47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian “Penerapan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah Problem Solving untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas XI Teknik Pemesinan 3 pada Mata Pelajaran Teknik Pengelasan SMAW di SMK Muhammadiyah 1 Bantul” ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas PTK.
Menurut Sukardi 2003: 217 penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok orang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari
pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Wijayah Kusumah Dedi Dwitagama 2011: 9 juga berpendapat
bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya
sendiri dengan
cara merencanakan,
melaksanakan, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan metode penelitian tindakan kelas
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 Pengamatan
Observasi, dan 4 Refleksi Didik Komaidi Wahyu Wijayanti, 2011: 36. Adapun metode untuk masing-masing tahap dapat dilihat pada Gambar 15.
48 Gambar 15. Desain Penelitian Model Kemmis dan Mc.Taggart
Dalam model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart empat komponen tindakan tersebut dipandang sebagai siklus. setiap siklus terdiri dari
kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana plan, merupakan tahap awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu
tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaiamana penelitian tersebut dilakukan. Tindakan action, merupakan realisasi dari teori dan teknik mengajar
serta tindakan treatment yang sudah direncanakan sebelumnya. Observasi observation, merupakan pengamatan atau observasi yang mengacu pada
instrumen yang sudah dibuat dan dimungkinkan melibatkan pihak luar. Refleksi reflection, merupakan kegiatan yang dilakukan ketika guru pelaksana sudah
selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Dalam hal ini guru pelaksana
tindakan mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan dengan baik dan bagian mana yang belum.
49
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian