Urgensi Tujuan Dakwah Urgensi Dakwah di Pedalaman Papua
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan dengan apa yang harus ditinggalkan”.
49
Secara umum akhlak atau sifat-sifat yang dimiliki oleh pendakwah antara lain yang disebutkan oleh Abdul Karim
Zaidan dalam ۖukunya U ul Dakwah
50
antara lain: 1
Jujur Ibnu Al Qoyyim Rahimahullah
mengatakan: “Seorang pendakwah haruslah memiliki sifat jujur yakin jujur niatnya, ucapan dan tutur katanya serta
perۖuatannya”
51
. ا
ا ا ج ص
ج خأ ص خ خ أ ا “Dan katakanlah: ٱa Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar
dan keluarkanlah pula aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”.
52
ص ج خأ ص خ خ أ maksud dari ayat ini menjelaskan
betapa pentingnya sebuah kejujuran apa yang dilakukan oleh seorang pendakwah karena Allah
Ta‟ala dan apa yang ditinggalkan juga karena Allah Ta‟ala bukan karena urusan pribadi atau keluarga.
2 Sabar.
Sabar menurut bahasa adalah menahan diri ف ا ح ا. Terdapat tiga jenis
sabar yaitu sabar dalam mentaati perintah Allah Ta‟ala, sabar atau menahan diri
dari perbuatan maksiat kepada Allah, dan sabar atas segala musibah dan bencana yang menimpa. Kata Saۖar diseۖutkan leۖih dari 80 tempat dalam Al Qur’an antra
49
Ibid, 325.
50
Ibid., 326-369.
51
Ibnul Qayyim, Madārijus Sālikin bayna Manāzil Iyyāka Na‟bud Wa Iyyāka Nasta‟īn, Beirut:
Dārul Kutuۖ Al ‘Araۖi, 1996. 281-282
52
Al Qur’an, 17: 80.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
lain dalam surat: Al Baqarah 2: 45; Al Ahqāf 46: 35; Ali Imran 3: 146; Al Anfal 8: 46; An Nisā’ 4: 25; Az Zumar 39: 10; Ar Ra’du 13: 24; dan ayat-
ayat lainnya yang menjelaskan akan pentingnya sifat sabar dalam mengarungi medan dakwah.
3 Penyayang
Rasulullah adalah tipe sosok panutan yang penyayang terhadap siapa saja. Sifat ini tergambar dalam Firman Allah
Ta‟ala: حا ف ء
ٱ ع ص ح ع ع ع أ
ءٓ ج “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, ۖerat
terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-
orang mukmin”.
53
Sebagai Pendakwah sangat dianjurkan untuk menghiasi dirinya dengan sifat penyayang ini. Rasulullah bersabda:
أ ْ ع ، ج ْ ه ْ ع ْ ع :
ا ْ ع ه ا ص ه ْ
: َ ا ج ا ع ه ا
ا ا حْ َ ْ حْ Dari ‘Uۖaidillah dari ayahnya ۖekata ۖahwa ia mendengar Rasulullah
ۖersaۖda: “Sesungguhnya Allah „Azza Wa Jall tidak menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia”
54
. Rasulullah juga bersabda:
ء ا ح
أا ا ح ا ، ه ح ا حا ا
53
Ibid., 9: 128.
54
Ahmad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, t.t: Muassasah Ar Risalah: 2001, 31503.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
“Orang-orang yang penyayang itu akan disayang oleh Yang Maha Penyayang, hendaklah kalian sayangi orang yang berada di bumi, maka kalian
akan disayangi oleh Dzat yang di atas langit”. 4
Rendah Diri Rendah diri merupakan akhlak dan sifat yang hendaknya ada pada seorang
pendakwah dan seorang pendakwah dituntut untuk tidak sombong. Sombong adalah sifat yang tidak sukai oleh Allah
Ta‟ala. ا ح َ اَ ا ح
أ ش َ ا ا خ َ “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena
sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri ”
55
. Bagaimana mungkin seorang da’I yang memۖawa misi Ilahi sementara si
pendakwah memiliki sifat yang tidak di sukai oleh Allah Ta‟ala? Selain karakter
pendakwah tersebut, perlu diketahui bahwa dakwah adalah sebuah proses atau aktivitas ilmiah yang dilakukan oleh seorang pendakwah bukan paksaan atau
terdapat unsur paksaan terhadap mad‟unya untuk memilih dan memeluk islam
sehingga membuat komunikan atau objek dakwah menjauh darinya. Oleh karenanya seorang pendakwah sebaiknya memahami jatidirinya sebagai seorang
pendakwah serta menghiasi dirinya dengan sifat-sifat yang telah dijelaskan.
55
Al Qur’an, 31:18