerangka Berpikir