Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

9 b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi sekolah dalam pelaksanaan program Praktik Kerja I ndustri diwaktu yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang masalah kependidikan sebelum terjun langsung di lapangan kerja dan dapat mendorong peneliti supaya mengadakan penelitian yang lebih lanjut. b. Bagi SMK yang bersangkutan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan untuk bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas lulusan dengan program Praktik Kerja I ndustri yang akan datang. c. Bagi guru SMK yang bersangkutan, hasil ini diharapkan memberikan masukan kepada para guru supaya dapat meningkatkan kinerja. d. Bagi Dunia Usaha Dunia I ndustri yang digunakan untuk pelaksanaan Praktik Kerja I ndustri, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah. e. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah buku referensi di perpustakaan untuk bahan referensi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut .

BAB I I KAJI AN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan Kejuruan

Masih banyak lulusan SMK yang mengganggur merupakan suatu masalah bagi bangsa ini, dikarenakan lulusan SMK yang seharusnya bisa langsung terjun ke dunia kerja. Oleh sebab itu diperlukan evaluasi terhadap program yang ada di SMK, salah satu program yang perlu dievaluasi yaitu Program Praktik Kerja I ndustri. Dalam penelitian ini yang akan mengevaluasi program tersebut, untuk itu perlu kita mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan program itu. Hal-hal yang berkaitan dengan program Praktik Kerja I ndustri yaitu: sistem pendidikan kejuruan, praktik kerja industri dan macam-macam model evaluasi. Menurut Undang-Undang Republik I ndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa jalur pendidikan di I ndonesia terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya Kuswana, 2013: 187-190. Pendidikan ini diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka ataupun melalui jarak jauh. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sedangkan pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Sedang tempat kursus, bimbingan belajar, sanggar-sanggar termasuk dalam pendidikan informal yang kurikulumnya dibuat 11 dan dievaluasi sendiri oleh pengelola. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP seperti yang disebutkan dalam pasal 18 ayat 3 Undang-Undang Republik I ndonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan menengah ini memiliki beberapa bentuk yaitu Sekolah Menengah Atas SMA, Madrasah Aliyah MA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang setara dengan sekolah-sekolah tersebut.

a. Pengertian dan Fungsi Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan memiliki beberapa pengertian dari beberapa ahli, diantaranya menurut Webster dalam Kuswana 2013: 157, Pendidikan Vokasi Kejuruan adalah suatu pendidikan dan pelatihan untuk kepentingan jabatan di lapangan kerja yang spesifik seperti bidang industri, pertanian atau perdagangan. Pendidikan kejuruan menurut Sukamto 1988: 20, pendidikan kejuruan adalah semua program pendidikan berbagai jenjang yang bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan potensinya ke arah suatu pekerjaan atau karier. Sedangkan menurut Walter dalam Kuswana 2013: 157, pendidikan kejuruan merupakan suatu program pendidikan yang mempersiapkan orang- orang untuk siap memasuki dunia usaha dunia industri setelah mereka lulus dari sekolah baik yang bersifat sekolah formal maupun nonformal. Pendidikan kejuruan berarti memiliki peran yang sangat strategis dalam menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan profesional untuk siap