digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b. Bagaimana strategi dakwah yang dilakukan oleh beberapa pendakwah
untuk mengatasinya?
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dari hasil penelitian ini adalah: Mengetahui proses dakwah di Kampung Ugar Kabupaten Fakfak Papua
Barat yang meliputi: a.
Mendeskripsikan problem yang dihadapi dalam proses dakwah b.
Mengetahui strategi dakwah yang dilakukan oleh beberapa pendakwah untuk mengatasinya
2. Manfaat Penelitian
Pada prinsipnya, penelitian dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi peneliti khususnya dan bagi dunia keilmuan pada umumnya. Secara
akademis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat: a.
Secara Teoritis: Diharapkan penelitian ini memberikan konstribusi
yang cukup signifikan dalam pelaksanaan dan pengembangan dakwah di pedalaman Fakfak khususnya dan Papua secara umum. Melalui
penelitian ini pula dapat menjadi konstribusi pemikiran terhadap khazanah kepustakaan Islam dengan menempatkannya sebagai bahan
bacaan yang berguna bagi masyarakat umum.
b.
Secara Praktis: Penelitian ini turut memberikan sumbangan pemikiran
yang ilmiah dalam pelaksanaan dakwah di pedalaman Fakfak
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
khususnya dengan memperhatikan latar dan kehidupan masyarakat setempat sebelum berdakwah. Memberikan motivasi sekaligus
wawasan tentang dakwah di pedalaman Papua pada umumnya yang memiliki keanekaragaman suku dan tradisi juga untuk melakukan
pengkajian lebih lanjut dalam upaya mengembangkan dan
menyempurnakan yang sudah ada. E.
Kerangka Teoritik
Guna memudahkan pengkajian dan penelitian ini diperlukan teori yang membantu dalam penggalian data, pengolahan dan menganalisis serta
penyajiannya. Teori yang peneliti gunakan dalam melakukan riset ini adalah Teori Interaksionisme Simbolik oleh George H. Mead yang diperkenalkan tahun 1934
di Universitas Chicago Amerika Serikat. Interaksionisme simbolik pada umumnya berakar pada filsafat pragmatisme karya John Dewey dan behaviorisme
psikologis John. B. Watson. Orientasi khusus interaksionisme simbolik mengarah pada kapasitas mental aktor dan hubungannya dengan tindakan dan
interaksi. Semuanya dipahami dari sudut proses; ada kecenderungan melihat aktor dipaksa oleh keadaan psikologis internal atau oleh kekuatan struktural berskala
luas. Teori terpenting dalam interaksionisme simbolik adalah teori George H.
Mead. Yang paling mendasar meliputi empat tahap yang berhubungan secara dialektis: Impuls, Persepsi, Manipulasi, Konsumasi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Impuls impulsedorongan Hati yaitu: stimulasi atau rangsangan
spontan yang berhubungan dengan alat indera dan reaksi aktor terhadap rangsangan dan kebutuhan untuk melakukan sesuatu terhadap
rangsangan itu. Contohnya rasa lapar, pada kondisi ini manusia tidak hanya mempertimbangkan situasi kini tetapi juga pengalaman masa
lalu dan mengantisipasi akibat di masa depan. Impuls berhubungan secara menyeluruh yang melibatkan aktor dan lingkungan.
2. Persepsi perception, yaitu: aktor menyelidiki dan beraksi terhadap
rangsangan yang berhubungan dengan impuls yakni aktor tidak secara spontan menaggapi stimuli dari luar tetapi memikirkannya dan
menilainya melalui bayangan mental. Manusia secara aktif memilih ciri-ciri rangsangan dan memilih di antara sekumpulan rangsangan
mana yang perlu diperhatikan dan mana yang harus diabaikan. 3.
Manipulasi manipulation, yaitu: mengambil tindakan berkenaan dengan objek setelah memahami akan dirinya dan objek. Yakni
tindakan yang diambil aktor setelah menguji berbagai macam hipotesis tentang apakah yang akan terjadi kemudian.
4. Konsumasi consumation, yaitu: tahap pelaksanaan atau mengambil
dan memutuskan tindakan yang memuaskan dorongan hati yang sebenarnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Menurut John Baldwin 1986 keempat tahap ini saling merasuk sehingga membentuk sebuah proses organis dan setiap bagian mempengaruhi bagian lain.
8
Tindakan sosial melibatkan dua orang atau lebih dan mekanisme dasar tindakan sosial adalah isyarat
9
. Binatang dan manusia mampu melakukan percakapan dengan isyarat, namun hanya manusia yang dapat mengomunikasikan arti gerak
isyarat mereka secara sadar, manusia mempunyai kemampuan istimewa untuk menciptakan isyarat tersebut dan mengembangkan dan menggunakannya kedalam
simbol-simbol dan bahasa yang kemudian berkomunikasi satu sama lain dalam artian sesungguhnya. Simbol signifikan
10
juga membuka peluang untuk berpikir maupun berinteraksi dengan simbol-simbol.
Mead memandang untaian proses mental sebagai bagian dari proses sosial lebih luas yang meliputi kesadaran, kesan, mental, arti dan yang paling umum
pikiran. Manusia mempunyai kapasitas khusus untuk melakukan percakapan batin dengan diri sendiri, seluruh proses mental itu bukan terletak di dalam otak
melainkan di dalam proses sosial. Mekanisme umum diri adalah manusia
8
George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Kencana, 2014, 257-261.
9
Fungsi isyarat pada umumnya menciptakan peluang di antara individu yang terlibat dalam tindakan social tertentu dengan mengacu pada objek-objek yang menjadi sasaran tindakan itu.
Ibid., 263
10
Simbol signifikan adalah sejenis gerak isyarat yang hanya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yang membuat simbol-simbol itu sama
dengan sejenis tanggapan yang diperoleh dari orang yang menjadi sasaran isyarat. Kumpulan isyarat suara yang paling mungkin menjadi simbol yang signifikan adalah bahasa: simbol yang
menjawab makna yang dialami individu pertama dan yang mencari makna dalam individu kedua. Bahasa menjadi simbol yang signifikan dan memberitahukan makna tertentu. Mead, 19341962.
Fungsi bahasa simbol yang signifikan pada umumnya adalah memungkinkan orang menjadi stimulator tindakan mereka sendiri yakni: menggerakkan tanggapan yang sama di pihak individu
yang berbicara dan juga di pihak lainnya, pengaruh lainnya dari bahasa adalah merangsang orang yang bericara dan orang yang mendengarnya. Simbol signifikan memungkinkan interaksi simbolik
yakni orang dapat berinteraksi tidak hanya melalui isyarat tetapi juga melalui simbol signifikan. Yang jelas mampu mempengaruhi kehidupan dan memungkinkan terwujudnya pola interaksi dan
bentuk organisasi social yang jauh lebih rumit. Ibid., 263