Subjek Penelitian Subjek dan Objek Penelitian

46 mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Menurut Miles dan Huberman dalam Tjetjep Rohendi, 1992: 16, analisis data terdiri dari empat tahap yang terjadi saat penelitian berlangsung, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, atau verivikasi. Adapun langkah analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Penelitian dilakukan dengan wawancara beberapa informan untuk melengkapi catatan. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi. Membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan ke pola–pola dengan menggunakan transkip 47 penilaian untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting, dan mengatur agar dapat menarik kesimpulan. 3. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk matriks, grafis, jaringan, atau bagan sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi. Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti. 4. Penarikan Kesimpulan Menarik kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menuliskan kembali pemikiran menganalisis selama penelitian. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga dilakukan dengan mendiskusikan dengan pengurus, pengasuh dan kepala Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta di Panti PAnti Balita Terlantar. Hal tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh. Secara garis besar model analisis Interaktif Miles dan Huberman, digambarkan sebagai berikut: