Model- Model Evaluasi Evaluasi Praktik Kerja I ndustri
20
Jika dalam model yang dikembangkan oleh Tyler, evaluator terus-menerus memantau tujuan, yaitu sejak awal proses terus melihat sejauh mana tujuan
tersebut sudah dapat dicapai, dalam model evaluasi lepas dari tujuan goal free
evaluation justru menoleh dari tujuan. Menurut Michael Scriven, dalam melaksanakan evaluasi program evaluator tidak perlu memperhatikan apa yang
menjadi tujuan program. Tetapi yang perlu diperhatikan dalam program tersebut adalah bagaimana kerjanya program, dengan jalan mengidentifikasi penampilan-
penampilan yang terjadi, baik hal-hal positif maupun hal-hal negatif. 3
Formatif-Sumatif Evaluation Model Selain model “evaluasi lepas dari tujuan”, Michael Scriven juga
mengembangkan model lain, yaitu model formatif-sumatif. Model ini menunjuk adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi yang dilakukan
pada waktu program masih berjalan disebut evaluasi formatif dan ketika program sudah selesai atau berakhir disebut evaluasi sumatif. Berbeda dengan
model yang pertama dikembangkan, model yang kedua ini ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat melepaskan diri dari tujuan.
4 Countenance Evaluation Model
Model evaluasi ini dikembangkan oleh Stake, model Stake menekankan pada adanya pelaksanaan dua hal pokok, yaitu: 1 deskripsi
description dan 2 pertimbangan
judgements, serta membedakan adanya tiga tahap dalam evaluasi program
yaitu: 1 antesenden antecendents, 2 transaksi
transaction dan 3 hasil outcomes.
21
5 CSE-UCLA Evaluation Model
CSE-UCLA terdiri dari dua singkatan, yaitu CSE dan UCLA. Yang pertama yaitu CSE, merupakan singkatan dari
Center for the Study of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan singkatan dari
University of California in Los Angeles. Ciri dari model CSE-UCLA adalah adanya lima tahap yang dilakukan
dalam evaluasi, yaitu: perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil dan dampak.
6 CI PP Evaluation Model
Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator, oleh karena itu yang diberikan relatif panjang
dibandingkan dengan model yang lainnya. Model CI PP ini dikembangkan oleh Stufflebeam dan kawan-kawan 1967 di
Ohio State University. CI PP merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu: evaluasi terhadap
konteks Context evaluation, evaluasi terhadap masukan I nput evaluation,
Process evaluation evaluasi terhadap proses dan evaluasi terhadap hasil Product evaluation. Keempat kata yang disebutkan dalam singkatan CI PP
tersebut merupakan sasaran evaluasi, yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program kegiatan.
7 Discrepancy Model
Discrepancy adalah istilah bahasa I nggris, yang diterjemahkan ke dalam bahasa I ndonesia menjadi “kesenjangan”. Model yang dikembangkan oleh
Malcolm Provus ini merupakan model yang menekankan pada pandangan adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Evaluasi program yang dilakukan
oleh evaluator mengukur besarnya kesenjangan yang ada di setiap komponen.
22
Setelah mengetahui model-model evaluasi yang telah dijelaskan diatas, kita dapat mengetahui bahwa dari semua model tersebut memiliki kesamaan
yaitu untuk mengetahui seberapa baik suat u program yang sedang berjalan, dan hanya berbeda cara yang dilakukan untuk mendapatkan hasil dari proses evaluasi
tersebut.