Sinar-sinar Sejajar Asimptotik Sifat-sifat Kesejajaran pada Geometri Hiperbolik

54 Gambar 32. Ada Paling Sedikit Dua Garis Parallel, Salah Satunya Membentuk Sudut Lancip Jika diperhatikan pada Gambar 32, misal adalah sebuah garis sedemikian hingga berada pada dan ⃡ , dan . Dengan menggunakan Postulat Kesejajaran Hiperbolik, ada setidaknya sebuah garis sehingga berbeda dengan , terletak pada dan . Karena tidak tegaklurus dengan ⃡ , besar sudut antara dan haruslah kurang dari pada setengah bidang atau setengah bidang lainya. Ukuran sudut antara dan bukanlah himpunan beririsan, jadi nilai kritisnya tidak lebih besar dari daripada ukurannya. Oleh karenanya nilai kritis kurang dari 90° dan sudut kesejajaran adalah lancip.

2. Sinar-sinar Sejajar Asimptotik

Pada Geometri Euclid, berlaku Postulat Kesejajaran Euclid. Hal ini hanya memungkinkan sebuah sebuah garis yang melalui titik dan sejajar garis . Pada Geometri Hiperbolik, telah dibahas mengenai salah satu jenis kesejajaran yaitu ultraparalel. Selanjutnya akan dibahas sinar-sinar sejajar asimptotis. Sinar-sinar sejajar asimptotik adalah sinar-sinar yang membentuk sudut kesejajaran. Sinar- m P A n 55 sinar sejajar asimptotik merupakan klasifikasi kedua dari garis-garis sejajar dalam Geometri Hiperbolik. Pada subbab ini akan dibahas mengenai sifat-sifat dari sinar-sinar garis sejajar asimptotik. Definisi 3.6 Sinar-sinar Sejajar Asimptotik Venema, 2012: 147. Dua garis dan dinamakan sinar-sinar garis sejajar asimptotik, ditulis , jika dan pada setengah bidang yang sama yang dibentuk oleh ⃡ , , dan setiap garis di antara dan memotong . Gambar 33. Sinar Garis Sejajar Asimptotik dengan Gambar 33 menunjukkan dua sinar sejajar asimptotik yaitu dan . Sinar garis dan merupakan sinar yang saling sejajar. Hal tersebut dijelaskan oleh Teorema 3.9. Gambar 33 juga menunjukkan sudut yang merupakan sudut kritis sehingga setiap garis yang berada di antara dan memotong . Sudut juga merupakan sudut kritis sehingga setiap garis yang berada di antara dan memotong . Selanjutnya akan dibahas mengenai garis-garis sejajar asimptotik merupakan garis-garis yang sejajar. Teorema 3.9 Venema, 2012: 145. Jika , maka ⃡ ⃡ . 56 Bukti: Misalkan dan adalah dua sinar garis sedemikian hingga . Jika diperhatikan pada Gambar 34, andaikan ada sebuah titik yang berada di antara dan . Dipilih titik dan sehingga berlawanan dengan dan berlawanan dengan . dan berada pada setengah bidang yang sama yang dibatasi ⃡ . Jadi dan keduanya berada di setengah bidang yang lainya dari ⃡ . Karenanya Teorema 2.2 atau Teorema-Z berimplikasi bahwa dan . Terdapat , jadi itu menjadi sebuah kejadian bahwa berada pada sinar garis dan berada pada . Gambar 34. Titik Q berada di antara dan Dengan menggunakan Teorema Sudut Luar Teorema 2.7, didapat Karenanya ada sinar antara dan sehingga . Dengan teorema sudut bersesuaian, ⃡ ⃡ , jadi . Terdapat kontradiksi terhadap fakta adalah sinar garis sejajar asimptotik untuk dan pembuktian selesai. 57 Berdasarkan Definisi 3.6 mengenai sinar-sinar sejajar asimptotik, muncul sifat bahwa jika sejajar asimptotik dengan , maka sejajar asimptotik dengan . Sifat-sifat yang demikian disebut sifat simetri dari sinar-sinar sejajar asimptotik. Teorema 3.10 Sifat Simetri Kesejajaran Venema, 2012: 145. Jika , maka . Bukti: Misal dan adalah sinar garis sedemikian sehingga . Dengan pembuktian tak langsung bahwa setiap sinar antara dan haruslah memotong . Andaikan ada sebuah sinar garis berada di antara dan sehingga . Gambar 35. Sudut dan merupakan Sudut Kritis Ambil sebuah titik pada sedemikian hingga . Garis berada di antara dan , merupakan interior untuk dan oleh karenanya dan berada pada setengah bidang yang sama yang dibentuk ⃡ . Hal tersebut berarti dan berada pada setengah bidang yang sama. Didapat ̅̅̅̅ , jadi ̅̅̅̅ tidak berpotongan dengan sinar garis . Menggunakan Teorema Z Teorema 2.2 diaplikasikan untuk garis ⃡ . Ruas garis ̅̅̅̅ tidak berpotongan dengan sinar garis yang berlawanan 58 dengan juga, jadi dan berada pada setengah bidang yang sama yang dibatasi oleh garis ⃡ . Titik adalah interior , dengan demikian sinar berpotongan dengan di titik menurut Definisi 3.6 mengenai garis sejajar asimptotik. Karena adalah interior bagi , Menggunakan Teorema 2.4 diperoleh , karenanya adalah sudut interior untuk dimana ukuran sudutnya lebih kecil dari pada sudut dalam jauh yaitu . Hal ini berlawanan dengan Teorema Sudut Luar, jadi pengandaian ditolak. Selain sifat simetri, garis-garis sejajar asimptotik memiliki sifat transitif. Teorema 3.11 merupakan sifat transitif dari garis-garis sejajar asimptotik. Pembuktian dari sifat ini tidak dibahas dalam pembahasan karena kerumitan dan terdapat beberapa lemma yang harus dipenuhi. Teorema 3.11 Sifat Transitif Kesejajaran Venema, 2012: 147. Jika , dan adalah tiga sinar sedemikian hingga dan , maka atau dan adalah sinar garis yang ekuivalen. Selanjutnya akan dibahas Teorema 3.12 mengenai eksistensi keberadaan dan ketunggalan sinar-sinar sejajar asimptotik. Teorema 3.12 Eksistensi dan Ketunggalan Sinar-sinar Sejajar Asimptotik Venema, 2012: 147. Jika adalah sebuah sinar garis dan adalah sebuah sebuah titik yang tidak berada pada ⃡ , maka ada sebuah sinar garis tunggal sehingga . Sifat selanjutnya dari garis-garis sejajar asimptotik adalah terdapatnya akibat dari dua garis sejajar yang memiliki dan tidak memiliki garis tegak lurus persekutuan. Telah dibahas pada subbab sebelumnya mengenai garis tegak lurus persekutuan. Garis-garis sejajar yang memiliki garis tegaklurus persekutuan 59 bukanlah garis-garis yang sejajar asimptotik melainkan garis-garis ultraparallel. Hal tersebut ditegaskan dalam Teorema 3.13 berikut. Teorema 3.13 Venema, 2013: 152. Jika dan m memikiki sebuah garis tegaklurus perpotongan maka keduanya bukan garis-garis yang sejajar asimptotik. Sebagai konsekuensinya garis-garis sejajar yang tidak memiliki garis tegak lurus persekutuan merupakan garis-garis sejajar asimptotik. Hal tersebut merupakan kontrapositif dari Teorema 3.13 yang dinyatakan dengan Teorema 3.14. Teorema 3.14 Venema, 2013: 152. Jika dan m garis-garis yang sejajar asimptotik, maka dan m tidak memiliki garis tegaklurus persekutuan. Teorema 3.13 dan 3.14 menunjukan dua bentuk klasifikasi dari garis sejajar. Klasifikasi pertama adalah dua garis sejajar asimptotik tidak memiliki tegak lurus persekutuan. Klasifikasi kedua adalah dua garis sejajar yang memiliki garis tegak lurus persekutuan ia bukan garis-garis sejajar asimptotik. Pembuktian Teorema 3.13 dan Teorema 3.14 disajikan dalam Lampiran 1. Tidak semua garis-garis yang sejajar dalam Geometri Hiperbolik memiliki garis tegak lurus persekutuan, garis-garis sejajar yang tidak memiliki garis tegak lurus persekutuan merupakan garis-garis sejajar asimptotik. Garis-garis asimptotik dan sifat-sifatnya adalah dasar dari bentuk geometri yaitu segitiga. Segitiga yang dimaksud adalah segitiga asimptotik.

C. Segitiga Asimptotik pada Geometri Hiperbolik