18
Menurut  pendapat  Morrison dalam  Louis,  Manion    Keith  2011: 50 menyatakan  bahwa “
Evaluation  is  the  provision  of  information  about  specified issues upon which judgements are based and from which decisions for action are
taken”. Menurut  pendapat  Wirawan  2011: 30  evaluasi  merupakan  alat  dari
berbagai  cabang  ilmu  pengetahuan  untuk  menganalisis dan  menilai  fenomena ilmu  pengetahuan  dan  aplikasi  ilmu  pengetahuan  dalam  penerapan  ilmu
pengetahuan dalam praktik profesi. Arikunto dan Jabar 2004: 7, evaluasi program adalah suatu proses yang
dilakukan  untuk  mengetahui  efektivitas  komponen  program  dalam  mendukung pencapaian tujuan dari program yang dilakukan. Dengan demikian, jika diketahui
bahwa hasil belajar tidak memuaskan, dapat dicari dimana letak kekurangannya. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
penilaian  terhadap  suatu  program  yang  telah  berjalan  untuk  mengetahui  baik atau buruknya program tersebut. Kaitannya dengan program evaluasi digunakan
untuk mengumpulkan informasi sejauh mana program tersebut berjalan apakah sudah  sesuai  dengan  tujuan  awal  dari  program  tersebut, selanjutnya  informasi
tersebut bisa digunakan mengkoreksi apa yang kurang dalam program yang telah berjalan  dan  memperbaikinya  untuk  digunakan  dimasa  yang  akan  datang.
Setelah mengetahui pengertian tentang evaluasi, jika dikaitkan dengan program Praktik  Kerja  I ndustri  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  evaluasi  praktik  kerja
industri  adalah  mengumpulkan  informasi  yang  berkaitan  dengan  praktik  kerja industri dari  proses  persiapan,  pelaksanaan  dan  hasilnya sehingga  kita  dapat
19
mengetahui  seberapa  baik  praktik  kerja  industri  tersebut  serta  apabila  ada kendala-kendala dapat diperbaiki.
b. Model- Model Evaluasi
Dalam  ilmu  evaluasi  program  pendidikan,  ada  banyak  model  yang  bisa digunakan  untuk  mengevaluasi  suatu  program. Meskipun  antara  satu  dengan
yang  lainnya  berbeda,  namun  maksudnya  sama  yaitu  melakukan  kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi
yang  bertujuan  untuk  menyediakan  bahan  bagi  pengambil  keputusan  dalam menentukan  tindak  lanjut  suatu  program. Model  evaluasi  adalah  model  desain
evaluasi yang dibuat oleh pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatnya  atau  tahap  pembuatannya,  serta  ada  juga  yang  diberi  sebutan
sesuai dengan sifat kerjanya. Arikunto dan Jabar 2004: 25 membedakan model evaluasi menjadi 7 macam yaitu sebagai berikut .
1 Goal Oriented Evaluation Model
Goal Oriented Evaluation Model ini merupakan model yang muncul paling awal.  Yang  menjadi  objek  pengamatan  pada  model  ini  adalah  tujuan  dari
program  yang  sudah  ditetapkan  jauh  sebelum  program  dimulai. Evaluasi dilakukan  secara  berkesinambungan,  terus-menerus,  mencapai  sejauh  mana
tujuan  tersebut  sudah  terlaksana  di  dalam  proses  pelaksanaan  program. Model ini dikembangkan oleh Tyler.
2 Goal Free Evaluation Model
Model  evaluasi  yang  dikembangkan  oleh  Michael  Scriven  ini  dapat dikatakan  berlawanan  dengan  model  pertama  yang  dikembangkan  oleh  Tyler.
20
Jika  dalam  model  yang  dikembangkan  oleh  Tyler,  evaluator  terus-menerus memantau  tujuan,  yaitu  sejak  awal  proses  terus  melihat  sejauh  mana  tujuan
tersebut sudah dapat dicapai, dalam model evaluasi lepas dari tujuan goal free
evaluation  justru  menoleh  dari  tujuan. Menurut  Michael  Scriven,  dalam melaksanakan  evaluasi  program  evaluator  tidak  perlu  memperhatikan  apa  yang
menjadi tujuan program. Tetapi yang perlu diperhatikan dalam program tersebut adalah bagaimana kerjanya program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan-
penampilan yang terjadi, baik hal-hal positif maupun hal-hal negatif. 3
Formatif-Sumatif Evaluation Model Selain  model  “evaluasi  lepas  dari  tujuan”,  Michael  Scriven  juga
mengembangkan  model  lain,  yaitu  model formatif-sumatif.  Model  ini  menunjuk adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan
pada  waktu  program  masih  berjalan  disebut  evaluasi  formatif  dan  ketika program sudah selesai atau berakhir disebut evaluasi sumatif. Berbeda dengan
model yang pertama dikembangkan, model yang kedua ini ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat melepaskan diri dari tujuan.
4 Countenance Evaluation Model
Model  evaluasi  ini  dikembangkan  oleh  Stake,  model  Stake  menekankan pada  adanya pelaksanaan  dua  hal  pokok,  yaitu: 1  deskripsi
description  dan 2  pertimbangan
judgements,  serta  membedakan  adanya  tiga  tahap  dalam evaluasi  program
yaitu:   1  antesenden antecendents,  2  transaksi
transaction dan 3 hasil outcomes.