Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

20 Gerakan badan secara kasar atau keras ini adalah gerekan seperti berlari, melompat, melempar, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Yudha M. Saputra dan Rudyanto 2005: 117 motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Kemampuan dalam menggunakan otot- otot besar tersebut termasuk dalam kemampuan gerak gerak dasar. Gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Menurut uruaian di atas dapat diulas kembali motorik kasar adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot besar untuk melakukan gerakan kasar seperti berlari, berjalan, meloncat, melempar dan lain sebagainnya. Kemampuan-kemampuan motorik kasar tersebut yang akan diteliti pada penelitian ini.

2. Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Motorik adalah salah satu jenis perkembangan fisik yang dialami oleh anak usia dini. Menurut Sumantri 2005: 70 perkembangan motorik bisa terjadi dengan baik apabila anak memperoleh kesempatan cukup besar untuk melakukan aktivitas fisik dalam bentuk gerakan-gerakan yang melibatkan keseluruhan bagian anggota-anggota tubuh. Menurut Slamet Suyanto 2005: 50 perkembangan motorik meliputi perkembangan otot kasar dan otot halus. Sedangkan menurut Suyadi 2010: 67 perkembangan motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. 21 Menurut Gesell dan Ames serta Illingsworth yang ditulis kembali dalam Slamet Suyanto 2005: 50-51 perkembangan motorik pada anak mengikuti delapan pola umum, yaitu: a. Continuity bersifat kontinu, dimulai dari gerakan yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks sejalan dengan bertambahnya usia anak. b. Uniform sequence memiliki pola tahapan yang sama, semua anak memiliki pola tahapan yang sama meskipun kecepatan tiap anak untuk mencapai tahapan tersebut berbeda. c. Maturity kematangan, dipengaruhi oleh perkembangan sel saraf. Sel saraf telah terbentuk saat anak lahir, tetapi proses mielinasinya masih terus berlangsung sampai beberapa tahun kemudian. Demikian pula otot dan tulang sebagai alat gerak. Anak tidak dapat melakukan suatu gerak motorik tertentu yang terkoordinasi sebelum proses mielinasi tercapai. d. Umum ke khusus, yaitu dimulai dari gerak yang bersifat umum ke gerak yang bersifat khusus. e. Dimulai dari gerak refleks bawaan ke arah gerak yang terkoordinasi. Anak lahir ke dunia telah memiliki refleks, seperti menangis bila lapar, haus, sakit, atau merasakan tidak enak. Refleks tersebut akan berubah menjadi gerak yang terkoordinasi dan bertujuan. f. Bersifat chepalo-caudal direction, artinya bagian yang mendekati kepala berkembang lebih dahulu dibanding bagian yang mendekati ekor. Otot pada leher berkembang lebih dahulu daripada otot kaki. g. Bersifat proximo-distal, artinya bahwa bagian yang mendekati sumbu tubuh tulang belakang berkembang lebih dulu dari yang lebih jauh. Otot dan saraf lengan berkembang lebih dahulu daripada otot jari. h. Koordinasi bilateral menuju crosslateral, artinya bahwa koordinasi organ yang sama berkembang lebih dahulu sebelum bisa melakukan koordinasi organ bersilangan. Perkembangan motorik menurut urian di atas dapat diulas kembali bahwa perkembangan motorik menyangkut motorik kasar dan motorik halus, motorik kasar dan motorik halus merupakan perkembangan dari urat saraf dan otot yang saling terkoordinasi. Perkembangan motorik ini bertahap dari yang tadinya hanya bisa gerakan sederhana sampai ke gerakan yang kompleks. Dalam penelitian ini hanya 22 berpusat pada kemampuan motorik kasar saja. Motorik kasar akan dilatih dengan menggunakan permainan Boy-boyan, sehingga urat saraf dan otot dapat berkembang baik. Karena apabila urat saraf dan otot berkembang dengan baik maka motorik kasar anak tentu akan berkembang dengan baik.

3. Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK A Pengaruh Permainan Origami Terhadap Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pada Kelompok A Di Tk Pertiwi Bowan Delanggu Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 14

PENGARUH PERMAINAN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI BOWAN Pengaruh Permainan Origami Terhadap Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pada Kelompok A Di Tk Pertiwi Bowan Delanggu Klaten Tahun Pela

0 1 10

PENGARUH PERMAINAN OUTDOOR TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK ‘AISYIYAH Pengaruh Permainan Outdoor Terhadap Perkembangan Fisik Motorik Kasar Anak Kelompok B TK 'Aisyiyah Bustanul Athfal II Babadan Karangdowo Klaten Tahun Ajaran

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENCRAK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Encrak Pada Anak Kelompok B Di Tk Pertiwi Ii Keden Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN.

1 1 59

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

0 0 10

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DEMANGAN

1 3 9

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN EGRANG BATHOK KELAPA PADA ANAK KELOMPOK B TK KARTIKA IV-15

1 4 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini 1. Pengertian Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini - HANIFAKH HANA SOFYANA BAB II

0 4 23