Penokohan Analisis Struktural dalam Roman
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Schmitt dan Viala 1982: 29 menyatakan bahwa “un motif est une
isotopie minimale, simple; un thème est une isotopie complexe, formée de plusieurs motifs” atau “motif adalah sebuah isotopi yang sederhana dan tema
adalah sebuah isotopi yang kompleks, yang dibentuk dari banyak motif.” Tema atau makna cerita yang ada di dalam suatu karya sastra bisa saja
lebih dari satu dikarenakan adanya perbedaan intepretasi yang dimiliki oleh pembaca. Tema dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori. Dari tingkat
keutamaannya, tema dibedakan menjadi dua kategori, yaitu tema mayor dan tema minor.
Tema mayor atau tema utama adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan umum suatu karya sastra. Makna pokok suatu karya tersirat
dalam keseluruhan cerita, bukan makna yang hanya terdapat dalam beberapa bagian saja. Namun, makna yang hanya terdapat di dalam bagian-bagian tertentu
suatu karya sastra dinamakan makna bagian, makna tambahan, atau tema minor. Tema minor atau tema bawahan dapat muncul lebih dari satu dalam suatu karya
sastra Nurgiyantoro, 2012: 82-83. Makna tambahan tidaklah makna yang berdiri sendiri dari makna
utamanya, namun mendukung atau mencerminkan makna utama dari keseluruhan cerita. Sehingga keberadaan makna tambahan tersebut menegaskan eksitensi
makna utama atau tema mayor Nurgiyantoro, 2012: 83.