Harga Spot dan Harga Forward

pemimpin perusahaan dan lain sebagainya. Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau group dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama. 3. Efsiensi pasar bentuk kuat strongform Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau group dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal abnormal return karena mempunyai informasi privat.

10. Harga Futures Berdasarkan Harga Fisik

Didalam menguji empiris efisiensi pasar CPO maka dipergunakan model pasar tradisional yang efisien traditional efficient market Hansen, 1980, yang umumnya dibuat berdasarkan tes regresi dengan persamaan, Sr = a + bFt,T + Ut Dimana, Sr = Spot price pada saat tanggal pengiriman, Ft,T = Futures price yang akan dinikmati pada t tanggal pengiriman T Ut = Error Item Hipotesis yang menguji pasar adalah efisien dirumuskan dalam model dengan hipotesis nol H0,a = 0 dan b = 1 dibawah asumsi bahwa Ut yang merupakan gangguan acak adalah independen dan didistribusikan secara identik dengan Ut N

B. Penelitian yang Relevan

Sebagai acuan dan referensi untuk penelitian ini, maka berikut ini adalah penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Yunanto 2009 dengan judul Analisis pengaruh Harga Spot dan Harga Forward terhadap Harga di masa mendatang komoditas CPO di Bursa Derivatif Malaysia. Penelitian ini membuktikan bahwa Harga Spot dan Harga Forward berpengaruh signifikan positif terhadap Harga Future. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu menambah rentang waktu penelitian dan menambah variabel makro ekonomi. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dkk 2011 dengan judul Analisis kontrak berjangka OLEIN pada Bursa Berjangka Jakarta. Penelitian ini membuktikan bahwa persamaan return kontrak berjangka OLEIN dipengaruhi oleh secara bersama-sama oleh SBI, return nilai tukar, dan return CPO sebesar 66. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. saran untuk penelitian selanjutnya adalah penelitian yang sama dapat dilakukan pada produk kontrak berjangka baru seperti kopi, kakao dan lain lain. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Yanthi dan Artini 2013 dengan judul Pengaruh Kurs Spot dan Kurs Forward dalam memprediksi Futures Spot dalam pasar valas Asia Tenggara. Penelitian ini membuktikan bahwa Kurs Spot dan Kurs Forward secara signifikan terbukti berpengaruh positif dalam memprediksi Futures Spot. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu untuk meneliti faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti tingkat inflasi, tingkat bunga, tingkat pendapatan, pengawasan pemerintah dalam memprediksi futures spot. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Prihatini 2015 dengan judul Analisis Votalitas dan Hubungan Harga Spot-Futures dengan Ekspor Crude Palm Oil CPO di Indonesia. Penelitian ini membuktikan pengaruh harga dan variabel lain yaitu produksi, nilai tukar, suku bunga dan harga minyak dunia terhadap ekspor dianalisis dengan menggunakan analisis VECM. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam jangka panjang harga futures, harga ekspor, produksi, nilai tukar, suku bunga dan harga minyak dunia berpengaruh signifikan terhadap ekspor. Penelitian selanjutnya disarankan untuk membandingkan dengan komoditi lain dan menambah variabel makro lainnya serta menggunakan metode yang berbeda.

C. Kerangka Pikir 1. Pengaruh Harga Spot terhadap Harga Futures

Pasar komoditas merupakan pasar yang dinamis, karena harga yang terjadi akan selalu berubah terkait dengan pengaruh yang direfleksikan oleh perubahan dalam supply and demand Faisal, 2001. Keberhasilan dalam melakukan hedging di pasar futures tergantung kepada kemampuan dalam mengantisipasi dan menganalisis basis relation hubungan Future Price dan Spot Price. Sumber : Hull 2001 Grafik 2. Convergence Futures to Spot Hubungan Harga Spot terhadap Harga Futures dapat dijelaskan melalui teori contango dan backwardation yang digambarkan pada grafik 2a dan grafik 2b. Menurut Irawan 2012, contango adalah situasi pasar ketika Harga Futures berada di atas Harga Spot. Teori tersebut menjelaskan jika supply komoditas untuk waktu yang akan datang diperkirakan akan mengalami penurunan, sementara permintaan tetap atau meningkat akan mendorong Harga Futures lebih tinggi dari Harga Spot. Sebaliknya backwardation menurut Irawan 2002, adalah situasi pasar ketika Harga Futures berada di bawah Harga Spot. Teori backwardation menjelaskan jika persediaan diperkirakan berlebih sementara permintaan tetap maka akan mendorong Harga Futures berada di bawah Harga Spot. Pada proses Time Time a b Futures Price Futures Price Spot Price Spot Price pembentukan harga menuju harga keseimbangan yaitu harga pada saat jatuh tempo, Harga Spot akan menuju Harga Futures yang disebut dengan titik convergence. Berdasarkan penjelasan melalui 2 teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Harga Spot berpengaruh positif terhadap Harga Futures. Penjelasan tentang pengaruh Harga Spot terhadap Harga kontrak futures dapat dijelaskan pula melalui teori random walk. Teori itu menjelaskan bahwa prediksi terbaik untuk periode yang akan datang adalah harga saat ini Kuncoro, 2009. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika Harga Spot mengalami kenaikan maka Harga Futures juga akan mengalami hal yang sama. Berdasarkan penjelasan logis di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif Harga Spot terhadap prediksi Harga Futures.

2. Pengaruh Harga Forward terhadap Harga Futures

Kontrak berjangka baik Forward maupun Futures memiliki beberapa perbedaan dengan kelebihan maupun kekurangan masing-masing yaitu bahwa kontrak futures diperdagangkan setiap hari melalui peran bursa sedangkan dalam kontrak forward perdagangan terjadi hanya jika saat antar counter-party bertemu. Kontrak futures lebih likuid yang bisa dengan mudah diperjualbelikan sementara kontrak forward tidak. Kontrak forward memiliki risiko default atau risiko gagal bayar karena tidak melibatkan pihak atau lembaga lain sementara kontrak futures lebih aman karena dijamin oleh lembaga kliring. Kontrak futures telah distandarisasi ukuran, waktu ataupun kualitas komoditas sedangkan kontrak forward tidak