37
table  siklus  penerapan  model creative  problem  solving  pada  gambar  1  sebagai
berikut.
Gambar 1. Kerangka Berfikir
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesis  tindakan  dalam  penelitian  ini berdasarkan masalah yang telah dikemukakan di atas adalah sebagai berikut.
1.  Bagaimana tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Creative  Problem  Solving  untuk  meningkatkan  kompetensi  belajar  aspek
kognitif siswa SMK Negeri 2 Depok?
Kompetensi siswa masih  rendahbelum maksimal pada mata pelajaran ilmu ukur tanah kelas X TGB SMK Negeri 2 Depok pada aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotor
kompetensi siswa meningkat pada aspek afektif, aspek kognitif dan
aspek psikomotor
Perencanaan Creative problem solving
Perlu perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa pada ketiga aspek yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotor,
maka diterapakann model Pembelajaran Creative Problem Solving
Pelaksanaan Creative problem solving
Observasi Creative problem solving Refleksi Creative problem solving
Indikator ketercapaian belum tercapai Indikator ketercapaian tercapai
Indikator ketercapaian belum tercapai
38
2.  Bagaimana tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Creative  Problem  Solving  untuk  meningkatkan  kompetensi  belajar  aspek
psikomotorik siswa SMK Negeri 2 Depok? 3.  Bagaimana tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Creative  Problem  Solving  untuk  meningkatkan  kompetensi  belajar  aspek afektif siswa SMK Negeri 2 Depok?
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jika  dilihat  dari  sejarahnya,  PTK  pertama  kali  diperkenalkan  oleh  ahli psikolog Amerika yang bernama Kurt Lewin pada tahun 1946. Kemudian banyak
dikembangkan  lagi  oleh  ahli-ahli  dibidang  pendidikan  dan  psikologi  seperti Stephen Kemmis, Robin McTaggart, John Elliot dan yang lainya.
Menurut  Jhon  Elliot  dalam  Burhan  Elfanany  2013:  20  bahwa  yang dimaksud dengan PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk
meningkatkan  kualitas  tindakan  didalamnya.  Seluruh  prosesnya  meliputi  telaah, diagnosis,  perencanaan,  pelaksanaan,  pemantauan  dan  pengaruh  menciptakan
hubungan  yang  diperlukan  antara  evaluasi  diri  dari  perkembangan  profesional. Menurut  Susilo  2007:  16,  mengemukakan  bahwa  PTK  merupakan  penelitian
yang  dilakukan  oleh  guru  dikelas  atau  disekolah  tempat  mengajar,  dengan penekanan  pada  penyempurnaan  atau  peningkatan  praktek  dan  proses  dalam
pembelajaran. Berdasarkan  dari  kedua  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  PTK
adalah  penelitian  yang  menitikberatkan  pada  perbaikan  kualitas  proses pembelajaran  dari  seorang  pendidik  atau  guru  dalam  suatu  kegiatan
pembelajaran teori maupun kegiatan pembelajaran praktik. Peningkatan kualitas proses  pembelajaran  tentu  pada  akhirnya  diharapkan  dapat  meningkatkan
kompetensi  belajar  siswa  pada  aspek  afektif,  aspek  kognitif  dan  aspek psikomotor.