Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

toute organisation d’éléments agencés entre eux. Les structures d’un texte sont nombreuses, de rang et de nature divers” atau “kata struktur menunjukkan penyusunan semua struktur yang berhubungan satu dengan yang lain. Susunan unsur-unsur dalam teks memiliki jumlah yang besar, berurutan, dan beraneka ragam.” Menurut Auzou 2008: 2053 juga menyatakan bahwa “structure est un agencement des divers éléments, des divers parties d’un tout” dengan kata lain bahwa struktur adalah susunan dari berbagai unsur dan dari berbagai macam bagian yang menjadi sebuah kesatuan. Dalam Dictionnaire Encyclopédique AUZOU 2008: 2053 dijelaskan pula bahwa strukturalisme adalah méthode d’analyse de la langue en tant que système structure, compose d’éléments entretenant des rapports d’indépendancecourant de pensée, qui, dans les sciences humaines, se propose d’analyser les faits, les phénomènes comme des éléments d’une structure. Strukturalisme adalah suatu metode pengkajian bahasa, sebagai sebuah struktur yang terdiri dari unsur-unsur pembicaraan yang berhubungan dengan kemandirian atau kelaziman pemikiran, yang dalam dunia humaniora, bertujuan untuk menganalisis berbagai macam peristiwa atau kejadian sebagai unsur dalam suatu struktur. Unsur-unsur pembangun karya sastra terdiri dari dua hal, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur pembangun ini selalu ada dalam setiap karya sastra. Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang terdapat di dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik dalam sebuah roman meliputi alur, penokohan, latar, dan tema. Unsur ini muncul dan dapat dilihat ketika membaca karya sastra. Analisis terhadap unsur intrinsik adalah tugas pertama yang harus dilakukan oleh peneliti sebelum mengkaji lebih dalam suatu karya sastra.

1. Alur atau Plot

Schmitt dan Viala 1982: 63 menyatakan bahwa “la façon dont les personnages organisent leurs actes en vue d’emporter l’enjeu, la façon dont les faits s’enchainent à partir de là, forment l’intrigue du récit.” atau “suatu cara yag digunakan untuk menata berbagai macam tindakan atau aksi para tokoh yang bertujuan untuk membawanya ke dalam tahapan cerita, dan juga merupakan suatu cara dimana berbagai macam peristiwa terjadi secara beruntutan satu sama lain sehingga membentuk suatu alur cerita.” Schmitt dan Viala 1982: 63 juga menjelaskan tentang sekuen yang membentuk relasi tak terpisahkan dalam suatu cerita, yang terdapat pada kutipan berikut. Une séquence est, d’une façon générale, un segment de texte qui forme un tout cohérent autour d’un même centre d’intérêt. Une séquence narrative correspond à une série de faits représentant une étape dans l’évolution de l’action. Secara umum, sekuen adalah bagian dari teks yang membentuk satu kesatuan cerita. Sekuen terdiri dari urutan peristiwa- peristiwa yang menunjukkan bagian dari pengembangan cerita itu sendiri. Di dalam alur atau plot, urutan tindakan atau peristiwa memiliki hubungan kausalitas. Apa yang terjadi adalah akibat dari tindakan atau peristiwa sebelumnya. Tindakan atau peristiwa yang terjadi pun akan menyebabkan peristiwa yang selanjutnya. Hubungan peristiwa yang ada di dalam alur atau plot tidak hanya sekedar hubungan urutan peristiwa saja, namun juga memiliki hubungan yang bersifat kausalitas. Lain halnya dengan cerita pendek, roman adalah sebuah prosa yang panjang sehingga tidaklah mudah untuk menentukan sekuen cerita tersebut. Untuk