Pemaknaan Subjek terhadap Peristiwa Konsep Diri Subjek setelah mengalami Peristiwa

155 dengan teman-teman Gereja, kakak rohani, yang membut HL semakin mengenal Tuhan dan orang tua HL yang selalu menanamkan nilai-nilai yang positif. Persepsi HL tentang diri dia yang berubah menjadi positif karena pengenalan HL akan Tuhan.

7. Dinamika Konsep Diri yang Terdapat pada Diri Subjek setelah

Dewasa a. MV mengalami dinamika konsep diri berupa perubahan konsep diri, pada saat anak-anak MV memiliki konsep diri yang negatif disebabkan karena peristiwa child abuse yang dia alami. Pada saat dewasa MV memiliki konsep diri yang positif. Sesuatu yang mengerakan perubahan konsep diri MV adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan konsep diri MV yaitu; pertambahan usia, orang terdekat komunitas yang mendukung MV mengenal Tuhan, dan persepsi diri yang berubah dipengaruhi oleh pengalaman MV bersama Tuhan. b. HL mengalami dinamika konsep diri berupa perubahan konsep diri pada saat anak-anak sampai dewasa. Pada saat anak-anak konsep diri HL negatif karena peristiwa child abuse dan pada saat dewasa menjadi postif. Perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang mengerakan perubahan penilain HL terhadap diri HL yaitu, usia HL yang bertambah, orang terdekat HL teman-teman Gereja, orang tua HL, dan persepsi HL tentang diri HL yang berubah karena pengenalan HL akan Tuhan yang bertambah. 156

B. Implikasi

1. Implikasi praktis

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa setelah seseorang mengalami peristiwa child abuse akan cenderung memiliki konsep diri yang negatif dan konsep diri negatif itu akan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Akan tetapi konsep diri negatif itu dapat berubah setelah dewasa dengan beberapa faktor yang didalamnya. Maka, diharapkan hasil dari penelitian ini secara langsung dapat memberikan inspirasi bagi para orang tua, guru, masyarakat yang menemukan kasus child abuse disekitarnya untuk membantu memberikan penguatan yang positif agar konsep diri korban bisa berubah. Dan jika menemukan kasus child abuse harus segera berani mengambil tindakan tegas menegur atau melaporkan kepada KPAI sebagai bentuk kepedulian kepada anak karena dari penelitian ini dapat diketahui bahwa dampak dari peristiwa child abuse sangat merugikan hidup seseorang korban. Sebagai orang tua sangatlah tidak dianjurkan untuk melakukan tindakan child abuse terhadap anak. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi korban child abuse bahwa masih ada kesempatan untuk memiliki hidup yang lebih baik, dengan pengalaman masa kecil yang mungkin menyakitkan. Akan tetapi sangatlah mungkin untuk konsep diri yang negatif yang ada pada diri mereka berubah menjadi positif ketika dewasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI