memutuskan untuk pergi ke New York demi mencari informasi-informasi seputar peristiwa 911 yang akan menginspirasi karyanya.
Penceritaan selanjutnya adalah di bulan September tahun 2002 dimana Frédéric Beigbeder pergi ke kota New York tepat setahun setelah peristiwa 911
terjadi. Di bulan September, kota New York sedang mengalami musim panas. Musim panas identik dengan keceriaan dan semangat karena kecerahan yang
dihasilkan pada musim ini. Berdasarkan analisis waktu dapat dikatakan bahwa musim panas yang
penuh dengan semangat serta bertepatan dengan peringatan setahun peristiwa 911 mendorong Frédéric Beigbeder untuk melakukan penerbangan ke New York.
Masa tersebut adalah masa penceritaan keantusiasan Frédéric Beigbeder mencari informasi-informasi seputar peristiwa 911 di New York yang diharapkan akan
memberinya ide cerita. Tidak dijelaskan berapa lama Frédéric Beigbeder berada di New York. Namun selain mencari informasi untuk ide ceritanya, ia juga
berkeliling ke sekitar wilayah World Trade Center untuk memastikan keberadaan Menara Kembar yang telah runtuh sejak 11 September 2001 yang silam.
Cerita dilanjutkan dengan penceritaan kembalinya Frédéric Beigbeder ke Paris. Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Frédéric Beigbeder segera
kembali ke Paris. Ia kemudian menulis roman yang menceritakan peristiwa 911 tersebut di Le Ciel de Paris. Dijelaskan bahwa ia menulis romannya tersebut
selama seminggu di sana.
Berdasarkan pemaparan latar waktu cerita pokok, maka dapat disimpulkan bahwa waktu yang melatari kejadian cerita terjadi di tahun 2002, setahun setelah
peristiwa 911 terjadi.
3 Latar Sosial
Roman Windows on the World dilatarbelakangi oleh kehidupan Frédéric Beigbeder yang berasal dari keluarga kaya namun justru tidak bahagia. Masa
kanak-kanak dan masa remaja Frédéric Beigbeder yang suram membuat ia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan keluarganya yang kaya dan memilih
menjadi seorang sastrawan saat sudah dewasa. Latar sosial selanjutnya adalah kehidupan masyarakat pasca peristiwa 911.
Peristiwa 911 dikabarkan merupakan sebuah aksi serangan teroris Al-Qaeda yang menabrakkan Boeing ke Menara Kembar World Trade Center, sebuah gedung
pencakar langit tertinggi di kota New York dan juga ke Pentagon. Peristiwa 911 yang memakan ribuan korban tersebut membekas dan menimbulkan perasaan
takut tidak hanya bagi warga Amerika Serikat saja, namun juga bagi seluruh masyarakat dunia.
Pemikiran Frédéric Beigbeder mengenai kesusastraan yang seharusnya menceritakan sesuatu yang dianggap tabu dan peristiwa 911 adalah hal yang
dilarang untuk diceritakan secara besar-besaran pada masa itu, mendorongnya untuk menulis sebuah roman yang menceritakan peristiwa 911 tersebut. Dengan
romannya, ia berharap bahwa Menara Kembar World Trade Center dan peristiwa 911 dapat selalu dikenang.
Berdasarkan uraian latar sosial di atas dapat disimpulkan bahwa cerita pokok roman Windows on the World terjadi pada era modern tahun 2002 dimana
masyarakat dunia menjadi sangat cemas akan keberadaan teroris setelah adanya peristiwa 911 yang meruntuhkan kedua Menara Kembar World Trade Center pada
tanggal 11 September 2001 yang silam. Peristiwa 911 tersebut mendukung Frédéric Beigbeder untuk peduli pada lingkungan sekitar. Layaknya seorang
pengarang yang ingin menghasilkan suatu karya yang luar biasa, hal tersebut kemudian mendorong Frédéric Beigbeder untuk menulis sebuah roman mengenai
betapa mengerikannya peristiwa 911 tersebut.
b. Cerita sisipan 1 Latar Tempat
Latar tempat dalam cerita sisipan roman Windows on the World adalah di Menara Kembar World Trade Center, lebih tepatnya di restauran Windows on the
World yang berada di Menara Utara World Trade Center. Menara Kembar World Trade Center adalah gedung pecakar langit
tertinggi di kota New York. Menara Kembar tersebut terletak di Lower Manhattan, New York, Amerika Serikat. Menara Kembar didesain oleh keturunan
Jepang-Amerika bernama Minoru Yamasaki pada tahun 1912-1982 dan dibangun di bawah arahan keluarga Rockefeller dan Otoritas New York. Kedua Menara
Kembar World Trade Center yang masing-masing memiliki 110 lantai yang terbuat dari beton tersebut mencapai ketinggian 420 meter.
Latar selanjutnya adalah Windows on the World. Windows on the World adalah sebuah restauran termewah di kota New York karena berada di lantai 107
gedung Menara Utara World Trade Center. Di sana, sistem pemesanan tempat dilakukan dengan cara reservasi terlebih dahulu. Dari atas restauran Windows on
the World, para pengunjung dapat melihat pemandangan indah kota New York yang penuh dengan gedung pencakar langit yang tinggi dan tertata rapi. Hal ini
sesuai dengan namanya yang berarti ‘Jendela di atas Dunia’. Seperti dalam kutipan berikut.
“« :LQGRZVRQWKH:RUOG2QH:RUOG7UDGHHQWHU niveau. Cet
élégant bar-restaurant jouit d’une des plus belles vues panoramiques sur New York. Après le fameux attentat à la bombe de 1993, d’importants
peau neuve, et de se doter d’un somptueux intérieur. » page 49.
“« Windows on the World, One World Trade Center terletak di lantai 107. Restauran mewah untuk menikmati pemandangan yang paling indah dari
kota New York. Setelah pengeboman yang terkenal pada tahun 1993, renovasi besar memungkinkannya untuk menciptakan penampilan baru
dengan interior yang mewah. » hal. 49.
Windows on the World inilah yang kemudian menjadi latar dominan dalam cerita sisipan roman Windows on the World yang ditulis oleh Frédéric
Beigbeder. Diceritakan bahwa tokoh Carthew mengajak kedua anaknya, Jerry dan
David ke restauran Windows on the World untuk sarapan, tepat sebelum Boeing 767 AA menghantam Menara Utara World Trade Center pada pukul 8.46 waktu
bagian New York. Tokoh Carthew dan orang-orang di dalam restauran Windows on the World terkejut. Mereka berlari dan berteriak ketakutan. Tokoh Carthew
yang ingin segera membawa kedua anaknya keluar dari dalam gedung yang langsung terbakar, justru terjebak di dalam restauran. Orang-orang di dalam sana
tidak dapat pergi kemanapun, mereka juga tidak dapat menghubungi siapapun.
Mereka hanya dapat menunggu bantuan datang hingga akhirnya kematian menjemput mereka sebelum menara runtuh.
Berdasarkan pemaparan latar tempat di atas maka dapat disimpulkan bahwa latar yang mendominasi cerita sisipan roman Windows on the World adalah
di Windows on the World. Sesuai dengan artinya, Windows on the World terletak di puncak gedung Menara Utara World Trade Center, New York. Windows on the
World merupakan sebuah restauran mewah yang berada di gedung pencakar langit tertinggi di kota New York. Dari dalam Windows on the World, kita dapat
melihat pemandangan indah kota New York dan sekitarnya. Hal inilah yang kemudian mendorong tokoh Carthew untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih
sayangnya kepada Jerry dan David. Ia mengabulkan keinginan kedua anaknya untuk sarapan di sana. Selain itu, latar tempat ini juga mendukung tokoh Carthew
untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang ayah kepada kedua anaknya. Ia bertanggung jawab untuk membawa keluar Jerry dan David dari
dalam gedung yang terbakar akibat hantaman Boeing 767 AA tersebut.
2 Latar Waktu
Latar waktu dalam cerita sisipan roman terjadi pada tanggal 11 September 2001 dari mulai pukul 08.30 sampai pukul 10.29. Berdasarkan analisis waktu
dapat dikatakan bahwa cerita sisipan terjadi pada suatu pagi di musim panas. Musim panas yang penuh dengan semangat dan kegembiraan memicu hasrat
tokoh Carthew untuk berjalan-jalan di sekitaran World Trade Center bersama Jerry dan David. Namun sebelum itu, ia mengajak kedua anaknya untuk sarapan
bersama di Windows on the World karena kedua anaknya ingin sekali merasakan
makan di restauran mewah yang berada di gedung pencakar langit tertinggi di kota New York tersebut.
Penceritaan cerita sisipan berlangsung sekitar 102 menit. Penceritaan dimulai dari pukul 8.30 pagi dimana tokoh Carthew diceritakan tiba di Windows
on the World bersama kedua anaknya. Ia mengajak datang lebih awal agar tidak mengalami kemacetan. Cerita berlanjut hingga pada pukul 8.46 muncul hantaman
dari Boeing 767 AA yang menabrak Menara Utara World Trade Center. Pagi hari yang identik dengan keadaan dimana orang-orang tengah sibuk
bekerja, tentu sangat mengejutkan tokoh Carthew dan para pelanggan yang berada di dalam Windows on the World saat terjadi hantaman Boeing 767 AA tersebut.
Mereka berlari dan berteriak ketakutan. Mereka berusaha mencari jalan keluar untuk dapat selamat. Namun karena semua akses jalan terblokir api dan asap
hitam yang sangat tebal, mereka akhirnya terjebak di dalam gedung. Sudah hampir tiga seperempat jam Carthew dan rekan-rekan yang ia temui
terjebak di dalam gedung yang terbakar. Mereka hanya bisa menunggu bantuan datang di depan pintu darurat yang tak kunjung terbuka. Karena lelah menunggu
dan asap semakin menyesakkan, akhirnya satu demi satu rekan-rekan Carthew menemui ajal mereka.
Akhir cerita terjadi setelah kematian tragis menimpa rekan-rekan Carthew. Lelah menunggu bantuan datang, akhirnya Carthew memutuskan untuk membawa
Jerry dan David turun kembali agar dapat segera keluar dari dalam gedung dan selamat. Namun takdir berkata lain, David akhirnya pun menemui ajalnya dalam
perjalanan turun kembali. Kesedihan yang amat dalam pada diri Carthew dan
Jerry atas kematian David, membuat mereka akhirnya memutuskan untuk menyusul David. Carthew dan Jerry memutuskan untuk melompat terjun dari
jendela sebelum akhirnya Menara Utara World Trade Center runtuh pada pukul 10.28 waktu bagian New York.
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan uraian latar waktu di atas adalah pagi hari pada pukul 8.30 sampai dengan pukul 10.29 tanggal 11
September 2001. Hari itu merupakan hari dimana dua buah Boeing komersial menghantam Menara Kembar World Trade Center. Tokoh Carthew dan orang-
orang di dalam restauran Windows on the World merasa sangat terkejut dengan adanya Boeing 767 AA yang menghantam Menara Utara World Trade Center. Hal
inilah yang kemudian mendorong tokoh Carthew untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang ayah kepada Jerry dan David. Ia berusaha
keras melindungi dan mencari jalan keluar untuk dapat menyelamatkan kedua anaknya sebelum akhirnya mereka menemui ajalnya dan Menara Kembar World
Trade Center runtuh.
3 Latar Sosial
Latar sosial cerita sisipan roman Windows on the World adalah kehidupan di tengah masyarakat modern. Kehidupan modern kota New York yang dipenuhi
oleh gedung pencakar langit yang tinggi-tinggi mendorong tokoh Carthew untuk mengajak kedua anaknya sarapan di sebuah restauran mewah yang berada di kota
New York. Ia kemudian mengajak Jerry dan David sarapan di restauran Windows on the World yang terletak di puncak Menara Utara World Trade Center dimana