Inferensi Analisis Data Prosedur Analisis Konten 1. Pengadaan Data
6. Keinginan Frédéric Beigbeder untuk mendapatkan lebih banyak lagi ide untuk romannya.
7. Keputusan Frédéric Beigbeder untuk mencari beberapa informasi mengenai peristiwa 911 di New York untuk menginspirasinya.
8. Kepergian Frédéric Beigbeder ke New York dengan pesawat Concorde yang diliputi dengan perasaan takut.
9. Perasaan tidak tenang dalam diri Frédéric Beigbeder selama berada di New York.
10. Upaya Frédéric Beigbeder untuk menyamar sebagai orang Spanyol selama mencari informasi mengenai peristiwa 911 di New York.
11. Keberhasilan Frédéric Beigbeder menemukan beberapa informasi tentang peristiwa 911 di New York yang dapat menginspirasinya, salah satunya
adalah informasi bahwa api dan asap hitam yang tebal memblokir semua jalan.
12. Kembalinya Frédéric Beigbeder ke Paris dengan perasaan yang lebih lega karena berhasil mendapatkan informasi-informasi yang ia inginkan.
13. Penulisan roman yang berjudul Windows on the World oleh Frédéric Beigbeder berdasarkan informasi dan ide yang telah ia peroleh.
Tabel 2: Tahapan Alur Cerita Pokok dalam Roman Windows on the World Karya Frédéric Beigbeder
Tahap Awal
Cerita Tahap Aksi
Tahap Penyelesaian
1 2
3 4
5 Tahap
Permasalahan Awal
Tahap Pengembangan
Konflik Tahap Klimaks
FU 1 - FU 2
FU 3 - FU 6 FU 7 - FU 9
FU 10 FU 11 - FU
13
Keterangan: FU
= Fungsi Utama cerita pokok dalam roman Windows on the World karya Frédéric Beigbeder
- = sampai dengan
Setelah dilakukan analisis berdasarkan fungsi utamanya, berikut akan dipaparkan rangkaian tahapan cerita pada cerita pokok roman Windows on the
World karya Frédéric Beigbeder supaya didapatkan pemahaman alur cerita. Tahapan pertama penceritaan disebut juga sebagai tahap awal cerita.
Tahap ini menggambarkan situasi awal penceritaan dan tahap perkenalan tokoh
beserta perwatakannya kepada pembaca. Tahap awal cerita dalam cerita pokok roman Windows on the World digambarkan dalam FU 1 dengan situasi pikiran
Frédéric Beigbeder mengenai peristiwa 911 nine eleven. Ia mengingat kembali apa yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.
Pada hari itu, Frédéric Beigbeder yang seorang sastrawan sedang melakukan sebuah wawancara di penerbit Grasset, Paris. Di tengah wawancaranya, muncul
berita bahwa Menara Kembar World Trade Center ditabrak oleh Boeing 767 American Airlines dan Boeing 767 United Airlines.
Dijelaskan bahwa Menara Utara dihantam untuk yang pertama kali pada pukul 08.46 namun runtuh terakhir pada pukul 10.28 waktu bagian New York.
Sedangkan Menara Selatan dihantam pada pukul 09.00 namun justru runtuh yang pertama kali pukul 09.59 waktu bagian New York. Serangan kedua buah Boeing
yang meruntuhkan Menara Kembar World Trade Center tersebut dikabarkan merupakan aksi serangan sekelompok teroris di bawah kepemimpinan Osama bin
Laden. Peristiwa yang memakan ribuan korban tersebut membuat masyarakat hampir di seluruh dunia merasa takut.
Selanjutnya, tahap awal cerita dilanjutkan dengan keinginan Frédéric Beigbeder yang berprofesi sebagai seorang pengarang untuk menulis sebuah
roman mengenai peristiwa 911. Ia ingin mengabadikan peristiwa yang meruntuhkan Menara Kembar World Trade Center. Ia berfikir bahwa buku adalah
salah satu media yang dapat mengingatkannya pada peristiwa 911 dan pada Menara Kembar World Trade Center yang runtuh. Selain alasan tersebut, ia juga
beranggapan bahwa sastra seharusnya menceritakan sesuatu yang tabu dan yang