Sudut Kesejajaran Sifat-sifat Kesejajaran pada Geometri Hiperbolik

46 menyebabkan beberapa sifat pada Geometri Euclid berbeda dengan sifat-sifat pada Geometri Hiperbolik. Telah dibahas sebelumnya mengenai garis tegak lurus persekutuan dan ultraparalel, secara umum pada subbab ini akan dibahas mengenai garis-erapa garis sejajar dalam Geometri Hiperbolik yang tidak memiliki garis tegaklurus persekutuan garis-garis tersebut tidak ultraparalel. Hal ini mengindikasikan adanya klasifikasi lain pada garis-garis sejajar dalam geometri Hiperbolik selain garis-garis ultraparalel. Adanya garis semacam ini pada Geometri Hiperbolik terkait dengan sifat sudut kesejajaran dan nilai kritis yang muncul akibat Postulat Kesejajaran Hiperbolik. Pada subbab sebelumnya telah dibahas mengenai sinar-sinar garis sejajar memiliki sebuah garis tegaklurus persekutuan yang tunggal dan unik. Selanjutnya akan dibahas mengenai sifat-sifat dalam Geometri Hiperbolik mengenai sudut kesejajaran dan limit sinar-sinar garis sejajar atau sinar-sinar sejajar asimptotik. Tidak semua garis sejajar dalam Geometri Hiperbolik memiliki garis tegaklurus persekutuan. Sifat-sifat mengenai sudut kesejajaran dan sinar-sinar sejajar asimptotik akan memberikan gambaran mengenai bentuk kedua dari dua garis yang sejajar dalam Geometri Hiperbolik. Bentuk pertama adalah garis-garis sejajar yang memiliki tegak lurus persekutuan dan bentuk kedua adalah adanya garis-garis sejajar yang tidak memiliki garis tegak lurus persekutuan.

1. Sudut Kesejajaran

Sudut kesejajaran diawali dengan mengkonstruksi himpunan beririsan K intersecting set K yang hampir serupa dngan mengkonstruksi batas atas atas supremum pada analisis real. Selanjutnya pada subbab ini juga akan dibahas 47 nilai kritis critical number, sudut kesejajaran angle of parallelism, dan fungsi kritis critical function. Sebelum membahas sifat-sifat mengenai sudut kesejajaran, akan dibahas mengenai himpunan beririsan . Anggap sebuah garis dan titik eksternal . Menggunakan Teorema Sudut Dalam Berseberangan Teorema 2.8, dua garis tegaklurus ganda melalui adalah garis yang sejajar . Teorema 2.8 berlaku pada Geometri Netral dan Geometri Hiperbolik dalam kondisi tertentu. Konvers dari Teorema 2.8 yaitu “ Jika ada dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis tranversal, maka kedua sudut dalam bersesuaiannya kongruen” ekuivalen dengan Postulat Kesejajaran Euclid. Jika Konvers dari Teorema 2.8 tidak berlaku pada Geometri Hiperbolik, maka ada garis sejajar yang lain yang melalui garis-garis tersebut akan dibahas pada subbab selanjutnya mengenai sinar garis sejajar asimptotik. Kesejajaran tersebut memiliki sinar-sinar garis yang membentuk sudut kurang dari 90° dengan , dimana adalah kaki dari garis tegaklurus dari P ke . Misalkan adalah sebuah garis dan adalah sebuah titik diluar . Tarik garis tegaklurus dari ke di titik Terdapat pada dan . Untuk setiap bilangan dengan ada titik , pada sisi yang sama dari ⃡ sebagaimana , sedemikian hingga . Dengan K adalah . Definisi 3.2 Himpunan Beririsan Venema,2012: 141. Himpunan K merupakan himpunan beririsan intersecting set untuk dan 48 Gambar 27. Konstruksi Himpunan Beririsan untuk dan Sesuai dengan Definisi 3.2 mengenai himpunan , Gambar 27 menggambarkan konstruksi dari himpunan beririsan . Sudut adalah sudut yang dibentuk oleh dan . Dapat diamati bahwa K dan . Jadi adalah subset dari interval . Pada faktanya Teorema 3.5 memperlihatkan bahwa adalah interval setengah terbuka dari rumus . Bagian pertama Teorema 3.5 berikut mengindikasikan bahwa adalah sebuah interval dan bagian dua teorema memperlihatkan interval tersebut terbuka kanan. Teorema 3.5 Venema, 2012: 141. Misalkan K adalah irisan untuk dan . Jika , 1. 2. Bukti:

1. Andaikan adalah himpunan bagian dari dan