setiap kehamilan sekitar 450 mg. Besi yang di transfer ke janin dan plasenta sebesar 350 mg, 250 mg hilang selama pengiriman di dalam darah, dan 250 mg
hilang melalui sel basal. Dibutuhkan tambahan sekitar 450 mg zat besi yang digunakan untuk ekspansi masa eritrosit maternal dan memenuhi cadangan besi
yang turun dari penyimpanan zat besi selama gestasi. Sekitar 5,6 mg besi di absorbsi perhari 3,3-8,8 mghari dibutuhkan pada trimster kedua dan ketiga atau
sekitar 4,2 mghari lebih banyak daripada kebutuhan perempuan yang tidak hamil Ani, 2013.
Untuk mencegah anemia defisiensi besi dapat dilakukan suplementasi besi dan asam folat. Pemberian 60 mg besi selama 6 bulan menurut anjuran WHO
untuk memenuhi kebutuhan fisiologi selama kehamilan. Namun, ada banyak literatur yang menganjurkan pemberian 100 mg besi selama 16 minggu lebih baik
pada kehamilan. Pada daerah dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk memberi suplementasi sampai tiga bulan setelah melahirkan Saifuddin et
al., 2010.
2.4.2. Defisiensi Asam Folat
Kebutuhan asam folat dibutuhkan dalam dosis yang besar pada saat kehamilan, sekitar lima sampai sepuluh kali lipat kebutuhan normal karena terjadi
peningkatan replikasi sel pada janin, uterus, dan sumsum tulang. Dianjurkan sekitar 800 µg perhari selama kehamilan.
Di negara berkembang, defisiensi asam folat sering terjadi. Penyebabnya karena tidak cukupnya asupan dari makanan atau disebabkan oleh sindrom
malabsorbsi dan penyakit saluran cerna lainnya. Anemia defisiensi asam folat banyak dijumpai pada kehamilan ganda, penderita infeksi cacing tambang,
keluarnya darah haemorhoid, penyakit hemolitik malaria kronik, dan infeksi lainnya. Obat-obatan antifolat, seperti obat antiepilepsi phyenitoin, primidone,
pyrimethamine, dan trimethoprim dapat menyebabkan defisiensi asam folat Hollingworth, 2014. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi selama
kehamilan juga memberi efek terhadap penghambatan absorbsi asam folat. Anemia kedua terbanyak setelah anemia defisiensi besi adalah anemia tipe
megaloblastik karena defisiensi asam folat. Folat dan turunannya formil FH4
Universitas Sumatera Utara
penting untuk sintesis DNA yang mencukupi dan menghasilkan asam amino. Manifestasi klinis anemia megaloblastik dapat disebabkan oleh karena defisiensi
asam folat. Gejala klinis dari defisiensi asam folat sama dengan gejala klinis anemia
secara umum, hanya saja ditambahkan kulit kasar dan glotitis. MCH dan MCHC biasanya dalam batas normal, sedangkan MCH yang besar berguna untuk
membedakan anemia ini dari anemia defisiensi besi maupun anemia fisiologis kehamilan. Penanda awal defisiensi asam folat adalah kadar folat serum yang
dibawah normal 3 ngml. Indikator status asam folat yang baik adalah asam folat dalam eritrosit. Kadar folat dalam eritrosit biasanya rendah pada anemia
megaloblastik yang disebabkan defisiensi asam folat Saifuddin et al., 2010. Anomali kongenital janin juga sering dikaitan dengan defisiensi asam folat
ringan, terutama terjadi defek pada penutupan tabung neural neural tube defect. Selain itu, kelainan pada jantung, saluran kemih, alat gerak, retardasi
pertumbuhan, bayi KMK, kelahiran prematur dan solusio plasenta juga dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat Hollingworth, 2014.
2.5. Kadar Hemoglobin Ibu dan Hubungannya dengan Nilai APGAR Bayi Baru Lahir