26
pada Anak-Anak Sebuah Studi Kasus pada Dewasa Muda. Hasil dari penelitian itu adalah beberapa subjek memiliki dinamika resilience
yang baik pada saat dewasa karena faktor instrinsik kekuatan dari dalam diri, percaya diri, optimis dan faktor ekstinsik didikan
orangtua, teman, guru, komunitas yang mendukung. Namun, sebelum mereka sempat mengalami tekanan psikologis seperti gelisah, susah
tidur, merasakan sensasi seksual, melakukan mastrubasi, protektif bergaul dengan lawan jenis, dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil
demikian peneliti dalam penelitian itu menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliatin adalah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dinamika
konsep diri yang terjadi pada orang dewasa yang pernah menjadi korban
child abuse
. Penelitian sebelumnya lebih mengarah pada resilience sedangkan, dalam penelitian ini peneliti lebih menekankan
pemaknaan korban
child abuse
terhadap peristiwa yang dialaminya. Kemudian dapat mengungkap konsep diri subjek ketika dewasa.
Penelitian ini menekankan pada konsep diri subjek ketika dewasa. Perbedaan lainnya adalah jenis penelitian yang dilakukan peneliti,
penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Yuliatin
mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus.
27
E. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti melakukan penelitian ini kepada dua perempuan dewasa yang pernah
menjadi korban
child abuse
. Untuk mengetahui hidup dua subjek beserta peristiwa
child abuse
yang subjek alami, peneliti mengunakan
personal life line
.
Personal life line
digunakan sebagai inti penggalian data dalam penelitian ini, digunakan untuk mengungkap data diri subjek secara
spesifik.
Personal life line
ini juga akan digunakan sebagai acuan untuk membuat daftar pertanyaan wawancara dalam penelitian ini. Sebagai
langkah selanjutnya peneliti mengungkap dinamika konsep diri subjek. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pemaknaan subjek terhadap peristiwa
child abuse
yang dialaminya dan seberapa peristiwa tersebut berpengaruh terhadap diri subjek. Jawaban dari
pertanyaan wawancara nanti akan mengarah pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri subjek dulu pada waktu subjek mengalami
peristwa
child abuse
dan aspek-aspek konsep diri subjek. Setelah peneliti mendapatkan hasil pemaknaan subjek melalui
jawaban dari wawancara, peneliti akan membandingkannya dengan teori- teori konsep diri dan
child abuse
untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian. Dari situ juga peneliti akan menemukan dinamika
konsep diri yang terjadi pada diri subjek sehingga subjek dapat memiliki konsep diri seperti yang sekarang dimilikinya.
28
Observasi pada penelitian ini digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh. Peneliti melakukan observasi kepada subjek untuk
mengetahui kegiatan subjek sehari-hari. Data yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil wawancara subjek tentang kondisi subjek
setelah dewasa. Hal ini akan memperkuat validitas data penilaian subjek terhadap dirinya setelah dewasa dengan kondisi subjek dalam kehidupan
sehari-hari. Dinamika konsep diri subjek akan terlihat dari konsep diri yang
subjek miliki pada saat setelah subjek mengalami peristiwa
child abuse
dan konsep diri subjek pada saat dewasa. Faktor-faktor yang menggerakan terbentuknya konsep diri yang subjek miliki pada saat setelah mengalami
peristiwa
child abuse
dan pada saat dewasa itu yang disebut dinamika konsep diri. Dinamika itu terjadi ketika ada perubahan cara penilaian
subjek terhadap dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kerangka Berpikir
Personal life line
tes Korban
child abuse
MV dan HL subjek
Hasil wawancara = Pemaknaan peristiwa
child abuse
bandingkan dengan teori
child abuse
dan teori konsep diri
DINAMIKA KONSEP DIRI
KONSEP DIRI
Wawancara Observasi
30
BAB III METODE PENELITIAN
BAB ini akan memaparkan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik dan instumen pengumpulan data,
keabsahan data, dan teknik analisis data. Berikut adalah penjelasan dalam BAB
ini. A.
Jenis Penelitian
Peneitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif menurut Imam Gunawan 2013: 85 adalah penelitian
yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial bukan untuk mendeskripisikan
bagaian permukaan masalah-masalah manusia seperti yang dilakukan penelitian kualitatif dengan positifismenya.
Jenis penelitian kulitatif dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Imam Gunawan 2013: 71 mengungkapkan bahwa jenis penelitian
fenomenologi berupaya untuk memahami makna yang sesungguhnya atas suatu pengalaman dan menekankan pada kesadaran yang disengaja atas
pengalaman, karena pengalaman mengandung penampilan keluar dan kesadaran didalam, yang berbasis pada ingatan, gambaran, dan makna.
Jenis penelitian fenomenologi ini digunakan untuk menangkap makna yang sebenarnya dari peristiwa yang tampak. Pengalaman seseorang
tampak dalam penelitian kualitatif jenis ini menjadi hal yang sangat penting. Dalam peneltian ini, penelti mencari makna sebenarnya dari